INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Kebiasaan Buruk yang Memiliki Beberapa Kesamaan Seperti Merokok

  • By Alina Ramadani
  • In Lihat
  • Posted 28 June 2022

Kurang Jam Tidur

Tidur kurang dari jam normal dapat menyebabkan tingginya tekanan darah, serangan jantung, stroke, obesitas, dan gangguan kesehatan lain. Menurut studi, kurangnya tidur menyebabkan kematian dan jumlahnya hampir sama dengan kematian akibat merokok. Apabila kita cukup tidur tapi tetap lelah, sebaiknya bisa konsultasi ke dokter. (P2PTM Kemenkes RI, 2019).

Jangka waktu tidur kurang dari enam jam setiap malam dapat meningkatkan risiko dua kali lipat pada pasien yang memiliki faktor risiko untuk mengidap penyakit jantung dan diabetes. (P2PTM Kemenkes RI, 2018). Selain itu, pasien yang memiliki penyakit jantung dan diabetes dua kali lebih besar untuk mengalami kematian dibandingkan mereka yang tidak memiliki faktor-faktor penyakit tersebut apabila jangka waktu tidur mereka kurang dari enam jam setiap malam. Ini adalah temuan dari sebuah studi baru yang diselenggarakan oleh para peneliti di Pennsylvania State College of Medicine dan dilaporkan dalam the Journal of the American Heart Association. disebut dengan sindrom metabolik diikuti dengan meningkatnya gula darah, tekanan darah tinggi, dan kolesterol, serta kelebihan lemak di sekitar pinggang.

Duduk Sepanjang Hari

Sejumlah studi telah mengaitkan duduk terlalu lama dengan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes tipe 2, obesitas, kanker, demensia, hingga meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah (penyakit kardiovaskular) (Adrian, 2019).

Duduk untuk jangka waktu lama diduga dapat berpengaruh kepada kemampuan tubuh dalam mengatur kadar gula darah dan tekanan darah, serta diduga bisa memperlambat kerja metabolisme dan penguraian lemak tubuh. Selain itu, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya sindrom piriformis. Ketika dalam posisi duduk, tubuh diibaratkan sedang dalam keadaan padam karena hanya sedikit aktivitas otot yang diaktifkan. Sebenarnya tidak ada patokan yang baku mengenai berapa waktu yang dihabiskan seseorang untuk bisa dianggap duduk terlalu lama. Namun, bila pekerjaan atau kegiatan kita selama ini sebagian besar dilakukan dalam posisi duduk, ada baiknya untuk mulai mengurangi intensitas duduk. Dengan begitu, tulang, otot, serta tubuh secara keseluruhan dapat lebih difungsikan.

Walaupun kita sering berolahraga secara teratur, kebiasaan duduk dalam waktu lama kerap dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Sebaiknya, berdiri dan berjalan dari waktu ke waktu, atau menggunakan meja yang bisa diubah ketinggiannya sehingga juga bisa bekerja dalam posisi berdiri.

Sebagian dokter bahkan merekomendasikan untuk istirahat dari posisi duduk tiap 30 menit. Kamu bisa berdiri, berjalan-jalan, atau naik-turun tangga. Saat di kantor, manfaatkanlah waktu makan siang untuk melakukan olahraga ringan atau hanya sekadar aktif bergerak, bukannya untuk lanjut bekerja.

Referensi :

Adrian, K. (2019) Duduk Terlalu Lama Bisa Pengaruhi Kesehatan - Alodokter. Available at: https://www.alodokter.com/duduk-terlalu-lama-bisa-pengaruhi-kesehatan-dan-prestasi (Accessed: 26 June 2022).

P2PTM Kemenkes RI (2018) Studi: Kurang Tidur Gkitakan Tingkat Kematian Mereka dengan Risiko Penyakit Jantung dan Diabetes - Direktorat P2PTM. Available at: http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-ilmiah/studi-kurang-tidur-gkitakan-tingkat-kematian-mereka-dengan-risiko-penyakit-jantung-dan-diabetes (Accessed: 23 June 2022).

P2PTM Kemenkes RI (2019) Kebiasaan ini Sama Buruknya Mirip Merokok. Available at: http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/kebiasaan-ini-sama-buruknya-mirip-merokok (Accessed: 23 June 2022).

Editor: Rifdayanti M. Amalia (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 519

Berita Terbaru