Makin Sehat dengan Mengkonsumsi Jamu Tradisional Indonesia

2020-09-25 08:25:17


Penyakit menular masih menjadi salah satu penyakit yang menjadi perhatian Indonesia saat ini, salah satunya adalah HIV/AIDS. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) harus melakukan pengobatan secara rutin seumur hidupnya untuk dapat mengontrol gejala dan efek samping yang ditimbukan virus HIV tersebut. Indonesia merupakan bangsa yang memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah termasuk kekayaan hayatinya. Berbagai tanaman herbal tumbuh subur di Indonesia yang dapat melengkapi pengobatan penderita HIV/AIDS dengan memberikan dukungan untuk meningkatkan kekebalan system imun tubuh dan mengobati penyakit penyerta. Pemanfaatan obat herbal tentunya harus aman agar memberikan efek terapi yang diinginkan, untuk itu diperlukan suatu studi observasi, yakni melakukan studi klinik terhadap pemanfaatan bahan herbal tersebut. Adapun beberapa ramuan herbal yang telah diteliti memiliki manfaat terhadap ODHA adalah sebagai berikut:

1. Ramuan Herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh

Salah satu efek yang ditimbulkan pada penyakit HIV adalah penurunan daya tahan tubuh yang dapat dilihat secara obyektif melalui penurunan nilai CD4 (Cluster of Differentiation 4). Beberapa cara digunakan untuk membunuh virus HIV sehingga meningkatkan daya tahan tubuh ODHA antara lain dengan pemberian obat ARV (Antiretroviral Virus). Penurunan daya tahan tubuh penderita HIV/AIDS mengakibatkan munculnya suatu infeksi penyerta dan juga berbagai komplikasi.

Pengobatan herbal akhir akhir ini menjadi topik penelitian menarik untuk diteliti sebagai terapi pendamping pada ODHA. Salah satu obat herbal yang dapat digunakan untuk meningkatkan CD4 pada ODHA adalah jus nanas, jus pepaya dan ramuan herbal ( temulawak, temu mangga dan meniran). Temulawak mengandung kurkumin dan xantorrizol yang meningkatkan daya tahan tubuh dan sebagai antioksidan. Meniran mengandung alkoloid dan saponin yang beraktivitas dalam meningkatkan pertahanan tubuh dengan mengikat radikal bebas. Temu mangga mengandung bahan yang berkhasiat sebagai anti jamur. Ramuan herbal dengan komposisi: temulawak 7 gram, temu manga 7 gram dan meniran 7 gram diminum 2x sehari dalam penelitian terbukti meningkatkan nilai CD4 sehingga dapat meningkatkan kemampuan tubuh dari komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan HIV AIDS khususnya infeksi penyerta (Astana et al., 2018).

Jus Nanas mengandung enzim bromelin yang ternyata memiliki potensi yang besar sebagai alternatif pengobatan herbal, untuk mengurangi kesakitan penderita penyakit HIV/AIDS. . Hasil penelitian menunjukkan para pasien HIV AIDS mengalami kemajuan yang pesat terhadap peningkatan jumlah CD4 hanya dalam waktu 2-3 bulan. . Enzim bromelin adalah salah satu dari dua enzim protease yang dikenal dengan kemampuan mencerna protein sehingga diharapkan dapat merusak protein yang menyusun virus HIV.

Buah papaya adalah salah satu buah yang mengandung enzim protease lainnya selain nanas yang komponen utamanya adalah enzim papain dimana enzym papain merupakan zat yang bermanfaat untuk merusak dinding protein virus HIV. Hal ini juga diperkuat dengan adanya enzim chimopapain dan papain yang secara unik bekerja dengan memecah protein virus HIV/AIDS (Nurbani & Wardhani, 2015)

2. Ramuan herbal mengobati infeksi jamur

Infeksi jamur merupakan penyakit penyerta yang paling sering muncul pada mulut ODHA (candida albicans). Lidah buaya adalah salah satu tanaman herbal yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini. Kandungan Acemannan dan zat aktif lainnya di dalam lidah buaya berperan aktif sebagai anti jamur dan peningkat daya tahan tubuh yang bekerja sama secara sinergis. Zat yang terkandung dala lidah buaya yaitu Acemannan juga dapat mempercepat penyembuhan luka. Hal ini membuat harapan yang cukup menjanjikan untuk pengembangan lidah buaya sebagai obat anti jamur alternatif yang dapat digunakan khususnya untuk ODHA (Sari & Subitha, 2013).

Kulit buah naga mengandung fraksi polyphenolic yang telah terbukti memiliki efek anti bakteri dan anti jamur yang bekerja dengan menghambatan pertumbuhan beberapa bakteri/jamur (Fitriani et al., 2014). Dalam penggunaannya, kulit buah naga efektif dikonsumsi dalam bentuk teh dan cara pengolahannya pun cukup mudah. Kulit buah naga yang akan dijadikan teh harus melalui proses pengeringan terlebih dahulu. Kulit buah naga yang kering dapat diseduh dengan air panas dan ditunggu setidaknya 15 menit sebelum dikonsumsi untuk mendapatkan efek pengobatannya.

Peran serta ramuan herbal sebagai pelengkap pengobatan HIV/AIDS perlu dipertimbangkan karena sudah banyak penelitian klinis yang membuktikan terkait manfaatnya. Pengobatan herbal dinilai efektif karena selain memiliki fungsi yang sesuai dengan kebutuhan ODHA juga bahan yang mudah dijangkau dan ada disekitar kita. Temulawak, temu manga, meniran, lidah buaya, buah naga, buah pepaya, buah nanas merupakan tanaman yang sering kita jumpai.

Dengan adanya artikel terkait manfaat obat herbal sebagai pelengkap pengobatan HIV/AIDS ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan khususnya bagi ODHA, keluarga dengan anggota keluarga ODHA serta tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat luas karena bahan herbal tersebut secara umum meningkatkan daya tahan tubuh pada individu yang mengkonsumsinya.

Penulis: Dr. Ninuk Dian K., S.Kep.Ns., MANP (Kelompok 2 AJ1 B22 : Rane D. A, Awanda D. P, Ahmad S. J, Ulfa. N, M. Abi Z, Muslimah W. A, Elya A. M, Salsabila S. Y, Ipung J, Fortuna Lady M)

Referensi:
Astana, P. R. W., Ardiyanto, D., & Mana, T. A. (2018). Perubahan Kualitas Hidup dan Nilai CD4+ Pasien HIV/AIDS dengan Pemberian Ramuan Jamu Imunostimulan di Sragen. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 7(4), 227. https://doi.org/10.15416/ijcp.2018.7.4.227

Fitriani, A., Purworejo, A., Hospital, G., Indriawati, R., Yogyakarta, U. M., Mutmainnah, I. H., Yogyakarta, U. M., & Molekuler, B. (2014). Potensi Teh Kulit Buah Naga Merah ( Hylocereus Polyrhizus ) Sebagai Terapi Komplementer Untuk Menurunkan Infeksi Opurtunistik Pada Penderita HIV- Potensi Teh Kulit Buah Naga Merah ( Hylocereus Polyrhizus ) Sebagai Terapi Komplementer Untuk Menurunkan Infe. October 2019, 0–6. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.23363.76321/1

Nurbani, & Wardhani, P. (2015). EFEKTIVITAS PEMBERIAN JUS NANAS DAN JUS PEPAYA SEBAGAI PENDAMPING ARV DALAM MENINGKATKAN KADAR CD4. Jurnal Kesehatan, 1–6.

Sari, E. F., & Subitha, G. P. (2013). EFEK EKSTRAK ALOE VERA TERHADAP CANDIDA ALBICANS YANG DIISOLASI DARI RONGGA MULUT PENDERITA HIV/AIDS DENGAN TEKNIK TUBE DILUTION. Dentika Dental Journal, 15(1), 257–261.


KIRIM TULISAN
LITERASI HIDUP SEHAT