PENGARUH MINUMAN BOBA TERHADAP GULA DARAH

2021-03-30 03:45:23


Diabetes melitus, suatu penyakit yang tidak asing ditelinga kita, apalagi bagi masyarakat Indonesia. Diabetes melitus tidak hanya menyerang pada orang tua, namun juga bisa menyerang anak-anak maupun remaja. Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin. Diabetes Melitus (DM) ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah) melebihi normal yaitu kadar gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl (Misnadiarly, 2006). DM dikenal sebagai silent killer karena sering tidak disadari oleh penyandangnya dan saat diketahui sudah terjadi komplikasi (Kemenkes RI, 2014). DM dapat menyerang hampir seluruh sistem tubuh manusia, mulai dari kulit sampai jantung yang menimbulkan komplikasi. Gejala yang dikeluhkan pada penderita diabetes melitus yaitu polidipsia, poliuria, polifagia, penurunan berat badan, dan kesemutan.

Diabetes melitus juga bisa terjadi akibat keturunan (faktor genetik). Selain itu banyak hal-hal yang menyebabkan penyakit diabetes melitus, salah satunya adalah faktor asupan makanan dan minuman yang kita makan, khususnya minuman boba. Minuman boba sangat terkenal di Indonesia, apalagi di kalangan remaja. Minuman ini identik dengan bola- berebentuk hitam yang disebut “Boba” terbuat dari tepung tapioka dan beberapa perisa yang membuat rasanya manis, gurih, dan kenyal. Tidak heran banyak remaja yang menyukai minuman ini khususnya wanita, karena cita rasanya sangat cocok di lidah mereka.

Namun ada hal yang perlu diketahui dari minuman boba ini, data dari Singapore Nutrient Databases menunjukkan bahwa 1 gelas minuman chocolate milk bubble tea mengandung 34,36 gram gula. Data serupa juga ditunjukkan oleh sebuah penelitian pada jurnal ilmiah Food Science & Nutrition. Hasil analisa pada penelitian ini menunjukkan bahwa 1 gelas milk tea dengan tapioca pearl dapat mengandung 299 Kalori dan 38 gram gula. Kandungan gula pada minuman ini bahkan dapat lebih tinggi jika menggunakan pelengkap jelly dan pudding.

Artinya, 1 gelas milk tea dengan jelly mengandung 43 gram gula sedangkan 1 gelas milk tea dengan pudding mengandung 49 gram gula. Ternyata minuman boba memiliki kandungan gula yang cukup tinggi, padahal asupan gula yang diperlukan tubuh adalah sebelum makan sekitar 70-130 mg/dL, dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL, setelah tidak makan (puasa) selama setidaknya delapan jam: kurang dari 100 mg/dL, menjelang tidur: 100 – 140 mg/dL.

Sedangkan kebanyakan remaja mengkonsumsi minuman boba kurang lebih 2-3 gelas dalam sehari, hal ini sangat berpengaruh terhadap gula darah dalam tubuh, dan jika dikonsumsi secara berkepanjangan dan terus menerus maka tidak menutup kemungkinan akan mengidap penyakit diabetes melitus, jika tubuh sudah tidak dapat lagi menghasilkan insulin maka diperlukan insulin dari luar dengan cara suntik insulin. Bahkan bisa sampai suntik insulin setiap hari agar kondisi gula dalam darah tetap stabil.

Tentu kita tidak mau seperti itu bukaan, oleh sebab itu kita perlu bijaksana dan selalu menjaga asupan makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari hari, bukan tiidak boleh mengonsumsi minuman boba, namun alangkah baiknya kita membatasi meminum minuman boba. Tidak hanya minuman boba saja, kita juga harus membatasi makanan dan minuman yang sekiranya mengandung gula yang berlebih, sehingga tubuh tetap dapat memenuhi kebutuhan gula sekaligus tubuh tetap sehat.

Referensi :
Hestiana, Dita Wahyu. 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Dalam Pengelolaan Diet Pada Pasien Rawat Jalan Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Kota Semarang. Jurnal of Health Education. 2(2): 139
Penulis: Chofifatul Amalia


KIRIM TULISAN
LITERASI HIDUP SEHAT