INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Tetap Tenang saat si Kecil Tantrum

  • By Rosita
  • In Lihat
  • Posted 11 August 2022

Hai Sobatners! Mengatasi anak yang mudah marah dan mengamuk tentu bukan persoalan yang mudah. Meski menguji kesabaran, penting halnya untuk memahami ledakan emosi yang biasa disebut tantrum agar para orang tua bisa lebih memahami mereka.

Tantrum adalah kondisi seorang anak yang menunjukkan kemarahan dan rasa frustasi yang tidak terkendali. Tantrum pada anak biasa mereka tunjukkan dengan berteriak, mengingjak, menendang, bahkan melemparkan diri ke tanah. Penyebab tantrum ini bisa diakibatkan oleh faktor kondisi dari dalam diri anak, pola asuh orang tua, maupun lingkungan sekitarnya.

Oleh karena itu, saat anak mengalami tantrum, sebaiknya orang tua tetap tenang dan mencari tahu penyebab sang anak menjadi tantrum. Penelitian menunjukkan anak yang sering tantrum adalah yang mengalami “Telat bicara” karena mereka kesulitan dalam mengekspresikan diri secara verbal. Lalu bagaimana menyikapi anak yang terlanjur tantrum? Berikut lima cara untuk mengatasi anak yang tantrum.

1. Mengajarkan Pendidikan Disiplin pada Anak Sedini Mungkin

Pentingnya peran orang tua dalam memberikan bentuk kedisiplinan diri adalah dengan memberikan batasan kepada anak. Tujuannya adalah agar anak dapat belajar untuk menghormati aturan. Anak perlu mengetahui letak batasan mereka dalam berperilaku. Selain itu, orang tua dapat menerapkan cara konsisten dalam berperilaku kepada anak dan akan ada konsekuensi jika anak melanggar aturan yang dibuat.

2. Alihkan Perhatian Anak

Menarik perhatian anak saat berada dalam situasi tantrum. Anak usia dini cenderung memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Saat anak menangis kencang, cobalah untuk mengalihkan perhatian dengan hal-hal yang disukai anak misalnya memberikan mainan kesayangannya atau menciptakan suasana yang mampu membuat anak lupa akan rasa kesalnya.

3. Abaikan dan Menjauh untuk Sementara

Saat anak mengamuk di rumah, cobalah untuk menghindar dari anak dengan meninggalkan sementara dan tidak mengatakan apa-apa. Saat anak mengetahui bahwa tantrum bukan cara yang tepat untuk mendapatkan perhatian orang tua, mereka dapat termotivasi untuk mempelajari cara lain untuk mengekspresikan diri.

4. Jangan Menyakiti Anak

Dikutip dari situs RSUD Wonosobo, saat anak dalam kondisi tantrum jangan sampai menyakiti anak dengan memukul atau mencubit anak karena ia akan mengingat perilaku yang dilakukan orang tuanya. sebaiknya peluk anak dan ajak bicara dengan bahasa yang mereka tahu untuk menenangkan hati sang anak.

5. Tetap Tenang

Sudah sepatutnya orang tua tetap bersikap tenang saat anak tantrum. Reaksi orang yang mampu mengontrol diri agar tetap tenang dapat memberikan kesempatan anak untuk mengekspresikan emosinya.

Meski demikian, sebagai orang tua tetap perlu memberikan pengawasan khusus saat anak tantrum untuk melindungi jika anak menyakiti dirinya, seperti memukul kepala ke tembok dan yang lainnya.

 

Referensi:

Bagaimana Cara Mengatasi Anak yang Tantrum dan Apa Penyebabnya? (tirto.id)

 

Penulis: Dewi Rachmawati (Airlangga Nursing Journalist)
Editor: Salwa Az Zahra (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 532

Berita Terbaru