2024-07-30 10:49:46
NERS NEWS - TikTok merupakan salah satu aplikasi berbagi video pendek yang akhir-akhir ini semakin populer di kalangan gen Z. Pada aplikasi tersebut menawarkan berbagai konten kreatif dari beberapa kreator. Namun, penggunaan yang berlebihan dari aplikasi ini dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental penggunanya. Berikut adalah beberapa dampak negatifnya.
1. Dampak terhadap Kesehatan Fisik
Dari segi fisik, scrolling TikTok yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti ketegangan leher, punggung, hingga jari-jari tangan. Posisi duduk yang lama dan kurang gerak saat scrolling dapat menyebabkan nyeri otot dan postur tubuh yang buruk. Penelitian dalam Ergonomics menunjukkan bahwa posisi duduk yang tidak ergonomis dapat berkontribusi pada masalah muskuloskeletal, seperti nyeri leher dan punggung (Fethke & Merritt, 2012).
2. Dampak terhadap Kesehatan Mental
Scrolling TikTok yang berlebihan juga berdampak terhadap kesehatan mental. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang intensif, termasuk TikTok dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Selain itu, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Social and Clinical Psychology menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan gejala depresi dan kecemasan pada remaja (Primack et al., 2017). Aplikasi TikTok menawarkan hiburan yang sangat menarik dengan algoritma yang disesuaikan untuk menunjukkan konten yang paling relevan bagi pengguna. Namun, hiburan yang ditawarkan ini bisa menyebabkan munculnya perasaan kurang puas terhadap diri sendiri (insecure) atau kurang puas terhadap kehidupan sendiri. Penelitian yang diterbitkan dalam Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking mengungkapkan bahwa pengguna media sosial cenderung mengalami perasaan rendah diri setelah melihat kehidupan ideal yang dipamerkan oleh orang lain (Vogel et al., 2014).
3. Dampak terhadap Kualitas Tidur
Penggunaan TikTok yang berlebihan juga dapat mempengaruhi kualitas tidur. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa paparan layar digital sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur. Kemudian, sebuah studi yang diterbitkan dalam Sleep Medicine Reviews menunjukkan bahwa cahaya biru yang dipancarkan oleh layar digital dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur (Harvard Health Publishing, 2020). Sehingga, para pengguna TikTok akan mengalami kesulitan tidur dan memiliki kualitas tidur yang buruk.
4. Dampak terhadap Konsentrasi
Scrolling TikTok yang berlebihan juga dapat mempengaruhi kemampuan konsentrasi dan menyebabkan gangguan perhatian. Konten yang cepat berubah dan singkat di TikTok dapat menyebabkan kesulitan dalam mempertahankan perhatian untuk jangka waktu yang lebih lama. Penelitian dalam Nature Communications menunjukkan bahwa paparan terhadap konten yang sangat bervariasi dan singkat dapat mengganggu kemampuan otak untuk fokus dan memproses informasi secara efektif (O'Reilly et al., 2013).
Dengan demikian, scrolling TikTok yang berlebihan akan berdampak negatif terhadap kesehatan fisik maupun mental. Dampak negatif tersebut antara lain, meningkatnya depresi dan kecemasan, gangguan kualitas tidur, kesulitan konsentrasi, dan masalah kesehatan fisik, seperti ketegangan leher, punggung, hingga jari-jari tangan. Posisi duduk yang lama dan kurang gerak saat scrolling juga dapat menyebabkan nyeri otot dan postur tubuh yang buruk. Penting untuk menyadari efek samping ini dan mulai membiasakan diri untuk mengurangi durasi dalam mengakses aplikasi TikTok.
Penulis: Revina Dwi Rahmawati (Airlangga Nursing Journalist)
Editor: Nasya Puspita Anggraeni (Airlangga Nursing Journalist)