INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Pentingnya Olahraga bagi ODHA (Orang dengan HIV-AIDS)

  • By Salwa Az Zahra
  • In Lihat
  • Posted 14 July 2022

Orang Dengan HIV dan AIDS atau lebih dikenal dengan singkatan ODHA adalah orang yang telah terinfeksi virus HIV/AIDS. HIV merupakan virus yang dapat merusak sistem imunitas tubuh seseorang, dalam hal ini termasuk dalam golongan retrovirus, dimana virus ini dapat menggunakan sel tubuhnya sendiri untuk memperbanyak selnya. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah proses dari infeksi penyakit HIV, ditandai dengan jumlah CD4 dibawah 200. AIDS merupakan kumpulan dari berbagai penyakit yang mempengaruhi tubuh, dimana imunitas penderita HIV semakin menurun.

Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas hidup ODHA adalah dengan melakukan aktivitas fisik dalam bentuk olahraga. Olahraga sangat penting bagi semua orang karena dapat menjaga kondisi kesehatan, apalagi bagi penderita HIV karena olahraga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kebugaran fisik, meningkatkan suasana hati serta mengatasi efek dari ARV yang dikonsumsi.

Perlu diketahui bahwa secara global dimana pada tahun 2020 orang yang meninggal karena penyakit HIV sebanyak 680.000 dan yang baru terinfeksi sebanyak 1,5 juta. Populasi terinfeksi HIV terbesar didunia adalah benua afrika (25,7 Juta Orang), Asia tenggara (3,8 juta) dan Amerika (3,5 juta), Tingginya populasi orang yang terinfeksi HIV di Asia Tenggara mengharuskan Indonesia lebih waspada terhadap penyebaran dan penularan virus. Berdasarkan data tahun 2019, Indonesia mengalami peningkatan dengan jumlah pasien HIV sebanyak 50.282 kasus dengan jumlah kasus terbanyak di Jawa Timur (8.935), DKI Jakarta (6.701) dan Jawa Barat (6.066).

Dampak apakah yang akan dialami oleh ODHA jika berolahraga?

Olahraga terhadap pasien HIV tidak meyembuhkan penyakit tetapi dapat membantu merasa lebih sehat dan melawan berbagai dampak dari HIV termasuk efek samping yang dirasakan. Olahraga dapat meningkatkan massa tubuh tidak berlemak, serta mengurangi lemak, stres, kelelahan dan depresi. Olahraga dapat meningkatkan kekuatan, daya tahan dan kesehatan kardiovaskular serta dapat meningkatkan kesehatan sistem kekebalan tubuh yang sangat diperlukan oleh pasien HIV.

Olahraga yang dipilih sebaiknya berupa aktivitas yang ringan dan disukai guna mendorong pasien melakukan aktivitas tersebut secara rutin. Aktivitas fisik atau olahraga yang cocok bagi penderita HIV seperti senam, dansa, berenang, lari, berjalan, dan lain-lain. Olahraga juga merupakan salah satu cara untuk mengatasi kecacatan dan meningkatkan kesehatan ODHA dengan multimorbiditas.

Prinsipnya, penderita HIV harus memilih latihan yang paling menyenangkan dan mampu untuk diikuti sesuai dengan kondisinya secara teratur. Penderita HIV tidak disarankan untuk melakukan latihan berat, seperti lari jarak jauh, bersepeda jarak jauh, dan lain-lain, terutama jika penderita tidak terbiasa melakukannya. Hal ini disebabkan karena akan mengalami dehidrasi (hilang terlalu banyak cairan) bila kita tidak minum cukup untuk menahan tingkat cairan dan dapat kehilangan massa tubuh tidak berlemak (lean body mass).

Orang dengan HIV/AIDS akan beresiko mengalami permasalahan yang terbagi menjadi tiga hal yaitu masalah fisik akibat dari proses penyakit tersebut, masalah emosional akibat efek dari obat-obatan yang dikonsumsi dan perasaan bersalah, serta masalah psikososial akibat dari stigma lingkungan terhadap orang dengan HIV/AIDS. Masalah dominan yang dihadapi oleh ODHA saat ini adalah stigma dan diskriminasi dari lingkungan sekitar bahkan kelurga terdekatnya sehingga berpengaruh terhadap kesehatan mental dan tingkat stress ODHA, yang nantinya akan berpengaruh terhadap kesehatan fisik yang tidak terkontrol.

Hal-hal di atas sangat berdampak negatif pada kualitas hidup mereka dan berkontribusi terhadap kepatuhan pengobatan ODHA yang buruk. Adanya aktivitas dan kegiatan positif yang dilakukan ODHA dapat mengalihkan dirinya dari pikiran negatif terkait dengan penyakit yang dideritanya, dan kegiatan-kegiatan tersebut mampu meningkatkan kesehatan ODHA secara fisik. Selain itu, aktivitas dan kegiatan positif yang dilakukan ODHA akan mempengaruhi produktivitas ODHA sehingga mampu meningkatkan persepsi positif akan dirinya yang berujung pada peningkatan kualitas hidupnya. Olahraga merupakan salah satu cara untuk mengurangi masalah kesehatan mental. Dampak positif dari olahraga adalah dapat meningkatkan kualitas hidup, terjadi penurunan morbiditas, dan kematian pada orang yang hidup dengan HIV/AIDS.

Daftar Pustaka:

KemenkesRI. 2020. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Kementrian Kesehatan RI.

Nursalam, N. et al. (2022) ‘Pengaruh latihan aerobik dan latihan ketahanan terhadap kualitas hidup pada orang dengan HIV/AIDS: A systematic review’, NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan, 7(2), p. 163. doi: 10.30659/nurscope.7.2.163-171.

Phillips, Moneyham, & and Tavakoli (2011) ‘Dampak Aktivitas Olahraga terhadap Penurunan Stigma ODHA (Orang dengan HIV / AIDS) dan Nilai Sosial Rumah Cemara Bandung Impact of Sports Activities on The Decrease of Stigma PLWHA (People with HIV / AIDS) and Social Values of Rumah Cemara Bandung’.

Sugata, I. M. et al. (2022) ‘Efektivitas Yoga Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup ODHA di Bali’, Jurnal Penelitian Agama Hindu, 9843, pp. 51–57. doi: 10.37329/jpah.v0i0.1615.

World Health Organization. (2021). https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids.

WHO. 2019. HIV/AIDS. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv- aids

Penulis: Stefania E. Tefa, Dorsina Fransisca Dahoklory, Farhan Ardyansiah (Mahasiswa Fakultas Keperawatan B24)
Editor: Inaya Nur Khofifah (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 4805

Berita Terbaru