Penyakit Kuru, Karena Memakan Otak Manusia

2021-04-09 14:22:29


Penyakit kuru merupakan penyakit langka yang menyerang sistem saraf dan bisa berakibat fatal. Kondisi medis ini disebabkan oleh protein abnormal bernama prion yang ada di dalam otak manusia. Seseorang bisa terjangkit penyakit kuru jika prion masuk ke dalam tubuhnya. Sebagian besar kasus penyakit kuru muncul pada tahun 1950 hingga 1960 di negara Papua Nugini, tepatnya pada suku Fore akibat ritual kanibalisme dengan memakan otak manusia yang sudah meninggal dunia.

Penyakit ini dapat menyerang serebelum (otak kecil) yang bertanggung jawab dalam koordinasi gerakan dan keseimbangan tubuh. Penyakit kuru sendiri masuk ke dalam golongan penyakit bernama transmissible spongiform encephalopathies (TSEs) atau penyakit prion. Prion adalah protein abnormal yang jumlahnya dapat berlipat ganda di dalam otak dan mengganggu fungsi otak. Namun, prion bukanlah makhluk hidup dan tidak bisa bereproduksi. Tidak hanya penyakit kuru, prion dapat menyebabkan penyakit lain, seperti penyakit Creutzfeldt-Jakob hingga penyakit Gerstmann-Sträussler-Scheinker.

Seseorang dapat terjangkit penyakit kuru karena praktik kanibalisme, tepatnya saat ia memakan otak manusia yang sudah terinfeksi oleh prion. Tidak hanya itu, penyakit ini juga bisa ditularkan jika seseorang menyentuh luka terbuka pada tubuh penderita penyakit kuru.

Dahulu, ada sebuah ritual pemakaman yang dilakukan masyarakat Fore dengan memakan otak kerabatnya yang sudah meninggal. Penderita penyakit kuru kebanyakan adalah wanita dan anak-anak karena mereka menjadi peserta utama dalam ritual ini. Pemerintahan Papua Nugini pun sudah meminta masyarakat Fore untuk tidak melakukan praktik kanibalisme ini lagi. Namun, sejumlah kasus penyakit kuru masih tetap bermunculan karena masa inkubasinya cukup lama (hingga 30 tahun). Meski begitu, penyakit ini tetap menjadi penyakit yang langka.

Kuru memiliki arti "menggigil" atau "gemetar dalam ketakutan". Keduanya dapat mendeskripsikan gejala-gejala penyakit kuru.

1. Sulit berjalan

2. Koordinasi gerakan tubuh yang buruk

3. Sulit menggenggam sesuatu dengan tangan

4. Menggigil dan gemetar

5. Sulit menelan makanan

6. Tidak bisa berbicara dengan jelas

7. Perubahan suasana hati yang tidak menentu

8. Tremor

9. Euforia

10. Demensia

Gejala-gejala penyakit kuru akan muncul dalam tiga tahap. Di tahap pertama penyakit kuru, penderitanya akan mulai kesulitan menyeimbangkan dan mempertahankan postur tubuh. Di tahap kedua, penderitanya akan mulai tidak bisa berjalan. Pada fase ini, tubuh mereka akan mulai gemetar atau adanya gerakan sentakan yang tidak disadari. Pada fase terakhirnya, penderita penyakit kuru hanya bisa terbaring di tempat tidur dan bahkan mengompol di atas kasur. Mereka akan kehilangan kemampuan untuk berbicara dan menunjukkan gejala demensia atau perubahan perilaku. Pada fase ketiga penyakit kuru, penderitanya akan merasa kelaparan dan mengalami malnutrisi. Namun, sebagian besar penderita penyakit kuru juga bisa meninggal dunia akibat pneumonia.

 

Sumber:

Adzani, Fadli. 2021. Mengenal Penyakit Kuru, Kondisi Medis Langka Karena Makan Otak Manusia. Sehatq. https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-penyakit-kuru-kondisi-medis-langka-karena-makan-otak-manusia (Diakses pada 9 April 2021).

 

Penulis : Citra Hadiah N. A

Editor : Dyah Ratika Maulani Wulandari


KIRIM TULISAN
LITERASI HIDUP SEHAT