INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

PERAN MANAJEMEN STRES BERBASIS APLIKASI ANDROID UNTUK MENGENDALIKAN STRES DAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI

  • By USI_FKp
  • In Lihat
  • Posted 23 December 2022

Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang menjadi salah satu penyebab utama kematian prematur di dunia (Kemenkes RI, 2019). Di Indonesia hipertensi menjadi salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas (Perki, 2015). Penderita hipertensi seringkali memiliki gangguan psikologis yaitu stres (Sanger & Lainsamputty, 2022). Penderita mengalami stres karena merasa penyakit yang dideritanya memerlukan proses penyembuhan yang lama dan takut akan ancaman kematian (Tama, Imanuna & Wardhani, Hartati, 2020). Stres dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya bagi orang yang sudah menderita hipertensi karena dapat menimbulkan keadaan yang lebih parah (Prasetyorini & Prawesti, 2012). Stres akan memicu pelepasan hormon yang menyebabkan peningkatan denyut jantung dan penurunan diameter pembuluh darah, dimana keduanya menyebabkan peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah secara menetap dapat menyebabkan terjadinya komplikasi (Astri, Kusuma & Widiani, 2018). Komplikasi yang dapat terjadi yaitu: penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, retinopati (kerusakan retina), penyakit pembuluh darah tepi, gangguan saraf, dan gangguan serebral (otak) (Kemenkes RI, 2017). Dampak dari terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi rendah dan kemungkinan terburuknya adalah menyebabkan kematian pada penderita akibat komplikasi hipertensi yang dimiliki (Prasetyorini & Prawesti, 2012)
Hipertensi karena termasuk salah satu penyakit psikosomatis maka penanganan dan perawatannya tidak hanya fisik dari pasien, tetapi psikologis penderita juga harus diatasi salah satunya dengan manajemen stres (Sutini & Emaliyawati, 2018). Intervensi non farmakologi melalui manajemen stres pada kasus hipertensi telah banyak dikembangkan dan diterapkan (Lechana and Margiyati, 2021). Salah satu intervensi manajemen stres yang bisa diberikan adalah terapi guided imagery (Sumarliyah et al., 2018). Guided imagery adalah teknik pikiran-tubuh yang menggabungkan gambar mental untuk meningkatkan rasa kesejahteraan secara keseluruhan dan untuk mempromosikan relaksasi (Beizaee et al., 2018) Intervensi lain yang efektif untuk mengatasi stres yaitu mendengarkan murottal al-qur’an (Susilawati, Nurcahyati & Syaripudin, 2019). Al-Qur'an dapat membantu dalam menyembuhkan klien yang menderita masalah fisik, psikologis dan gangguan mental (Saged et al., 2020). Suara Al-Qur’an tidak hanya menghentikan reaksi fisiologis terhadap stres, tekanan darah, tetapi juga meningkatkan generasi gelombang alfa di otak. Gelombang alfa diketahui dapat meredakan berbagai gejala mental seperti rasa sakit dan stres (Shekha, 2013).
Menurut Budiarto & Afriani (2017) pemberian manjemen stres melalui tatap muka kurang efektif dibandingkan dengan bantuan teknologi informasi dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dinilai dapat efektif dalam menangani masalah klien termasuk dalam pengelolaan stres. Intervensi manajemen stres melalui online berperan dalam menurunkan tingkat stres, tingkat depresi, lama waktu perawatan, dan meningkatkan kesejahteraan psikologis pada individu (Budiarto and Afriani, 2017). Saat ini, ponsel pintar dan aplikasi berkembang pesat dimana sebagai sumber akses informasi kesehatan yang paling mudah dan cara komunikasi yang paling umum antara dunia perawatan kesehatan dan pasien (Gordon et al., 2021; Bert et al., 2014). Teknologi digital dapat bekerja maksimal ketika tenaga kesehatan memberdayakan pasien, sehingga dapat meningkatkan kualitas perawatan pasien (Lestera et al., 2019).

Pin It
Hits 546

Berita Terbaru