INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Self Esteem

  • By Rosita
  • In Lihat
  • Posted 27 July 2022

Semua orang pasti pernah merasakan sekelebat rasa bahwa ia tidak pantas berada dalam suatu lingkungan, ia merasa tidak pantas untuk dekat dengan seseorang, dan ia merasa tidak percaya diri dalam menempatkan dirinya dalam suatu lingkup pertemanan. Tahukah Anda bahwa itu adalah beberapa masalah terkait self esteem?

Self esteem atau harga diri adalah pandangan seseorang dalam memandang dirinya sendiri. Penghargaan diri, martabat diri, bagaimana seseorang itu menilai dirinya sendiri. Seseorang yang memiliki self esteem yang tinggi akan lebih mudah mencintai, menghargai, dan menerima dirinya apa adanya, terlepas dari banyaknya kekurangan yang ia miliki.

Namun, hanya sedikit orang yang memiliki atau mampu mengontrol self esteem-nya. Membandingkan diri dengan orang lain, tidak menerima kekurangan, menyalahkan diri sendiri, tidak berdamai dengan masa lalu dan keadaan, menurut saya adalah salah satu faktor bagaimana seseorang bisa memiliki self esteem yang rendah.

Bila dipikir – pikir kembali, seseorang dengan self esteem yang rendah sebetulnya tidak jauh jauh dari bagaimana ia suka berprasangka. Ia akan lebih dulu berprasangka buruk sebelum ia melakukan sesuatu, ia akan berprasangka bahwa orang akan menganggapnya rendah, dan berbagai macam hal yang sebetulnya tidak bisa ia kontrol.

Menurut pendapat Rosenberg (1965), dikutip dari Wilis & Sayekti (2015), harga-diri (self-esteem) merupakan suatu evaluasi positif ataupun negatif terhadap diri sendiri (self). Dengan kata lain harga-diri (self-esteem) adalah bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri. Harga-diri (self-esteem) global adalah sikap positif atau negatif seseorang akan dirinya secara keseluruhan. Harga-diri (self-esteem) juga dapat berhubungan dengan dimensi spesifik, seperti kemam-puan akademik, kecakapan sosial, penam-pilan fisik, atau harga-diri (self-esteem) kolektif, yaitu evaluasi akan kebernilaian suatu kelompok, dimana seseorang menjadi anggotanya. Termasuk dalam harga-diri (self-esteem) kolektif ini adalah kelompok etnis atau kelompok agama.

Menurut Allport (1954), prasangka (prejudice), merupakan sikap (attitude) negatif yang diarahkan suatu kelompok atau kepada seseorang, yang didahului adanya suatu stereotip atau pra-penilaian terhadap kelompok tersebut.

Mereka yang merasa harga-dirinya (self-esteem) terancam, akan memandang kesuksesan orang lain sebagai sesuatu yang mengancam keberadaan atau keberhargaan diri mereka. Perasaan terancam ini akan menimbulkan reaksi untuk ‘menjatuhkan’ orang lain, apakah dengan memandang rendah orang lain atau bahkan dengan menggunakan kekerasan. Faktor – faktor yang mempengaruhi seseorang mendapat self esteem yang rendah diantarnya bersumber dari pikiran diri sendiri, pendapat orang lain dan pola asuh masa kecil.

Self esteem dapat berubah seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, Anda dapat belajar secara bertahap bagaimana meningkatkan self esteem. Berhenti menyalahkan diri sendiri, berbaur dengan lingkungan yang positif, fokus pada kelebihan dan bakat Anda sehingga Anda pun akan mampu menerima kekurangan diri. Tidak ada yang instan dalam meraih suatu hasil. Satu langkah yang Anda mulai dengan keyakinan, meskipun kecil, akan mampu membawa Anda pada keberhasilan yang sempurna.

 

Referensi :

Wilis Srisayekti, David A. Setiady, Rasyid Bo Sanitioso, ‘Harga Diri (Self Esteem) Terancam Dan Perilaku Mengindar’, Jurnal Psikologi Vol. 42 No. 2, Agustus 2015, Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran.

 

Penulis: Raudhatushafytra Kuntari (Airlangga Nurisng Journalist)
Editor: Naili Raudiatus Zahra (Airlangga Nurisng Journalist)

Pin It
Hits 664

Berita Terbaru