INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial Penderita HIV/AIDS dengan Komplikasi TBC

  • By
  • In Lihat
  • Posted 18 November 2020
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Permasalahan yang terkait dengan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) terutama dengan penyakit penyerta TBC tidak sekedar masalah kesehatan saja tetapi justru masalah sosial lainnya yang menyangkut aspek-aspek lain, yaitu bagaimana agar mereka hidup sehat setelah mengetahui dirinya terinfeksi virus HIV yang mematikan, serta masalah psikologis yang terutama terjadi ketika hasil tes darah ternyata positif mengidap HIV (kaget, sedih, dan stres). Masalah lain yang juga dialami oleh mereka adalah penolakan diri terhadap kenyataan bahwa ia terinfeksi virus HIV, sekalipun kelihatannya sehat. Kondisi kejiwaan inilah yang menyebabkan ODHA merasa tidak berguna, mempunyai masa depan suram, tidak dapat melakukan apa-apa untuk dirinya maupun keluarga dan tidak memiliki akses untuk memperoleh pekerjaan serta memiliki keterbatasan dalam interaksi sosialnya.

Kondisi yang demikian ini memerlukan penanganan yang cepat, khususnya dalam mengatasi stres psikososial spiritual. Stres psikososial spiritual pasien terinfeksi HIV berlanjut akan mempercepat kejadian AIDS dan bahkan meningkatkan angka kematian. Dalam hal ini unsur karakteristik seseorang dan dukungan orang terdekat (peer group) sebagai penguat untuk lebih tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan. Individu yang mempunyai kepribadian yang kuat dalam arti tidak suka mengeluh dan selalu optimis, akan tabah dalam menghadapi setiap cobaan. Jika pasien sudah mulai mampu mengambil hikmah dari sakit yang diderita, maka respons psikologis: penerimaan akan bisa dipercepat. Dalam hal ini diperlukan adanya dukungan dengan mengingatkan dan mengajarkan kepada pasien untuk selalu berpikiran positif terhadap semua cobaan yang dialaminya. Pasien harus difasilitasi untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dengan jalan melakukan ibadah secara terus-menerus, sehingga pasien diharapkan memperoleh suatu ketenangan selama sakit.

Peran penting selain pemerintah dan masyarakat, adalah keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat disini didefinisikan terdiri dari ayah, ibu, anak, bibi, paman, keponakan, kakek, nenek bahkan anak angkat. Keluarga merupakan lingkungan dimana seseorang mengalami proses sosialisasi dalam pertumbuhan dan perkembangan pribadinya. Disinilah fungsi keluarga memegang kendali untuk seorang anak dalam menunjukan eksistensi dan mengaktualisasikan dirinya dalam masyarakat. Keluargalah yang selalu ada saat seseorang membutuhkan dan memberikan perhatian serta dukungan secara material maupun non material. Bentuk-bentuk dukungan yang dapat diberikan dari keluarga, meliputi:

1. Dukungan Emosional.
Dukungan emosional merupakan suatu upaya yang diberikan dalam memperlihatkan perasaan maupun kasih sayang terhadap seseorang ketika berada dalam kondisi labil. Hal ini seperti yang ditunjukan oleh keluarga ketika ada anggota keluarga yang terinfeksi HIV/AIDS

2. Dukungan Penghargaan.
Perhatian dan penerimaan keluarga kepada ODHA, merupakan suatu semangat bagi ODHA dalam menjalani kehidupan mereka. Adanya penerimaan dari keluarga berdampak secara signifikan dalam proses pengobatan yang dilakukan oleh ODHA.

3. Dukungan Materi.
Berbagai cara dilakukan oleh keluarga untuk membantu pengobatan anaknya. Mereka melakukan berbagai cara untuk memperoleh uang agar dapat membeli obat yang dikonsumsi oleh anggota keluarga yang terinfeksi.

4. Dukungan Informasi.
Upaya yang dilakukan oleh keluarga besar saat menerima atau mengetahui tentang kondisi anggota keluarga yang terinfeksi HIV adalah berusaha untuk mencari informasi sebanyak mungkin terkait dengan penyakit yang dialami oleh anak atau anggota keluarganya, disamping itu mereka meminta saran dari berbagai pihak yang berkepentingan terkait dengan kondisi yang dialami oleh anak/anggota keluarga lainnya.

5. Dukungan Bersosialisasi.
Setelah mengumpulkan informasi dan memperoleh saran dari berbagai pihak maka keluarga berusaha untuk terlibat di lembaga-lembaga yang memberikan pelayanan kepada orang dengan HIV/AIDS yaitu melalui kepompok-kelompok dukungan. Upaya yang dilakukan keluarga merupakan suatu cara untuk membantu Orang Dengan HIV/AIDS tidak merasa terisolasi dari lingkungan sosialnnya (Rahakbauw, 2018).

Oleh:
Dosen Pembimbing : Dr. Ninuk Dian K, S.Kep., Ns., M. ANP
Kelompok 2 PJBL Keperawatan HIV/AIDS kelas A1-2018
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Daftar Pustaka:
Nursalam. (2011). Model Asuhan Keperawatan Terhadap Peningkatan Adaptasi Kognisi Dan Biologis Pada Pasien Terinveksi HIV. Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. Jurnal Ners, 6(2):113-125.

Rahakbauw, N. (2018). Dukungan Keluarga Terhadap Kelangsungan Hidup ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) . 3(2) doi: 10.31219/osf.io/7j63d.

Pin It
Hits 9755