Tak sedikit orang yang mengalami asam lambung. Penyakit asam lambung terjadi karena naiknya asam lambung menuju esofagus, sehingga menyebabkan gejala yang tidak nyaman. Kondisi ini terjadi pada saluran pencernaan yang menghubungkan mulut dan lambung. Naiknya asam lambung merupakan kondisi yang umum namun, bisa menimbulkan nyeri pada ulu hati.
Pengidap asam lambung memiliki sejumlah pantangan dalam mengonsumsi makanan. Tak hanya itu, beberapa jenis minuman juga wajib dihindari. Jika tidak, bisa-bisa asam lambung kumat di saat yang tidak tepat. Asam lambung yang tiba-tiba muncul dapat memicu munculnya sakit maag. Jika sudah begini, melakukan aktivitas apapun akan sangat sulit dilakukan karena konsentrasi yang terfokus pada rasa sakit.
Berikut minuman penyebab asam lambung naik yang wajib kamu hindari :
1. Minuman Mengandung Lemak
Tak hanya makanan yang memiliki kandungan lemak, kandungan ini juga bisa terdapat pada minuman. Tidak masalah jika dikonsumsi dalam jumlah yang rendah. Namun, jika minuman ini terlalu banyak dikonsumsi, gejala maag bisa saja muncul. Hal tersebut terjadi karena minuman berlemak tinggi dapat melemahkan otot katup kerongkongan bagian bawah.
Hal tersebut akan membuat katup kerongkongan mudah terbuka dan membuat asam lambung naik ke kerongkongan. Jika sudah terjadi, biasanya pengidap akan mengalami serangkaian gejala, seperti rasa terbakar pada lambung. Kandungan lemak tinggi pada minuman dapat kamu temui pada susu, daging merah, gorengan, kue, atau es krim.
2. Cokelat
Bagi seseorang yang tidak menyukai cokelat dan mengidap penyakit asam lambung, menghindari minuman yang satu ini bukanlah masalah besar. Namun hal ini menjadi kabar buruk bagi penggemar cokelat yang juga mengidap asam lambung. Cokelat mengandung zat-zat yang dapat memicu peningkatan asam lambung.
3. Kopi
Sudah jadi rahasia umum, pengidap asam lambung harus sangat berhati-hati jika ingin mengonsumsi minuman yang satu ini. Pengidap asam lambung tidak dianjurkan untuk mengonsumsi kopi. Jika sangat diperlukan untuk fokus dalam bekerja, disarankan untuk membatasi asupan guna menghindari munculnya gejala. Kopi sendiri mengandung kafein di dalamnya yang terbukti dapat melemahkan otot pada katup kerongkongan bagian bawah.
4. Soda
Soda tak hanya membuat perut terasa kembung. Minuman berkarbonasi ini juga dapat menjadi pemicu meningkatnya asam lambung, sehingga timbul gejala-gejala maag. Beberapa minuman bersoda bahkan mengandung kafein yang akan semakin mempermudah gejala maag untuk muncul.
5. Alkohol
Sama halnya dengan soda dan kopi, jenis alkohol apapun dapat menjadi penyebab munculnya gejala maag. Tak hanya menimbulkan berbagai gejala penyakit di kemudian hari, terlalu sering mengonsumsi minuman yang satu ini dapat mengiritasi tenggorokan, jika diminum secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang panjang. Ketika hal ini terjadi, tenggorokan akan lebih sensitif terhadap gejala-gejala asam lambung.
6. Minuman Bercita Rasa Asam
Minuman jenis ini dapat kamu temukan pada produk olahan jeruk, lemon, atau jeruk nipis. Sama seperti minuman yang wajib dihindari, minuman bercita rasa asam ini dapat memicu munculnya gejala asam lambung.
Naiknya asam lambung setelah mengonsumsi berbagai jenis minuman tersebut dapat ditandai dengan beberapa kondisi. Di antaranya adalah mulut yang terus-menerus terasa asam, sakit tenggorokan, makanan terasa mengganjal tenggorokan, mual, muntah, perut kembung, kesulitan menelan, suara serak, mengi, nyeri dada, atau sendawa yang terus-menerus. Kondisi-kondisi tersebut terjadi karena produksi asam yang berlebihan dalam lambung.
Jika serangkaian gejala muncul setelah kamu mengonsumsi berbagai jenis minuman tersebut, dapat dipastikan kamu mengidap asam lambung. Untuk mengetahui lebih jelasnya, lebih baik diskusikan segera dengan dokter untuk mengetahui penanganan yang tepat untuk kamu lakukan. Ketika kamu sudah mengetahui bahwa kamu mengidap asam lambung, sebaiknya hindari minuman-minuman tersebut untuk menghindari timbulnya gejala.
Referensi:
https://www.halodoc.com/artikel/idap-asam-lambung-hindari-6-minuman-ini?utm_tracker=19d12eb0-809a-4236-885e-df0ac4fa01b9
Penulis : Resva Nursyamsiyah
Editor : Dyah Ratika Maulani Wulandari
