INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Kenali Prosedur Manajemen Nyeri

  • By
  • In Lihat
  • Posted 02 April 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 738

Manajemen nyeri adalah mengidentifikasi dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan. Manajemen nyeri bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri yang sampai mengganggu aktivitas penderita.

Manajemen nyeri akan diberikan ketika seorang merasakan sakit yang signifikan atau berkepanjangan. Tujuan adanya manajemen nyeri antara lain: mengurangi rasa nyeri yang dirasakan, meningkatkan fungsi bagian tubuh yang sakit dan meningkatkan kualitas hidup.

Prosedur manajemen nyeri

Prosedur sebelum dilakukan manajemen nyeri adalah:
- Evaluasi
- Tes diagnostik untuk menentukan penyebab utama nyeri
- Rujukan untuk operasi (bergantung pada hasil tes dan evaluasi)
- Intervensi seperti pemberian suntik atau stimulasi saraf tulang belakang
- Terapi fisik untuk meningkatkan kekuatan tubuh
- Jika diperlukan, ada psikiater untuk mengatasi masalah kecemasan, depresi, atau keluhan mental lain yang dialami saat menderita nyeri kronis
- Pengobatan komplementer

Ada beberapa kategori yang bisa diringankan dengan manajemen nyeri seperti:

1. Nyeri akut
Merupakan nyeri yang terjadi tiba-tiba dan hanya berlangsung sebentar dan sesekali. Biasanya, nyeri akut terjadi karena patah tulang, kecelakaan, terjatuh, luka bakar, persalinan, dan operasi.

2. Nyeri kronis
Jenis nyeri yang terjadi selama lebih dari 6 bulan dan dirasakan hampir setiap hari. Biasanya, nyeri kronis diawali dengan nyeri akut namun tidak hilang meskipun cedera atau penyakit telah sembuh. Biasanya, nyeri kronis terjadi karena nyeri tulang belakang, kanker, diabetes, sakit kepala, atau masalah pada sirkulasi darah.

3. Nyeri yang terjadi tiba-tiba (breakthrough pain)
Breakthrough pain yaitu jenis nyeri dengan rasa ditusuk-tusuk yang terjadi dengan cepat. Nyeri ini terjadi pada seseorang yang sudah mengonsumsi obat untuk mengatasi nyeri kronis akibat kanker atau arthritis. Breakthrough pain bisa terjadi saat seseorang melakukan aktivitas sosial, batuk, atau stres. Lokasi terjadinya nyeri kerap terjadi di titik yang sama.

4. Nyeri tulang
Ciri-cirinya adalah rasa nyeri dan ngilu di satu tulang atau lebih dan muncul saat berolahraga atau beristirahat. Pemicunya bisa karena kanker, patah tulang, hingga osteoporosis.

5. Nyeri saraf
Merupakan jenis nyeri yang terjadi karena ada peradangan saraf. Sensasinya seperti ditusuk-tusuk dan terbakar. Bahkan beberapa penderitanya yang menjelaskan sensasinya seperti tersetrum dan jadi kian parah di malam hari.

6. Nyeri seperti ditusuk, kram, atau terbakar (phantom pain)
Phantom pain terasa seperti datang dari bagian tubuh yang tidak lagi ada di tempatnya. Biasanya, orang yang menjalani amputasi kerap merasakannya. Phantom pain bisa mereda seiring dengan berjalannya waktu.

7. Nyeri jaringan lunak
Nyeri ini terjadi karena ada peradangan jaringan, otot, atau ligamen. Biasanya berhubungan dengan cedera saat olahraga, nyeri tulang belakang, hingga masalah saraf sciatica.

8. Nyeri alih pada bagian tubuh tertentu
Nyeri alih terasa seperti datang dari titik tertentu namun sebenarnya merupakan dampak dari cedera atau peradangan di organ lain atau lokasi lain. Misalnya masalah di pankreas akan menyebabkan rasa nyeri di perut bagian atas hingga punggung.

Penulis dan Editor: Ida Sholihatun Nisa’
Sumber:
Pawitri, Anandika. 2020. Manajemen Nyeri Prosedur Saat Rasa Sakit Tak Tertahankan. Diakses dari web https://www.sehatq.com/artikel/manajemen-nyeri-prosedur-saat-rasa-sakit-tak-tertahankan pada 2 April 2021
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI

Pin It
Hits 29633