Pencegahan Penyakit jantung koroner pada masyarakat yang bekerja di industri tembakau

2022-10-12 07:13:32


Penyakit jantung koroner merupakan kondisi yang terjadi akibat menyempitnya pembuluh darah akibat timbunan plak-plak, lemak, dan kemudian menimbulkan gejala nyejri dada, sesak nafas, keringat dingin, pusing, yang komplikasinya nanti dapat mengarah ke gagal jantung hingga kematian (Cagle & Cooperstein, 2018).
Seperti yang diketahui beberapa penelitian menjelaskan dampak aparan tembakau bagi kesehatan jantung seperti menurut Irfan et al., (2019) paparan tembakau dapat merusak atrium jantung kemudian menurut penelitian Ali et al., (2017) mengatakan bahwa paparan dari zat tembakau dapat meningkatkan serum cotinine dalam darah yang akan mempercepat terjadinya aterosklerosis dan lama kelamaaan dapat menyebabkan penyakit jantung koroner sehingga beberapa pencegahan yang dapat dilakukan guna mencegah penyakit jantung koroner saat kontak dengan tembakau adalah dengan menerapkan pencegahan Primer, sekunder dan tersier.
1. Pencegahan Primer
1) Health Promotion (promosi kesehatan)
1. Mencari dan mengikuti pendidikan kesehatan perihal pentingnya perilaku hidup sehat agar terhindar dari penyakit jantung koroner.
2. Mencari dan mengikuti pendidikan kesehatan pada masyarakat terkait upaya dan teknik dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
3. Mencari dan mengikuti pendidikan kesehatan tentang pentingnya menjaga lingkungan yang sehat terutama lingkungan yang menyebabkan resiko terjadinya penyakit jantung.
4. Mencari dan mengikuti pendidikan kesehatan maupun informasi yang mencakup pentingnya penggunaan APD saat bekerja.
2) Specific Protection (Perlindungan Khusus)
1. Menggunakan alat pelindung diri pada pekerjaan dengan resiko terjadinya penyakit jantung koroner.
2. Melakukan perbaikan status gizi dan imun
3. Mengontrol alur terjadinya penyakit jantung koroner seperti dari makanan dan pola hidup.
2. Pencegahan Sekunder
1) Early diagnosis and treatment (pemeriksaan sedini mungkin dengan cepat dan tepat)
1. Rutin datang ke fasilitas kesehatan guna pemeriksaan jantung
2. Mengontrol penyakit jantung dan menghindari komplikasinya jika sudah terdapat tanda dan gejala munculnya penyakit jantung koroner
3. Screening terhadap orang orang yang belum atau sudah menunjukkan gejala dari penyakit jantung
4. Pemberian perawatan dan penatalaksanaan terhadap orang orang yang telah sakit agar cepat sembuh dari penyakitnya
2) Disability limitation (Membatasi Kecacatan)
1. Mencegah dampak cacat dari penyakit yang ditimbulkan dengan cara perawatan hingga tuntas
2. Peningkatan Fasilitas kesehatan yang lengkap dan memadai dapat membantu proses penyembuhan dengan optimal
3. Pengobatan dan terapi yang diselesaikan dengan tepat sesuai anjuran
4. Bagi pasien yang sedang proses penyembuhan disarankan agar selalu rutin kontrol ke fasilitas kesehatan.
3. Pencegahan Tersier
1) Rehabilitation (Rehabilitasi)
1. Memperkenalkan lembaga lembaga rehabilitasi agar masyarakat yang terdampak dapat ikut serta dalam proses rehabilitasi
2. Pemberian dukungan moral bagi masyarakat yang proses rehabilitasi
3. Rehabilitasi fisik, mental dan sosial (Gumilar;2018).


KIRIM TULISAN
<