INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Manakah yang Lebih Berbahaya antara Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik

  • By
  • In Lihat
  • Posted 07 April 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Stroke yaitu kondisi dimana aliran darah ke otak terganggu. Tanpa darah, sel-sel otak akan mulai mati. Hal tersebut bisa mengakibatkan gejala serius, cacat yang bertahan lama, bahkan kematian.

Stroke iskemik dan hemoragik sama-sama berbahaya bila tanpa perawatan cepat. Adapun stroke iskemik terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat oleh bekuan darah. Sedangkan stroke hemoragik, terjadi ketika pembuluh darah yang lemah pecah dan berdarah ke dalam otak.

Stroke iskemik berdasarkan letak terbentuknya bekuan darah, dibagi menjadi 2 yaitu stroke emboli dan stroke trombotik.
- Stroke Emboli, yaitu bekuan darah atau plak yang terbentuk di dalam jantung atau pembuluh arteri besar yang terangkut menuju otak.
- Stroke Trombotik, yaitu bekuan darah atau plak yang terbentuk di dalam pembuluh arteri yang mensuplai darah ke otak.

Stroke iskemik dapat terjadi ketika zat berlemak yang disebut plak terkumpul di arteri dan mempersempit pembuluh darah, yang disebut aterosklerosis, dan memperlambat aliran darah. Saat darah mengumpul, arteri menjadi tersumbat. Selain kondisi aterosklerosis, beberapa hal lain dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke iskemik, yaitu:
- Detak jantung tak teratur
- Serangan jantung
- Masalah dengan katup jantung
- Mengalami cedera pembuluh darah di leher
- Punya masalah pembekuan darah

Stroke hemoragik (stroke berdarah) juga terbagi menjadi dua macam yaitu :
- Perdarahan Intraserebral, yaitu pecahnya pembuluh darah sehingga darah masuk ke dalam jaringan yang menyebabkan sel-sel otak mati dan berdampak pada kerja otak berhenti. Penyebab paling sering adalah hipertensi.
- Perdarahan Subarachnoid, yakni pecahnya pembuluh darah yang berdekatan dengan permukaan otak dan darah bocor di antara otak dan tulang tengkorak. Penyebabnya bisa berbeda-beda, namun biasanya karena pecahnya aneurisma.

Lalu manakah yang lebih berbahaya antara stroke iskemik dan stroke hemoragik?

Menurut American Heart Association, kebanyakan stroke disebabkan oleh gumpalan yang memotong aliran darah ke otak (iskemik). Namun, sekitar 13% disebabkan oleh pembuluh darah yang melemah kemudian pecah dan berdarah ke otak (hemoragik).

Walaupun dua kondisi tersebut sama berbahayanya, namun stroke hemoragik bisa dibilang adalah jenis yang paling mematikan dan tidak bisa diobati.

Stroke hemoragik sangat berbahaya karena darah di dalam otak terkadang dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut, seperti hidrosefalus, peningkatan tekanan intrakranial, dan kejang pembuluh darah.

Jika tidak ditangani secara serius dan cepat, kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan otak yang parah dan bahkan kematian. Itulah alasannya mengapa pendarahan kecil sekalipun di otak memerlukan pengobatan darurat.

Ada beberapa keadaan yang membuat seseorang mengalami pendarahan di otak, antara lain :
- Malformasi arteri
- Aneurisma yang pecah
- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
- Gangguan perdarahan
- Cedera traumatis di kepala
- Trombosis sinus dural
- Tumor otak

Adapun faktor risiko yang meningkatkan seseorang mengalami stroke hemoragik, apabila:
- Berusia di atas 65 tahun
- Memiliki kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, atau diabetes yang tidak terkendali
- Obesitas
- Pernah mengalami stroke sebelumnya
- Memiliki keluarga dengan riwayat stroke
- Merokok
- Sering mengonsumsi makanan yang tidak sehat
- Jarang berolahraga

Stroke hemoragik juga dapat menimbulkan komplikasi, mulai dari kejang, masalah memori dan kemampuan berpikir, masalah pada jantung, serta kesulitan menelan dan mengunyah makanan. Jika ada anggota keluarga Anda mengalami hal tersebut, Anda bisa langsung menanyakannya ke dokter.

Penanganan dari stroke iskemik

Tujuan utama untuk pengobatan stroke iskemik adalah mengembalikan pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah pengidap menjadi normal. Jika diperlukan, dokter akan mencoba mengurangi tekanan di otak dengan obat-obatan. Pengobatan utama untuk stroke iskemik adalah aktivator plasminogen jaringan intravena (tPA), yang memecah gumpalan.

Jika tPA tidak berfungsi, bekuan dapat diangkat melalui operasi. Mekanisme pengangkatan bekuan darah dapat dilakukan hingga 24 jam setelah timbulnya gejala stroke. Perawatan jangka panjang, termasuk aspirin atau antikoagulan juga dilakukan untuk mencegah pembekuan lebih lanjut.

Pengidapnya perlu untuk dirawat inap di rumah sakit untuk diobservasi selama beberapa hari. Jika stroke menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan parah, dibutuhkan rehabilitasi sesudahnya untuk mendapatkan kembali fungsi tubuh.

Referensi:
Halodoc.com. 2019. Stroke Iskemik atau Hemoragik, Manakah yang Lebih Berbahaya? https://www.halodoc.com/artikel/stroke-iskemik-atau-hemoragik-manakah-yang-lebih-berbahaya (Diakses pada 7 April 2021).
P2PTM Kemenkes RI. 2018. Apa Saja Jenis-jenis Stroke. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-paru-kronik/apa-saja-jenis-jenis-stroke (Diakses pada 7 April 2021).

Penulis : Fardah Dewi Rofiliah
Editor : Dyah Ratika Maulani Wulandari

Pin It
Hits 22726