Empowerement Leadership Dalam Meningkatkan Work Engagement PERAWAT

2022-09-19 04:09:02


Kinerja perawat berdampak langsung terhadap kualitas pelayanan yang akan didapatkan oleh klien. Hal ini dikarenakan kinerja merupakan hasil kerja pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi (Schaufeli; Salanova, 2002; Baron, 2008; Simarmata, 2020) menyatakan bahwa keterikatan kerja berhubungan positif dengan dengan kinerja, akan menimbulkan emosi positif dan kesehatan fisik yang baik. Seseorang yang terlibat dengan pekerjaannya tidak hanya tertarik terhadap aspek pekerjaan yang memberi makna tetapi mereka
secara aktif mencarinya dalam pekerjaan mereka sebagai sarana untuk tetap berkomitmen terhadap organisasi. Keterikatan kerja sangat penting untuk ditanamkan dalam diri perawat, mengingat perawat merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki peran besar dalam memberikan layanan kesehatan di rumah sakit tanpa harus mengesampingkan peran dan arti SDM lainnya.
Prevalensi kinerja perawat di beberapa rumah sakit secara keseluruhan masih dibawah standar, hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Nurhalimah & Anisa Siti (2017) yang menyebutkan bahwa kinerja perawat rumah sakit di beberapa wilayah provinsi Indonesia yaitu sebesar 45%, angka tersebut berada jauh di bawah standar ideal yang ditetapkan oleh KEMENKES tahun 2013 yaitu 70%-80%. Selain itu, berdasarkan data dari KEMEKES tahun 2016 bahwa kinerja perawat di Provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 52%, angka tersebut juga masih di bawah standar yang ditetapkan. Kinerja perawat yang rendah akan mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien serta keluarga pasien (Nurhalimah and Anisa Siti, 2017).
Perawat mempunyai peran dan kedudukan yang penting dalam menghasilkan mutu pelayanan dengan menciptakan kualitas pelayanan kesehatan yang baik di rumah sakit. Peranan seorang perawat saat melayani pasien di rawat inap sangatlah berpengaruh terhadap kesembuhan pasien tersebut. Sehingga, dapat dikatakan bahwa perawat merupakan ujung tombak pelayanan rumah sakit karena selalu berinteraksi secara langsung dengan pasien, keluarga pasien, dokter dan tenaga kerja lainnya. Perawat mempunyai tanggung jawab yang cukup besar dan dituntut bekerja secara profesional dalam memberikan pelayanan terhadap pasien (Nurrohim, 2009). Perawat yang tidak melakukan pelayanan yang baik akan berdampak langsung pada penurunan kualitas mutu di rumah sakit.
Hasil penelitian terdahulu dari Chafra dan Erkutlu (2018) menunjukkan bahwa empowerment leadership berpengaruh positif terhadap work engagement. Dalam work engagement, keterlibatan yang tinggi dari karyawan secara kognitif dan emosional dalam melaksanakan tugas sedangkan pada empowerment leadership penekanan pada aspek proses kemandirian karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. Sehingga empowerment leadership memiliki pengaruh positif terhadap work engagement.

Penulis : Dessy Syahfitri Pohan, S.Kep., Ns


KIRIM TULISAN
<