Hepatitis akut pertama kali terdeteksi di Inggris pada 5 April 2022. Sejak itu, laporan tentang penyakit ini meningkat. Penyebaran penularan terjadi di Eropa, Asia, dan Amerika. Hal ini membuat WHO menetapkan hepatitis akut sebagai kejadian khusus (KLB) pada 15 April 2022. Penyakit ini menyerang anak-anak usia 0-16 rata-rata, dengan sebagian besar anak-anak di bawah usia 10 tahun. Virus berbahaya itu dilaporkan telah membunuh beberapa anak. Bahkan 17 dari 170 anak dengan hepatitis akut memerlukan transplantasi hati (Kemenkes RI, 2022).
Infeksi adenovirus, virus umum pada anak-anak menjadi tersangka utama dalam kasus hepatitis parah yang tidak diketahui penyebabnya. Hepatitis yang terkait dengan adenovirus ini hampir secara eksklusif terkait dengan anak-anak dengan gangguan sistem imun. Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) juga mengatakan sedang menyelidiki penyebab dari penyakit ini apakah infeksi dan patogen COVID-19, obat-obatan, dan faktor risiko lainnya. Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab hepatitis akut. Penyebabnya bukan virus hepatitis A, B, C, D dan E. Dugaan awal berasal dari Adenovirus 41, SARS CoV-2, virus ABV dan lain-lain.
Adenovirus umumnya ditularkan melalui saluran pencernaan dan pernapasan. Cara penularan diduga dari droplet, air yang terkontaminasi dan transmisi kontak. Gejala awal hepatitis akut adalah gangguan saluran cerna seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare. Kemudian dapat berlanjut dengan gejala seperti urine pekat seperti teh, tinja putih pucat, kulit dan mata menguning, atau bahkan kehilangan kesadaran.
Apa Saja Gejalanya?
Gejala-gejala utama hepatitis, yaitu:
- Urine berwarna gelap
- Feses berwarna pucat atau abu-abu
- Kulit Gatal
- Penyakit kuning atau menguningnya kulit dan bagian putih mata
- Nyeri otot dan sendi
- Demam tinggi
- Mual
- Merasa lelah sepanjang waktu
- Kehilangan selera makan
- Sakit perut.
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis Akut Misterius?
Dengan adanya fenomena hepatitis akut misterius tersebut sebaiknya tetap tenang dan tidak boleh panik. Kebersihan diri dan lingkungan berperan penting dalam mencegah infeksi hepatitis akut pada anak. Pencegahan hepatitis dapat dilakukan dengan:
- Selalu mencuci tangan dengan sabun
- Mencuci bahan makanan hingga bersih
- Pastikan makanan sudah matang dan bersih
- Gunakan peralatan makan sendiri
- Hindari kontak dengan orang sakit
- Pakai masker dan jaga jarak.
Tingkatkan kesadaran diri dengan mengetahui lebih banyak tentang gejala hepatitis akut. Jika seorang anak mengalami gejala hepatitis akut, segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Jangan menunggu sampai mata anak menguning atau bahkan terjadi penurunan kesadaran. Karena jika kondisi hepatitis yang sudah parah, kemungkinan untuk menyelamatkan pasien sangat kecil. Kenali gejala awal dan segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Referensi:
Yanti, D. N., & Setiawan, H. (2022). Analisis Framing Berita Hepatitis Akut pada Merdeka. com dan Pikiran Rakyat. com. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 8(7), 29-36.
Sagita, N. S., (2022). Hepatitis Misterius Melonjak Jadi 650 Kasus, Inikah Penyebabnya. Diakses pada 15 Juli 2022. <https://health.detik.com/berita-detikhealth/d- 6099019/hepatitis-misterius-melonjak-jadi-650-kasus-inikah-penyebabnya>.
Penulis: Ida Sholihatun Nisa’ (Airlangga Nursing Journalist)
Editor: Inaya Nur Khofifah (Airlangga Nursing Journalist)
