2022-12-23 08:45:08
Mahasiswa Prodi Magister Keperawatan Angkatan 15 Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, Neisya Pratiwindya Sudarsiwi mengadakan penelitian berjudul “Pengembangan Model Adaptasi berbasis self-efficacy terhadap penerimaan diri lansia di Panti Jawa Timur”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengembangkan model adaptasi berbasis self-efficacy terhadap penerimaan diri lansia panti. Jumlah lansia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020, Jawa Timur mempunyai jumlah lansia mencapai 13,10% sehingga bisa dikatakan provinsi dengan struktur penduduk tua.
Lansia tinggal di panti karena berbagai alasan seperti dititipkan keluarga, secara sukarela tinggal di panti atau karena razia lansia terlantar oleh pemerintah, alasan ekonomi, anak tidak mampu mengurus lansia, atau keinginan anak membentuk keluarga nuclear family yang hanya terdiri atas keluarga inti yaitu ayah, ibu dan anak (Supriatini,2021; Maulidhea,2022). Perpindahan tempat tinggal dari rumah ke panti, menyebabkan lansia mengasingkan diri dari lingkungan sosial, merasa tidak bernilai, kesepian, mengalami stress dan ketidakberdayaan, serta terjebak dalam tahap despair yaitu kesulitan mengintegrasikan masa lalu, masa kini dan masa mendatang sehingga muncul penolakan terhadap kehidupannya (Maulidhea,2022).
Lansia diharapkan dapat melakukan adaptasi dengan lingkungan panti. Adaptasi berarti penyesuaian diri terhadap lingkungan, dapat dilakukan dengan cara mengubah diri individu sesuai dengan keadaaan lingkungan atau mengubah lingkungan sesuai keadaan individu (Ristiana et al.,2022). Panti dapat digunakan sebagai alternatif tempat tinggal bagi lansia yang tidak dapat tinggal dengan keluarga karena alasan apapun. Lansia dapat memandang sisi positif dengan tinggal di panti, seperti dapat melakukan aktivitas fisik di panti, mendapatkan dukungan sosial dari petugas panti dan lansia lain, mendapatkan fasilitas perawatan kesehatan.
Adaptasi yang baik membantu lansia menerima keberadaannya di panti. Penerimaan diri merupakan sikap positif yang ditunjukkan dengan rasa senang dan puas akan diri, menerima keadaan diri, fakta, realitas baik secara fisik maupun psikis dengan segala kelemahan dan kelebihan yang ada pada diri tanpa rasa kecewa dan berusaha mengembangkan diri seoptimal mungkin (Hensides,2018). Walaupun proses penerimaan diri bukan merupakan proses yang mudah, namun harus tetap dilalui lansia agar dapat merasakan enduring wholesome atau keutuhan pribadi yang membuat lansia merasakan kesejahteraan dan kebahagiaaan.
Penerimaan diri lansia dapat dipercepat prosesnya apabila lansia memiliki self-efficacy yang baik. Self-efficacy sendiri berhubungan dengan keyakinan diri yang mendorong individu melakukan atau mencapai sesuatu. Self-efficacy meningkatkan motivasi menghadapi berbagai situasi atau masalah penyebab stress termasuk adaptasi terhadap lingkungan baru. Proses penerimaan diri yang bersifat dinamis serta melalui berbagai tahap yaitu aversion, curiosity, tolerance, allowing, friendship dapat dengan mudah dilalui dengan memanfaatkan self-efficacy. Komponen dari self-efficacy (magnitude, genarality, strength) mendukung komponen teori adaptasi khususnya bagian proses kontrol. Penggunaan self-efficacy harus terus dilakukan pengembangan dalam meningkatkan penerimaan diri.