2022-10-11 06:13:16
Cedera Kepala atau Cedera otak traumatik didefinisikan sebagai benturan keras atau guncangan pada kepala atau cedera kepala penetrasi, sehingga menyebabkan gangguan fungsi otak. Ada 2 mekanisme yang terjadi pada cedera otak : Primary dan Secondary Injury
Primary injury: Kerusakan dihasilkan oleh benturan karena efek mekanik dan stress akselerator-deselerator pada tulang kepala dan jaringan otak sehingga dapat menghasilkan fraktur tulang kepala dan lesi intra kranial (Diffuse Injury dan Focal Injury). Efek langsung saat kejadian, Jaringan otak yang rusak karena cedera primer tidak dapat diperbaiki, sehingga hasil fungsi otak bergantung pada intervensi bedah dan terapi medis
Secondary injury: Secondary injury terjadi beberapa menit, jam atau bahkan hari, dari permulaan cedera dan menyebabkan kerusakan jaringan syaraf. Kejadian yang berpengaruh terhadap terjadinya hipoksia dan atau kerusakan otak iskemik. Penyebab hipoksia atau sistemik tersebut disebabkan karena sistemik dan intrakranial. Penyebab sistemik: hypoksia, hipotensi, anemia, hipokarbia, hiperkarbia, pireksia, hiponatremia, hipoglikemia, hiperglikemia. Penyebab intrakranial: hematoma, peningkatan ICP, kejang, infeksi, vasopasme.
Cedera Kepala atau Cedera otak traumatik dapat diberikan terapi dengan Tindakan Craniotomy. Craniotomy merupakan prosedur pembedahan di mana sebagian tengkorak diangkat sementara untuk mengekspos otak dan melakukan prosedur intracranial untuk pengangkatan tumor maupun evakuasi perdarahan (Thomas and Jesus, 2022). Craniotomy merupakan cara yang layak, aman, dan efektif untuk penatalaksanaan perdarahan pada trauma kepala (Abeccasis and Kim, 2017)
Setelah dilakukan pemaparan materi perawat memahami penatalaksanaan keperawatan gawat darurat dan mempersiapkan tindakan cito kraniotomi pada pasien cedera kepala. Perawat klinik dan mahasiswa memahami materi dan mampu memberikan feed back dari hasil penyuluhan dengan diskusi.