2021-03-30 02:11:38
Wahh, sudah dalam tiga tahun ini kasus Stunting jadi masalah besar di Indonesia. Untuk sekarang nomor dua dari covid-19. Apa dan bagaimana sihh stunting itu, sampai- sampai pemerintah mengeluarkan dana yang sangat besar untuk menurunkan kasus stunting?
Ternyata stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Umumnya disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
A. Penyebab Anak Mengalami Stunting
Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang menyebabkan anak balita mengalami stunting. Dan ada beberapa benyebab lainnya yaitu :
1. Pengetahuan ibu yang kurang memadai
Sejak di dalam kandungan, bayi sudah membutuhkan berbagai nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk mencapai ini, ibu harus berada dalam keadaan sehat dan bergizi baik.
2. Infeksi berulang atau kronis
Tubuh mendapatkan energi dari asupan makanan. Penyakit infeksi berulang yang dialami sejak bayi menyebabkan tubuh anak selalu membutuhkan energi lebih untuk melawan penyakit.
3. Sanitasi yang buruk
Sulitnya air bersih dan sanitasi yang buruk dapat menyebabkan stunting pada anak.
4. Terbatasnya layanan kesehatan, terutama di daerah-daerah terpencil
B. Dampak Stunting terhadap Kesehatan Anak
1. Kecerdasan anak di bawah rata-rata sehingga prestasi belajarnya tidak bisa maksimal.
2. Sistem imun tubuh anak tidak baik sehingga anak mudah sakit.
3. Anak akan lebih tinggi berisiko menderita penyakit diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker.
C. Gejala stunting pada anak diantaranya :
1. Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
2. Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya
3. Berat badan rendah untuk anak seusianya
4. Pertumbuhan tulang tertunda
D. Cara Mencegah Stunting:
1. Mengonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan selama hamil dan selama menyusui.
2. Memberikan nutrisi yang baik kepada Si Kecil, seperti memberikan ASI eksklusif dan nutrisi penting lainnya seiring pertambahan usia.
3. Rutin memeriksakan kehamilan serta pertumbuhan dan perkembangan anak setelah lahir.
4. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terutama mencuci tangan sebelum makan, serta memiliki sanitasi yang bersih di lingkungan rumah.
Oleh karena itu, diharuskan semua ibu hamil memeriksakan kehamilannya kepada Nakes sedini mungkin kurang lebih sekitar empat belas kali selama masa kehamilan, dan makan makannan yang bernutrisi, menghindari pantangan tentang makanan pada ibu hamil sehingga semua ibu hamil dapat melahirkan dengan bayi yang tumbuh sehat.
SUMBER :
- https://www.alodokter.com/bayi-lahir-stunting-faktor-penyebab-dan-risiko
- http://awalbros.com/anak/kenali-stunting-dan-cara-pencegahannya/
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Warta Kesmas (2018). Cegah Stunting Itu Penting.