INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Skizofrenia Hebefrinik

  • By Rosita
  • In Lihat
  • Posted 23 June 2022

Skizofrenia berasal dari dua kata, yaitu “Skizo” yang artinya retak atau pecah (split), dan “frenia” yang artinya jiwa, dengan demikian seseorang yang menderita gangguan jiwa skizofrenia adalah orang yang mengalami keretakan jiwa atau keretakan kepribadian (splitting of personality) (Yosep, 2016). Skizofrenia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya perubahan pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang. Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun defisit kognitif tertentu dapat berkembang kemudian (Maramis, 2014). Skizofrenia hebefrenik atau disebut juga hebefrenia ini pada mulanya perlahan-lahan dan sering timbul pada masa remaja atau usia antara 15–25 tahun.

Skizofrenia hebefrenik ditandai dengan pikiran, pembicaraan, dan perilaku kacau serta tidak logis. Skizofrenia hebefrenik diyakini sebagai bentuk yang paling parah dari skizofrenia, karena individu dengan kondisi ini merasa sangat sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan dan mandi sendiri. Mereka juga dapat menampilkan perilaku yang sangat aneh, seperti memakai beberapa lapis pakaian pada cuaca panas dan menampilkan ekspresi datar.

Menurut Yosep (2016) ada beberapa teori yang menguraikan faktor-faktor yang menjadi penyebab skizofrenia hebefrenik, yaitu:

1. Diathesis-stress model

2. Faktor biologis

3. Faktor psikologis

Apa saja yang terjadi pada pengidap skizofrenia hebefrenik? Seseorang yang mengalami skizofrenia jenis ini akan menunjukkan gejala-gejala yang tidak teratur, seperti:

● Bermasalah dengan tugas rutin seperti berpakaian, mandi, atau menyikat gigi.

● Menunjukkan emosi yang tidak sesuai dengan situasi.

● Efek tumpul atau datar.

● Gangguan kemampuan komunikasi, termasuk bicara.

● Bermasalah dengan penggunaan dan pemilihan kata-kata.

● Ketidakmampuan untuk berpikir jernih dan merespons dengan tepat.

● Penggunaan kata-kata yang tidak masuk akal atau mengarang kata-kata (neologisme).

● Menulis banyak tanpa makna.

● Lupa atau kehilangan barang.

● Berjalan mondar-mandir atau berjalan melingkar.

● Memiliki masalah dalam memahami hal sehari-hari.

● Menanggapi pertanyaan dengan jawaban yang tidak berkaitan.

● Mengulangi hal yang sama berulang-ulang.

● Masalah dengan mencapai tujuan atau menyelesaikan tugas.

● Kurangnya kontrol impuls.

● Tidak mampu melakukan kontak mata.

● Berperilaku seperti anak kecil.

● Melakukan penarikan sosial.

Sayangnya pengobatan untuk skizofrenia tidak teratur ini lebih sulit daripada tipe skizofrenia lainnya. Rata-rata para ahli menyetujui bahwasanya sejak gejalanya muncul pada rentang usia antara 15 hingga 25 tahun, prognosis yang didapatkan untuk orang yang didiagnosa biasanya tidak begitu baik. Penderita mungkin mengalami kewalahan dengan berbagai gejala negatif dan penurunan kemampuan sosial secara menyeluruh yang menghasilkan perilaku mengisolasi diri. Perawatan untuk skizofrenia tipe ini kurang lebih sama dengan tipe lainnya, yaitu:

1. Antipsikotik
Pada awalnya, seseorang akan diberi resep antipsikotik sebagai awal perawatan. Hal ini akan membantu mengurangi beberapa gejala yang ada. Namun, pada tipe hebefrenik mungkin tidak akan seefektif jika digunakan pada tipe skizofrenia lainnya. Jika pasien tidak merespons dengan baik, maka pengobatan mungkin akan disesuaikan dengan meresepkan obat antipsikotik lainnya yang cenderung mempunyai efek samping.

2. Terapi electroconvulsive
Jika penderita tidak merespons dengan baik terhadap terapi dengan obat, maka terapi ini akan digunakan. Terapi ini bekerja dengan melibatkan serangkaian arus listrik yang ditujukan ke otak yang menginduksi kejang terkontrol. Tujuannya untuk membantu otak memulai kembali secara sementara dan memberi jeda pada gejala yang timbul. Terapi ECT diperkirakan dapat membantu mengubah aktivitas otak dan mengubah tingkat neurotransmitter. Namun, beberapa pihak masih mempertanyakan keefektifannya.

3. Perawatan Alami
Ada beberapa perawatan alami untuk penderita skizofrenia yang dapat menekan gejala dengan efektif. Pada dasarnya, terapi ini bukanlah penyembuhan. Namun, sangat efektif jika digunakan bersama dengan obat-obatan antipsikotik. Kebanyakan orang dengan hebefrenia berat atau resisten terhadap pengobatan bisa mempertimbangkan pilihan ini.

4. Psikoterapi
Jika seorang penderita skizofrenia hebefrenik dapat berfungsi dengan cukup baik untuk menghadiri sesi terapi, hal ini akan sangat menguntungkan baginya. Tidak saja ia akan mendapatkan interaksi sosial, ia juga akan diajarkan bagaimana mengatasi beberapa gejala penyakitnya. Hal ini akan membantu mengurangi stres dan memperbaiki keadaannya di masa depan. Manfaat hipnoterapi dan cara mengatasi anxiety disorder juga dapat digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan jiwa.

5. Latihan kemampuan
Pada kasus dimana penyakit tersebut tidak begitu parah, penderita mungkin saja mampu menghadiri suatu pelatihan kemampuan yang akan membantu mereka mempelajari bagaimana caranya melakukan fungsi sosial dasar seperti mengurus dirinya sendiri, melakukan aktivitas yang produktif, dan mempertahankan pekerjaan.

Karena kondisi kejiwaan mereka yang demikian, maka tentu saja ada resiko tertentu yang bisa terjadi pada para penderita skizofrenia hebefrenik, yang bisa berbahaya bagi keselamatan mereka, yaitu:

▪ Resiko melukai diri sendiri adalah kemungkinan yang selalu ada pada penderita psikotik. Akan tetapi, dalam kasus penderita skizofrenia hal ini akan sedikit meningkat karena ketidakmampuan mereka berpikir rasional dan logis tersebut.

▪ Resiko melukai orang lain juga salah satu kemungkinan nyata yang dapat menyebabkan efek negatif pada kehidupan penderita dan lingkungannya.

▪ Kemungkinan untuk menjalani hidup yang tidak bertujuan dan tidak bermakna bagi seseorang yang menderita skizofrenia hebefrenik.

 

Sumber:

Yosep Iyus, Sutini Titin, 2016, Buku Ajar Keperawatan Jiwa Dan Advance Mental Health Nursing, Bandung: Refika Aditama.

Very Well Mind. Diakses pada 2020. An Overview of Disorganized Schizophrenia.

Medical News Today. Diakses pada 2020. What are the different types of schizophrenia?

https://dosenpsikologi.com/skizofrenia-hebefrenik

 

Penulis: Denata Rahmadani Lukitasari (Airlangga Nursing Journalist)
Editor: Salwa Az Zahra (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 1976

Berita Terbaru