Definisi dan penyebab dari trauma asam basa pada mata
Trauma kimia atau trauma asam basa pada mata merupakan salah satu keadaan kedaruratan oftalmologi karena dapat menyebabkan cedera pada mata, baik ringan, berat bahkan sampai kehilangan penglihatan.Trauma ini terjadi akibat terpaparnya bahan kimia baik yang bersifat asam dengan pH < 7 atau basa dengan pH > 7 yang dapat merusak struktur bola mata.
Contoh bahan kimia yang bersifat basa atau alkali yang dapat menyebabkan trauma pada mata di antaranya ialah bahan pembersih rumah tangga, pemutih pakaian (NaOCl), sabun dan shampoo, detergen, pupuk, caustic potash, semen, soda api, dan kembang api. Sementara contoh bahan kimia yang bersifat asam atau acid yang dapat menyebabkan trauma pada mata di antaranya ialah aki mobil, bahan pembersih (industry), asam cuka, pengawet sayur, pengawet buah, pengilat aluminium, pemutih /citrun ( H2SO3) , zat pembersih lantai (HCl 31-38%), dan pembersih karat.
Trauma bahan kimia dapat terjadi pada kecelakaan yang terjadi dalam laboratorium, industri, pekerjaan yang memakai bahan kimia, pekerjaan pertanian, dan peperangan memakai bahan kimia serta paparan bahan kimia dari alat-alat rumah tangga. Setiap trauma kimia pada mata memerlukan tindakan segera. Irigasi daerah yang terkena trauma kimia merupakan tindakan yang harus segera dilakukan.
Penatalaksanaan utama trauma asam basa pada mata di rumah tangga
Tindakan utama yang harus dilakukan sesegera mungkin saat mata terkena atau terpercik zat kimia baik jenis asam ataupun basa di rumah ialah, sebaiknya kita langsung mencuci matanya sesaat setelah kejadian trauma tersebut. Tindakan tersebut dikenal dengan sebutan irigasi mata atau pembilasan yang dilakukan segera dengan larutan steril sampai pH air mata kembali normal.
Persiapan dan langkah untuk melakukan teknik irigasi pada mata yakni :
a) Usahakan diri kita tidak panik. Jika panik, dapat menarik napas terlebih dahulu untuk menenangkan diri sendiri.
b) Hindari menggosok mata dengan apapun untuk menghindari zat kimia lebih masuk ke dalam mata, baik mata yang terkena ataupun mata yang tidak terkena zat kimia.
c) Selanjutnya carilah sumber air bersih terderkat, diusahakan dari air mengalir, semisal dari keran air untuk membilas mata.
d) Sebelum membilas mata, ingatlah untuk miringkan kepala sesuai dengan arah mata yang yang terkena pajanan zat asam atau basa, dengan cara ini diharapkan zat tidak berpindah ke mata satunya. Sebagai contoh : bila mata kanan yang terkena, maka miringkan kepala ke kanan.
e) Selanjutnya lakukan pembilasan atau aliri mata dengan air ke arah luar dari mata dengan larutan normal saline atau dengan air mengalir selama 15 sampai 30 menit. Semakin lama durasi pembilasan mata dengan air maka akan semakin baik supaya menghindari trauma pada mata yang lebih parah.
f) Jika dirasa sudah, lakukan evaluasi, dengan merasakan apakah pada mata sudah lebih baik atau dirasa tambah parah atau sakit.
g) Jika kondisi mata dirasa tambah sakit atau parah, jangan menunda untuk membawa diri ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan dan pemeriksaan lanjutan oleh tenaga kesehatan di sana.
Penulis : Kelompok 15 PKK II Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Referensi :
Diperiksa, t., oleh, d., sugiarti, e. D., & spm, m. (2018).Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung.
Tsai, James C. Denniston, Alastair K. Murray, Philip I. Oxford American Handbook of Ophthalmology.2018. Oxford University Press Inc.p84-8.