INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Mengenal “Pre-marital sex

  • By USI_FKp
  • In Lihat
  • Posted 21 December 2022

Seks pra-nikah atau istilah kerennya “pre-marital sex” merupakan aktivitas seksual yang dilakukan tanpa adanya ikatan perkawinan yang sah. Pada umumnya, aktivitas demikian dilakukan oleh pasangan muda-mudi yang sedang asyik tenggelam dalam romantisme lautan asrama. Atau yang ingin menyalurkan hasrat seksual dengan orang lain selain pasangan kencan. Bentuk-bentuk aktivitas seksual pra-nikah yang dilakukan biasanya beragam. Mulai dari sekedar pegang tangan, berciuman, berangkulan, peting (saling menggesekkan kelamin), sampai yang paling mengkhawartikan yakni melkukan hubungan kelamin sebanyak 21 juta menyebabkan kehamilan pada remaja perempuan berusia 15-19 tahun di negara berpenghasilan rendah dan menengah. 45% terjadi kehamilan yang tidak di inginkan pada remaja perempuan, dengan 21% berakhir pada kasus aborsi dan 6% mengalami keguguran akibat belum siapnya Rahim menerima implantasi janin Mayoritas remaja mengatakan bahwa pada saat berpacaran melakukan berbagai aktivitas, seperti berpegangan tangan (64%), berpelukan (17%), bercium bibir (30%), saling meraba (22%). Dan remaja telah melakukan hubungan seksual dengan presentase paling tinggi terjadi pada umur 17 tahun yaitu sebanyak 19%.
Faktor – faktor yang mempengaruhi seks pada remaja
Pertama yaitu faktor perkembangan yang berasal dari keluarga dimana anak mulai tumbuh dan berkembang. Kedua adalah faktor luar mencakup sekolah yang berperan dalam mencapai kedewasaannya. Ketiga masyarakat yang meliputi adat kebiasaan, pergaulan perkembangan. Faktor lain penyebab pre marital sex yang tinggi adalah remaja mengkonsumsi alkohol dan zat psikoaktif, frustasi karena keadaan keluarga, pengaruh teman sebaya, terpapar film porno, tingkat pendidikan serta kepercayaan dan nilai-nilai tentang seksualitas yang rendah.
Dampak
Dampak buruk dari perilaku seks bebas menyebabkan remaja kehilangan kesempatannya untuk melanjutkan sekolah dan meraih cita-cita remaja juga dapat dilingkupi rasa bersalah, takut, cemas, apabila terjadi kehamilan karena dikucilkan dari masyarakat, timbul perasaan malu hingga depresi, sehingga berujung pada tindakan aborsi dan peningkatan kematian ibu hamil
Bentuk-bentuk perilaku seksual pra-nikah pada remaja
Berpelukan, Cium Kering, Cium Basah. meraba bagian tubuh yang sensitif merupakan suatu kegiatan meraba atau memegang bagian tubuh yang sensitif seperti payudara, vagina dan penis. Dampak dari tersentuhnya bagian yang paling sensitif tersebut akan menimbulkan rangsangan seksual sehingga melemahkan kontrol diri dan akal sehat, akibatnya bisa melakukan aktifitas seksual selanjutnya seperti intercourse : Petting merupakan keseluruhan aktifitas seksual non intercourse (hingga menempelkan alat kelamin), dampak dari petting yaitu timbulnya ketagihan. Oral Seksual . Oral seksual pada laki-laki adalah ketika seseorang menggunakan bibir, mulut dan lidahnya pada penis dan sekitarnya, sedangkan pada wanita melibatkan bagian sekitar vulva yaitu labia, klitoris, dan bagian dalam vagina. Intercource atau Bersenggama Merupakan aktifitas seksual dengan memasukan alat kelamin laki-laki dalam alat kelamin perempuan.

Cara Mencegah Seks Pra-nikah
Tanggung Jawab Orang Tua untuk meluangkan waktu dan mengajari anak- anak tentang bagaimana sesunggunya seks yang sehat dan benar agar mereka tidak terpengaruh dengan cerita teman, buku-buku seks dan film porno yang beredar luas di pasaran , kalau tidak anak-anak akan mencari informasi di luar. Memberi pendidikan seks yang benar, Beraktivitas Positif, Pikiran masa depan, menjalin hubungan akrab antara orang tua dan anak,memantau pergaulan anak, memilih lingkungan yang positif, memberi batasan jam malam, memahami dampak negative prilaku seksual pra-nikah.

Pin It
Hits 1067

Berita Terbaru