INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

WASPADAI BURNOUT SYNDROME! AYO SEGERA DIATASI

  • By USI_FKp
  • In Lihat
  • Posted 21 December 2022

Fenomena burnout: Apa itu burnout? Burnout merupakan kelelahan atau kejenuhan tidak hanya secara fisik. Mengapa bisa timbul burnout? Burnout syndrome dapat terjadi pada unit perawatan profesional terutama di ruangan yang merawat pasien. Perawat akan lebih mudah mengalami stres dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari karena rutinitas yang monoton dalam menangani kebutuhan pasien yang berbeda-beda, adanya ruang kerja yang tidak nyaman, kurangnya dukungan, ketidakstabilan emosional, serta adanya tekanan pada pekerjaan mereka. Hal ini dapat menyebabkan stress yang berkepanjangan sehingga timbul burnout (Browning, 2019; Hamed, Abd Elaziz, & Ahmed, 2020)
Akibat Burnout
Mengapa burnout ini harus diatasi? Prevalensi burnout yang tinggi di tempat kerja jika tidak dapat dikendalikan maka akan mempengaruhi kesehatan secara fisik, contohnya sakit kepala, kesulitan tidur, tekanan darah tinggi, kemarahan, ketidakpuasan dan kecemasan yang tidak terkendali (Bakhamis, Paul, Smith, & Coustasse, 2019; Poku, Donkor, & Naab, 2020). Perawat yang mengalami gejala ini dapat melakukan perilaku negatif kepada rekan kerja bahkan pada pasien dan dapat membuat pelayanan keperawatan tidak optimal. Selain itu, perawat akan merasa pencapaian pribadi berkurang dan kurangnya kepuasan dalam pekerjaan, sehingga timbulnya stres terkait pekerjaan dan akhirnya memutuskan untuk berhenti (Kelly, Gee, & Butler, 2021).

Mengatasi Burnout Syndrome
Bagaimana cara mengatasinya? Gejala burnout dapat diatasi atau dikurangi dengan melakukan intervensi psikologis. Salah satu contoh yaitu intervensi mindfulness yang dapat secara efektif meningkatkan tingkat kesadaran dan mengurangi kelelahan kerja (Xie et al., 2020). Perawat juga bisa mempelajari strategi relaksasi dan meditasi, mengembangkan keterampilan sosial, komunikasi, dan analisis diri. Partisipasi perawat dalam kelompok terapi dapat menurunkan emosi negatif, perubahan mood, dan penurunan tingkat kecemasan. Kegiatan yang dilakukan dapat meningkatkan kesadaran, mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi, baik secara kognitif, perilaku, dan rangsangan emosional (Grigorescu, Cazan, Rogozea, & Grigorescu, 2020).
Berpikir positif meningkatkan emosi positif
Pelatihan berpikir positif terletak pada aspek kognitif yang dapat mengubah pola pikir, hal ini berkaitan erat dengan konsep diri yang terbentuk dari keyakinan dan asumsi tentang diri sendiri. Bagaimana contohnya? Pelatihan ini dapat dilakukan dengan mencatat kegiatan baik yang dilakukan baik secara individu maupun menggunakan kelompok sebaya untuk membentuk dinamika kelompok yang akan mendorong dukungan di dalam kelompok. Intervensi untuk mencegah dan mengatasi kelelahan perawat harus difokuskan pada mendorong pemikiran positif; mengembangkan rasa kepedulian; meningkatkan kemampuan untuk memecahkan konflik interpersonal, dan memberikan pelatihan yang memadai dalam meningkatkan kinerja perawat.
Pentingnya strategi koping dalam mengatasi stress
Burnout ini disebabkan oleh stress yang berkepanjangan, maka kita perlu melakukan strategi koping untuk mengatasinya. Apa saja yang bisa dilakukan? Beberapa cara yang dilakukan untuk menentukan strategi koping yang tepat, yaitu: (1) identifikasi terlebih dahulu tanda-tanda stress dan penyebabnya, (2) perlunya keterampilan komunikasi untuk mendukung kerja tim dan untuk mengelola kecemasan (3) menangani emosi yang sulit dihilangkan (4) strategi untuk mengatasi stres (seperti imajinasi terbimbing, latihan relaksasi, teknik kognitif, dan perhatian penuh) secara rutin.
Peran Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja sangat memengaruhi burnout sendiri. Mengapa demikian? Beberapa penelitian menunjukkan intervensi juga harus didukung oleh dukungan staf. Metode pendidikan dan komunikasi yang berbeda, termasuk latihan relaksasi dan diskusi kelomok kecil, hal ini digunakan untuk mengakomodasi gaya belajar dan kebutuhan emosional yang berbeda (Lu et al., 2019).
Lingkungan kerja dapat mencegah resiko burnout atau kelelahan pada perawat dengan meningkatkan dukungan dari manajer atau rekan kerja baik sosial maupun psikologis, penerapan komunikasi efektif, perilaku caring oleh manajer perawat ata pemimpin, penetapan gaya kepemimpian yang sesuai. Pentingnya pemimpin keperawatan dalam mengurangi burnout dan perilaku ketidakpuasan perawat di tempat kerja dengan mengidentifikasi dan mengelola perilaku tersebut, mencari solusi di masa depan untuk mencegah dan menghilangkan perilaku memperkuat pemberdayaan psikologis.

Pin It
Hits 791

Berita Terbaru