INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Menguak Mitos dan Fakta Seputar Menstruasi

  • By Alina Ramadani
  • In Lihat
  • Posted 28 June 2022

Halo sobat Ners, sering kali kita mendengar berbagai mitos seputar menstruasi yang telah beredar di masyarakat sejak zaman dahulu bahkan mitos-mitos tersebut hingga saat ini masih banyak diyakini oleh kaum wanita. Padahal, tidak semua informasi seputar menstruasi yang beredar dapat dibenarkan.

Menstruasi merupakan proses biologis ditandai dengan keluarnya darah dari vagina sebagai akibat siklus bulanan yang dialami oleh wanita. Kondisi ini memang normal dan wajar terjadi setiap bulan karena organ reproduksi wanita akan mempersiapkan kehamilan setiap bulannya. Kejadian menstruasi diawali dengan penebalan pada dinding rahim (endometrium) yang berisi pembuluh darah, kemudian apabila tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan luruh dan keluar bersama darah melalui vagina. Menstruasi pertama bisa terjadi lebih cepat maupun lambat. Namun, siklus menstruasi pertama normalnya terjadi pada saat wanita telah menginjak usia 11-14 tahun atau bahkan bisa terjadi lebih awal pada usia 9 tahun dan lebih lambat pada usia 15 tahun. Kondisi seperti itu dipengaruhi oleh faktor hormonal maupun kelenjar.

Siklus menstruasi terbagi menjadi empat fase, diantaranya adalah sebagai berikut.

Fase Menstruasi

Fase ini ditandai dengan luruhnya endometrium atau dinding rahim yang berisi pembuluh darah dan cairan lendir. Dimulai sejak hari pertama menstruasi dan berlangsung selama 4 sampai 6 hari.

Fase Folikuler

Memasuki fase folikuler, ovarium akan membentuk folikel yang berisi sel telur yang belum matang. Folikel dan sel telur tersebut akan tumbuh dan merangsang penebalan pada dinding rahim. Fase ini biasanya berlangsung selama 11 sampai 27 hari tergantung pada siklus untuk setiap wanita.

Fase Ovulasi

Fase ovulasi terjadi saat ovarium melepas sel telur yang sudah matang dan siap dibuahi oleh sperma di bagian saluran indung telur. Akan tetapi, apabila tidak terjadi pembuahan, sel telur akan melebur dalam waktu 24 jam setelah fase ovulasi. Fase ini biasanya terjadi di hari ke-14 siklus menstruasi.

Fase Luteal

Fase luteal ditandai dengan sel telur yang berubah menjadi jaringan yang disebut korpus luteum. Jaringan ini akan mengeluarkan hormon yang membuat dinding rahim menjadi lebih tebal. Namun, apabila tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan menyusut dan diserap kembali. Selanjutnya, lapisan rahim akan luruh selama menstruasi. Fase luteal terjadi selama 11 sampai 17 hari.

Selama berlangsungnya siklus menstruasi, setiap wanita akan merasakan berbagai gejala tertentu yang terjadi pada dua fase, yakni menjelang menstruasi (Pramenstruasi) dan ketika menstruasi sedang berlangsung.

Gejala Pramenstruasi (PMS)

Berikut beberapa tanda maupun gejala yang sering kali muncul pada saat memasuki fase pramenstruasi.

● Sakit kepala

● Nyeri di sekitar payudara

● Munculnya jerawat

● Perut terasa kembung

● Suasana hati yang mudah berubah-ubah (mood swing), biasanya wanita akan sering marah

Gejala pramenstruasi bisa berlangsung selama 6 sampai 7 hari, yaitu selama 4 hari sebelum menstruasi dan 2 sampai 3 hari setelah menstruasi.

Gejala ketika Menstruasi

Gejala pada saat menstruasi biasanya berlangsung sekitar 1 sampai 3 hari. Adapun, tanda dan gejala yang sering kali dirasakan saat fase menstruasi adalah sebagai berikut.

● Nyeri dan terasa ditekan pada bagian perut.

● Nyeri pada bagian pinggul, punggung bagian bawah, dan paha bagian dalam.

● Sakit kepala.

● Mual dan diare.

Berbagai gejala menstruasi akan semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia wanita. Bahkan, saat wanita sudah pernah melahirkan sering kali tidak akan mengalami gejala-gejala tersebut.

 

Mitos dan Fakta Seputar Menstruasi

Berikut ini merupakan berbagai mitos seputar menstruasi sekaligus faktanya.

1. Tidak boleh keramas saat menstruasi

Mitos pertama seputar menstruasi adalah wanita dilarang keramas karena bisa menyebabkan sakit kepala dan menyumbat pembuluh darah sehingga berbahaya untuk kesehatan. Mitos ini tidaklah benar.

Faktanya, tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa keramas selama menstruasi berbahaya bagi kesehatan. Justru keramas dengan air hangat dapat melemaskan otot tubuh dan meringankan sakit kepala yang kerap dialami sebagian wanita saat menstruasi. Sakit kepala ini biasanya muncul di hari-hari pertama menstruasi setiap bulannya akibat penurunan hormon estrogen atau pelepasan hormon prostaglandin.

2. Tidak boleh berenang saat menstruasi

Mitos selanjutnya adalah larangan berenang karena dapat menghentikan siklus menstruasi dan dikhawatirkan darah yang keluar akan mencemari air kolam.

Faktanya, wanita tetap bisa berenang dengan aman dan nyaman tanpa harus khawatir kalau darah yang keluar itu mencemari air kolam karena tekanan air di dalam kolam renang akan menghambat darah keluar selama berada di dalam air. Meski demikian, tekanan air kolam tidak akan menghentikan siklus menstruasi. Penggunaan pembalut biasa memang tidak dianjurkan karena tidak mampu menyerap darah dari vagina saat terkena air. Namun, Anda bisa menggunakan tampon dan menstrual cup saat akan berenang.

3. Tidak boleh berolahraga saat menstruasi

Larangan olahraga saat menstruasi juga merupakan mitos yang kerap didengar oleh para wanita. Hal ini ternyata hanyalah mitos belaka.

Faktanya, olahraga ringan dapat membuat nyeri atau kram pada perut menjadi berkurang. Selain itu, saat menstruasi ada baiknya jika Anda memvariasikan olahraga ringan. Ada beberapa olahraga ringan yang bisa menjadi pilihan saat sedang mengalami menstruasi, di antaranya adalah yoga, pilates, dan jalan santai di rumah.

4. Tidak boleh mengonsumsi minuman dingin saat menstruasi

Mitos seputar menstruasi selanjutnya adalah larangan mengonsumsi minuman dingin karena bisa membuat darah menstruasi membeku atau siklus menstruasi menjadi tidak teratur.

Faktanya, tidak ada kaitan antara mengonsumsi minuman dingin dengan kejadian darah menstruasi membeku atau siklus menstruasi yang tidak teratur karena pada dasarnya menstruasi berhubungan dengan sistem reproduksi wanita, sedangkan minuman berhubungan dengan sistem pencernaan. Jadi, mengonsumsi minuman dingin tidak akan berpengaruh pada keterlambatan bahkan ketidakteraturan menstruasi seseorang. Menstruasi yang datang terlambat maupun tidak teratur disebabkan oleh tiga hal, diantaranya karena adanya masalah pada dinding rahim, masalah hormonal dari indung telur, serta masalah psikologis, seperti stres.

5. Konsumsi minuman bersoda dapat melancarkan menstruasi

Terdapat sebuah mitos bahwa dengan mengonsumsi minuman bersoda, maka dapat membuat menstruasi menjadi lebih lancar.

Faktanya, sebuah penelitian mematahkan mitos ini dan menunjukkan bahwa tidak ada keterkaitan antara minuman bersoda dengan kelancaran menstruasi. Penyebab menstruasi tidak lancar adalah karena hormon yang bertugas mengatur siklus menstruasi tidak seimbang, perubahan berat badan, atau karena stres. Selain itu, minuman bersoda juga mengandung gula dan kafein yang cukup tinggi. Konsumsi gula berlebih bisa membuat suasana hati saat menstruasi memburuk. Kemudian, konsumsi kafein secara berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan selama menstruasi, seperti diare dan perut kembung. Dengan demikian, agar menstruasi menjadi lebih lancar bukan karena mengonsumsi minuman bersoda, melainkan dengan berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan perbanyak minum air putih.

6. Konsumsi mentimun membuat menstruasi berlangsung lebih lama

Mengonsumsi mentimun dapat menghambat keluarnya darah menstruasi. Padahal, hal tersebut hanyalah mitos belaka.v

Faktanya, siklus menstruasi seseorang dipengaruhi oleh perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron, bukan karena pengaruh makanan. Timun justru mengandung banyak air yang diperlukan tubuh agar terhindar dari dehidrasi saat sedang mengalami menstruasi.

Masih banyak lagi mitos dan fakta seputar menstruasi yang beredar di kehidupan masyarakat. Namun, sebelum meyakininya ada baiknya jika Anda memastikan terlebih dahulu akan kebenaran dari berbagai mitos tersebut dengan cara mencari informasi yang lebih akurat melalui platform media sosial atau bertanya kepada dokter secara langsung. Selain itu, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, dan senantiasa menjaga kebersihan tubuh terutama kebersihan alat reproduksi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan selama menstruasi.

Referensi:

Alodokter. (2021). Menstruasi-Siklus yang Normal dan Berbagai Kelainan. Diakses pada 23 Juni 2022 dari https://www.alodokter.com/menstruasi

Alodokter. (2020). Mitos dan Fakta Seputar Haid yang Wajib Wanita Ketahui. Diakses pada 23 Juni 2022 dari https://www.alodokter.com/mitos-dan-fakta-seputar-haid-yang-wajib-wanita-ketahui

 

Penulis: Revina Dwi Rahmawati

Editor : Risky Nur Marcelina

Pin It
Hits 4202

Berita Terbaru