INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Sering Minum Minuman Cepat Saji, Buat Naikin Mood. Bagus Ngga Buat Kesehatan? Yuk Sayangi Ginjal Kita!

  • By Salwa Az Zahra
  • In Lihat
  • Posted 31 July 2022

Halo Sobat Ners! Apa yang sering kalian lakukan jika tubuh kalian lelah? Dan mengalami bad mood atau mood yang buruk. Tentunya kalian sering mencari sesuatu apa nih yang bisa bikin naikin mood. Dan tubuh menjadi segar lagi. Tak jarang orang sering mengonsumsi minuman yang siap saji dengan rasa yang menyegarkan dan berharap bisa naikin mood lagi. Seperti hemaviton, extrajoss, dan sebagainya.

Lalu, apa hasilnya. Apakah bisa membuat mood kita menjadi bagus dan mengembalikan kesegaran tubuh? Jawabnya iya. Minuman berenergi termasuk ke dalam minuman suplemen yang didefinisikan sebagai minuman yang mengandung vitamin, mineral serta stimulan seperti kafein, guarana, taurin, variasi bentuk ginseng, maltodextrin, carnitine, creatine, dan ginkgo biloba (Wikipedia, 2006). Pada produk ini ditambahkan zat-zat tertentu yang dapat meningkatkan energi tubuh. Sumber lainnya yang juga mempengaruhi kecepatan reaksi adalah kandungan zat stimulan seperti kafein dan taurin. Minuman-minuman seperti itu mampu mengembalikan energi tubuh yang lelah bisa segar lali atau minimal tubuh terasa fresh lagi. Namun hanya dalam jangka waktu yang sebentar. Dan nantinya setelah itu, tubuh akan kembali. Karena pada dasarnya tubuh yang lelah itu butuh istirahat. Bukan minuman suplemen yang mampu membuat tubuh merasa segar lagi. Dan tentunya ketika minum-minuman seperti yang disebutkan akan membawa dampak buruk bagi tubuh bukan sih? Jelas iya.

Minuman-minuman cepat saji seperti hemaviton, kratingdaeng, proman tidak baik untuk ginjal manusia. Sebagian besar minuman energi yang beredar di pasaran mengandung kafein sebagai stimulan atau zat yang merangsang aktivitas otak dan sistem saraf tubuh. Zat-zat tersebut juga bisa membuat tubuh terasa lebih berenergi. Namun, kebanyakan minuman berenergi umumnya tinggi kafein, sekitar 160-300 mg per bungkus. Jumlah ini bahkan bisa mencapai 3-5 kali lipat jumlah kafein dalam secangkir kopi atau teh. Idealnya, orang dewasa yang sehat harus membatasi asupan kafein mereka hingga 400 mg per hari. Tak hanya itu, minuman berenergi umumnya tinggi gula, sekitar 40 gram. Inilah sebabnya mengapa disarankan untuk tidak mengkonsumsi minuman berenergi secara berlebihan. Hal itu juga akan menimbulkan ginjal kita bekerja dengan berat. Karena asupan kafein melebihi dari asupan kafein dalam kadar normal.

Ganguan kesehatan yang diasosiasikan dengan minuman energi ini terutama fungsi ginjal. Terlalu banyak kafein mempengaruhi fungsi pembuluh darah Ini akan berhubungan dengan ginjal, jika ini tidak segera berubah mempengaruhi dan merusak kemungkinan fungsi ginjal Gagal ginjal kronis (Hidayati, 2008). gagal Ginjal kronis tetap menjadi masalah besar di dunia ini. Saat ini, sering ditemui penyakit ginjal tidak hanya menyerang pada orang tua atau lansia, namun beberapa orang dengan usia muda banyak ditemukan. Maka dari itu salah satu yang menimbulkan masih muda sudah menderita penyakit ginjal salah satu pemicu banyaknya mengkonsumsi minuman-minuman berenergi yang banyak mengandung caffeine, taurine, vitamin, suplemen herbal, dan pemanis buatan yang dipasarkan untuk meningkatkan energi, stamina, performa, dan konsentrasi.

Dengan tujuan untuk meningkatkan stamina agar lebih kuat dan fresh. Namun malah sebaiknya tidak baik untuk kesehatan tubuh, terutama kesehatan ginjal. Maka dari itu harus diwaspadai dan dihindari. Minum-minuman yang dikira dapat meningkatkan stamina tubuh, namun justru dapat menimbulkan penyakit-penyakit yang berbahaya dari efek samping yang dihasilkan seperti penyakit seizures, diabetes, penyakit jantung, gangguan perilaku dan mood, gangguan ginjal, gangguan pada tulang, serta penyakit degeneratif lainnya (Seifert, 2011).

Daftar Pustaka:

Putriastuti, Ratika dkk. (2007). Persepsi, Konsumsi, dan Referensi Minuman Berenergi. Jurnal Gizi dan Pangan. 2(3) : 13-25.

Santo, Budi, Dorta Simamora. (2021). Pengaruh Pemberian Minuman Energi Terhadap Kadar Serum Kreatinin Nattus Novergicus. Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma. 10(1) : 92-101.

Penulis: Sri Munawaroh (Airlangga Nursing Journalist)
Editor: Lailatul Yusnida (Airlangga Nursing Journalist)

 

Pin It
Hits 928

Berita Terbaru