INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Waspadai Dampak Penggunaan Celana Ketat Bagi Kesehatan

  • By Salwa Az Zahra
  • In Lihat
  • Posted 11 June 2022

Cukup banyak orang memakai celana ketat karena alasan penampilan. Meski terlihat menarik, pemakaian celana jeans ketat dapat memicu beberapa gangguan kesehatan. Terutama jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Celana ketat dapat didefinisikan sebagai jenis celana yang dapat memperlihatkan bentuk pinggul, bokong, dan kaki saat digunakan. Jenis celana ini umumnya digunakan saat berolahraga, sebagai pakaian dalam, atau untuk menunjang penampilan, misalnya skinny jeans.

Menurut Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psychiatry, dampak memakai celana ketat tidak bisa diabaikan. Efek sampingnya bisa terjadi di seputar kaki bagian atas. Masalah kesehatan yang perlu kamu waspadai, yaitu:

1. Sindrom Kompartemen dan Kerusakan Saraf

   Dilansir dari jurnal berjudul Meralgia Paresthetica: A Review Of The Literature, penggunaan pakaian ketat dapat menyebabkan jenis kompresi saraf tulang                   belakang yang disebut meralgia paresthetica. Dampak memakai celana ketat berisiko tinggi dialami oleh pengidap obesitas dan diabetes. Gejala yang dapat dialami:

  • Rasa kesemutan di telapak kaki.
  • Sensasi mati rasa.
  • Sensasi nyeri terbakar di daerah paha bagian luar.
  • Lutut terasa pegal

2. Berdampak pada Kesehatan Vagina Sering menggunakan celana terlalu ketat meningkatkan risiko vulvodynia, yaitu kondisi yang ditandai dengan nyeri kronis di          area genital eksternal wanita. Risiko akan semakin tinggi jika mengenakan celana ketat lebih dari empat kali dalam seminggu dan menghilangkan seluruh rambut        kemaluan. Selain itu, mengenakan celana ketat juga terkait dengan:

  • Vaginosis bacterial, yaitu keputihan tidak sehat.
  • Iritasi vagina, yaitu sensasi rasa tidak nyaman di area vagina.
  • Infeksi jamur, yaitu infeksi menular seksual pada wanita yang disebabkan oleh jamur. Untuk mencegah dampak tersebut, kamu disarankan untuk menggunakan celana longgar atau rok sesekali yang bertujuan untuk menjaga aliran udara dan darah tetap lancar.

3. Mempengaruhi Kesuburan Pria

   Jurnal Lifestyle and fertility: the influence of stress and quality of life on male fertility menemukan bahwa jenis pakaian yang dipakai pria dapat memengaruhi             kesehatan reproduksi. Mengenakan celana jeans ketat dapat menurunkan kualitas air mani seorang pria.

4. Masalah Sendi dan Sakit Punggung

    Masalah ini menyebabkan fleksi punggung bawah yang berlebihan, sehingga dapat meregangkan jaringan ikat, fascia, dan meningkatkan tekanan pada cakram.          Jika  sudah begitu, postur tubuh seseorang akan berubah.

5. Memicu Sakit Perut dan Masalah Pencernaan

    Mengenakan celana ketat yang dipadukan dengan ikat pinggang dapat meningkatkan tekanan di perut dan menyebabkan rasa sakit dan asam lambung. Risikonya        semakin tinggi jika kamu sering melakukan gerakan membungkuk atau jongkok menggunakan celana ketat.

Itulah dampak memakai celana ketat bagi kesehatan tubuh. Sebaiknya, hilangkan kebiasaan terlalu sering menggunakan celana jeans yang ketat. Tujuannya, agar kesehatan kulit dan organ tubuh lainnya terhindar dari masalah. Selain itu, kamu juga disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat guna menunjang kesehatan tubuh keseluruhan.

Referensi:

Dr. Axe. Diakses pada 2022. Are Tight Jeans Bad? Weird Side Effects of Wearing ‘Too Tight’ Jeans.

Int J Sports Phys Ther. 2013 Dec; 8(6): 883–893. Diakses pada 2022. MERALGIA PARESTHETICA: A REVIEW OF THE LITERATURE.

Healthline. Diakses pada 2022. Tight Clothes: Fashion-Friendly, but Not Always Health-Friendly.

Reprod Biol Endocrinol. 2018; 16: 115. Diakses pada 2022. Lifestyle and fertility: the influence of stress and quality of life on male fertility.

Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psychiatry. Diakses pada 2022. Fashion victim: rhabdomyolysis and bilateral peroneal and tibial neuropathies as a result of squatting in ‘skinny jeans’.

Penulis: Salsabila Mayra (Airlangga Nursing Journalist)
Editor: Lailatul Yusnida (Airlangga Nursing Journalist)

 

 

Pin It
Hits 3842

Berita Terbaru