INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Mengenal Penggunaan Dekongestan untuk Hidung Tersumbat

  • By
  • In Lihat
  • Posted 23 July 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Kondisi hidung tersumbat sering kali membuat Anda tidak nyaman, bahkan dapat mengganggu waktu istirahat. Untuk mengatasi hal ini, obat golongan dekongestan biasanya ampuh untuk meredakan hidung tersumbat. Yuk, kenali lebih jauh manfaat dan cara kerja obat dekongestan, hingga hal-hal yang perlu diperhatikan saat menggunakannya.

Apa itu dekongestan?

Dekongestan adalah jenis obat yang dapat meredakan hidung tersumbat. Obat ini biasanya digunakan untuk meringankan gejala hidung tersumbat akibat:
- Flu dan pilek
- Alergi
- Sinusitis
- Radang selaput lendir hidung

Dekongestan termasuk obat bebas (over the counter/OTC). Artinya, Anda bisa mendapatkannya dengan mudah di apotek tanpa resep dokter. Namun, Anda tetap harus memastikan bahwa obat yang Anda beli berlabel hijau. Beberapa jurnal, seperti Annals of Allergy, Asthma, & Immunology dan American Journal of Rhinology menyebut bahwa dekongestan mengandung bahan aktif yang telah terbukti secara ilmiah mampu meredakan kongesti hidung atau hidung tersumbat, di antaranya:
- Fenilefrin
- Pseudoefedrin
- Oxymetazoline
- Xylometazoline

Mekanisme kerja obat dan penggunaan dekongestan pada hidung tersumbat

Ketika hidung tersumbat, selaput lendir yang melapisi saluran hidung dapat meradang akibat iritasi atau infeksi. Peradangan ini menyebabkan pembengkakan pembuluh darah dan jaringan di hidung. Dekongestan kemudian bekerja dengan cara mengurangi pembengkakan pembuluh darah di hidung sehingga membuka saluran udara. Terdapat beberapa jenis dekongestan hidung yang dapat menjadi pilihan obat flu untuk meredakan hidung tersumbat, antara lain:
- Tablet atau kapsul
- Cairan atau sirup
- Obat tetes
- Semprotan hidung (nasal spray)
- Bubuk untuk dilarutkan dalam air

Penggunaan obat dekongestan secara oral (diminum) biasanya tidak lebih dari 1-4 kali dalam sehari. Untuk penggunaan dekongestan berupa obat semprot hidung atau tetes hidung tidak boleh digunakan lebih dari 3 hari. Penggunaan nasal spray lebih lama dapat membuat efek ketergantungan bahkan dapat menyebabkan penyumbatan hidung yang lebih berat. Bacalah aturan pakai pada kemasan obat atau tanyakan langsung dengan apoteker dan dokter terkait penggunaan dekongestan.

Perhatikan hal ini sebelum konsumsi obat dekongestan

Meskipun dapat dibeli tanpa resep dokter, obat yang mengandung dekongestan tidak sepenuhnya aman dikonsumsi oleh orang dengan kondisi tertentu. Beberapa orang dengan kondisi tertentu membutuhkan saran dokter bahkan tidak boleh mengonsumsi dekongestan, seperti.
1. Bayi dan anak-anak
Bayi dan anak-anak di bawah usia 6 tahun tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat dekongestan. Dokter mungkin akan meresepkan jenis obat flu untuk bayi lain yang lebih aman. Selanjutnya, ketika anak memasuki usia 6-12 tahun, dekongestan boleh diberikan tetapi tidak lebih dari 5 hari.
2. Ibu hamil dan menyusui
Penggunaan dekongestan pada ibu hamil dan menyusui masih menjadi perdebatan di kalangan ahli. Amannya, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat jenis ini. Pada ibu menyusui, biasanya dekongestan hidung berupa semprotan atau tetes hidung lebih disarankan.
3. Penderita gangguan kesehatan tertentu
Orang dengan gangguan kesehatan tertentu biasanya tidak dianjurkan untuk mengonsumsi dekongestan. Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki satu atau lebih kondisi kesehatan berikut:
- Diabetes
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Hipertiroid
- Pembesaran prostat
- Penyakit hati
- Penyakit ginjal
- Penyakit jantung
- Glaukoma
4. Konsumsi obat tertentu
Jika sedang mengonsumsi obat lain, seperti antidepresan, obat hipertensi, dan obat asma, Anda biasanya tidak diizinkan untuk menggunakan obat pereda hidung tersumbat ini dahulu. Anda tidak boleh menggunakannya berbarengan dengan obat dekongestan lainnya karena kemungkinan interaksi obat. Interaksi obat membuat kerja obat tidak optimal atau meningkatkan risiko efek samping. Memeriksakan kondisi kesehatan Anda sebelum mengonsumsi dekongestan sangat dianjurkan untuk menghindari efek samping dekongestan. Jika Anda mengalami sakit kepala, mulut kering, gelisah, ruam, tremor, jantung berdebar, atau iritasi pada lapisan hidung, segera periksakan diri Anda ke dokter.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Dekongestan

Sama seperti obat-obatan lain, penggunaan dekongestan juga bisa menyebabkan efek samping meskipun tergolong jarang. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan obat ini adalah:
- Iritasi pada lapisan hidung
- Mulut terasa kering
- Mual
- Sakit kepala
- Tremor atau gemetar
- Merasa gelisah
- Sulit buang air kecil (pada pria)
- Sulit tidur
- Ruam (reaksi alergi)
- Jantung berdebar

Efek samping yang lebih serius seperti syok anafilaktik dan halusinasi juga bisa timbul walaupun kasus demikian sangat jarang terjadi.

Referensi :
Marianti (2018) Dekongestan - Manfaat, dosis dan efek samping. Available at: https://www.alodokter.com/dekongestan (Accessed: 3 July 2021).
Sari, Y. N. I. (2021) Dekongestan: Mengenal Manfaat dan Mekanisme Kerja Obat Pereda Hidung Tersumbat. Available at: https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-dekongestan-untuk-hidung-tersumbat (Accessed: 3 July 2021).

Penulis: Muchamad Naufal Falakhi
Editor: Naili Raudiatus Zahra

Pin It
Hits 11948