INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

TANGKAS : Inovasi Mahasiswa Fakultas Keperawatan UNAIR dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien Melalui Edukasi Kepatuhan Minum Obat

  • By Anindya Putri Ravina
  • In Ners News
  • Posted 25 September 2024

NERS NEWS – Surabaya (19/09/24) - Sekelompok Mahasiswa Fakultas Keperawatan Kelas A3-2023 baru-baru ini melaksanakan kegiatan Project Based Learning (PJBL) bertajuk "TANGKAS: Tangguh Kawal Keselamatan Pasien". Kegiatan ini berfokus pada edukasi kepatuhan minum obat untuk pasien Poli Bedah Penyakit Dalam, yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kepatuhan dalam proses pengobatan.

Tim TANGKAS mengangkat topik Kepatuhan Minum Obat pada Pasien sebagai inti dari program ini. Melalui sesi penyuluhan yang interaktif, mahasiswa berbagi banyak cerita dengan pasien, mendengarkan pengalaman mereka selama proses perawatan dan pengobatan. Materi yang disampaikan mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien dalam minum obat serta dampak positif dari kepatuhan tersebut.

Salah satu aspek penting yang ditekankan dalam penyuluhan ini adalah peran vital keluarga dalam proses pengobatan pasien. Tim TANGKAS menegaskan bahwa dukungan psikologis dan emosional dari keluarga sangat penting bagi kesuksesan pengobatan.

"Selama proses pengobatan saya mengalami banyak naik turun, tetapi karena dukungan keluarga, berikhtiar, dan mengikhlaskan segala hal kepada Allah SWT saya mampu melewati itu semua," ungkap salah seorang audiens, menggambarkan pentingnya dukungan keluarga.

Audiens lain menambahkan, "Saya kalau tidak semangat berobat bolak-balik ke RS, saat ini saya tidak akan sembuh dan bisa berada di sini sekarang. Saya mampu berdiri saat ini karena saya semangat berobat." ungkapan ini menekankan pentingnya motivasi diri dalam proses penyembuhan. 

Selama penyuluhan, tim TANGKAS juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang dihadapi pasien. Di antaranya, ada pasien yang kehilangan motivasi karena tidak melihat perkembangan signifikan dalam kondisi mereka. Selain itu, ditemukan juga kasus kecanduan obat pereda nyeri yang dijual bebas dan kesalahan dalam penggunaan dosis obat.

Menanggapi temuan ini, salah satu anggota tim TANGKAS menjelaskan pentingnya konsultasi dengan dokter mengenai jenis obat yang dikonsumsi. "Setiap jenis obat memiliki efek samping yang berbeda bagi tubuh. Penting bagi pasien untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk menghindari kesalahan dalam pengobatan," jelasnya.

Untuk mengevaluasi pemahaman audiens, tim TANGKAS mengadakan sesi kuis di akhir penyuluhan. Mereka sangat mengapresiasi antusiasme audiens yang mampu memberikan umpan balik dan menunjukkan pemahaman yang baik terhadap materi yang disampaikan.

Kegiatan TANGKAS ini merupakan contoh nyata bagaimana pendekatan Project Based Learning dapat diterapkan dalam pendidikan keperawatan. Melalui interaksi langsung dengan pasien, mahasiswa tidak hanya dapat menerapkan pengetahuan teoritis mereka, tetapi juga mengembangkan keterampilan komunikasi dan empati yang penting dalam profesi keperawatan.

Dengan menggabungkan edukasi, interaksi, dan evaluasi, program TANGKAS berhasil menciptakan wadah yang efektif untuk meningkatkan kesadaran pasien akan pentingnya kepatuhan minum obat. Inisiatif semacam ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas perawatan pasien dan, pada akhirnya, meningkatkan keselamatan pasien secara keseluruhan.

Keberhasilan program TANGKAS menunjukkan potensi besar dari kolaborasi antara institusi pendidikan keperawatan dan fasilitas kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Diharapkan inisiatif serupa dapat terus dikembangkan di masa depan, membentuk generasi perawat yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap kebutuhan holistik pasien.

 

Penulis : Mei Ayu Larasati
Editor   : Anindya Putri Ravina (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 44

Berita Terbaru