INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Kabar Burung di Masa Pandemi? Hilangkan Yuk!

  • By
  • In Lihat
  • Posted 30 March 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Kabar burung merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyebut suatu berita yang belum pasti kebenarannya. Kabar burung seringkali disebut hoax atau berita palsu. Sayangnya, saat ini kabar burung telah banyak tersebar di lingkungan masyarakat. Kabar-kabar burung itu menyebar seiring dengan perkembangan IPTEK yang memungkinkan segala informasi mudah masuk tanpa memedulikan kebenarannya. Oleh karena belum pasti kebenarannya, penyebaran kabar burung di lingkungan masyarakat pun dapat menimbulkan beberapa masalah yang berkaitan dengan bidang informasi.

Di masa pandemi covid-19 seperti saat ini, Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) mencatat terdapat 1.016 kabar burung yang beredar di masyarakat per awal bulan agustus (5/8). Kabar burung tersebut bentuknya bukan hanya sekadar informasi yang belum jelas kebenarannya, melainkan juga berupa teori konspirasi, spekulasi, atau bahkan berita penelitian yang belum bisa divalidasi. Kabar burung tentang virus korona tersebut menyebar di berbagai macam media sosial, mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, hingga Youtube.

Untuk dapat mencegah diri kita terpapar oleh kabar burung atau bahkan sampai menyebarkannya, kita sebagai pembaca yang literat diharapkan mampu meminimalkan pengaruh dan penyebaran kabar burung di lingkungan masyarakat. Langkah pertama dan yang paling mendasar yang dapat kita lakukan adalah mencari sumber bacaan yang terpercaya. Dengan membaca artikel atau berita dari sumber yang terpercaya, kemungkinan kita terpengaruh kabar burung akan jauh lebih kecil. Akibatnya, kemungkinan kita untuk menyebarkan kabar burung pun juga jauh lebih kecil.

Selain itu, sebagai pembaca yang baik kita juga harus bisa mengurangi kebiasaan scanning. Scanning adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari informasi yang diperlukan saja. Kebiasaan scanning seringkali membuat kita hanya terfokus pada satu argumen pokok, sehingga memungkinkan kita untuk mengalami salah tafsir. Kesalahan penafsiran tersebutlah yang kemudian memungkinkan kabar burung menyebar dan berpengaruh lebih buruk lagi. Oleh karena itu, mulai dari sekarang kita harus mulai mengurangi kebiasaan scanning.

Selanjutnya, sebagai pembaca yang baik, kita juga diharapkan mampu meningkatkan rasa ingin tahu menjadi lebih tinggi. Dengan demikian, kita tidak akan merasa puas saat hanya membaca satu buah artikel. Kita pun akan mencari dan membaca artikel lain sampai semua informasi yang kita butuhkan kita peroleh. Informasi yang kita dapat pun akan membuat wawasan kita menjadi lebih luas. Dengan rasa ingin tahu yang lebih tinggi dan wawasan yang luas, kita dapat membedakan antara kabar burung dengan kabar yang telah terjamin kebenarannya. Secara tidak langsung, dengan menerapkan hal itu kita pun telah berusaha mencegah penyebaran kabar burung dan segala akibatnya.

Hal lain yang tidak kalah penting yang perlu kita biasakan agar kita tidak terpengaruh oleh kabar burung adalah selalu memastikan segala sesuatu. Dengan begitu, semua informasi yang kita dapat pun tidak kita serap secara mentah dan tidak kita sebarkan secara semena-mena atau kurang bijaksana. Sebab, penyebaran informasi yang masih mentah secara kurang bijaksana merupakan salah satu bentuk penyebaran kabar burung.

Hal terakhir yang perlu kita terapkan dalam upaya meminimalkan kabar burung adalah tidak mudah percaya kepada orang lain. Tidak mudah percaya kepada orang lain bukan berarti kita skeptis, melainkan lebih mengartikan bahwa kita selalu waspada akan segala hal yang belum pasti kebenarannya. Dengan membiasakan menerapkan langkah-langkah tersebut, kita secara langsung maupun tidak langsung telah berusaha meningkatkan imun diri kita terhadap hoaks dan ikut berpartisipasi menghentikan penyebaran kabar burung di lingkungan masyarakat.

 

Pin It
Hits 1040