INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Pentingnya Stimulasi Dini Bagi Tumbuh Kembang Otak Anak

  • By Alina Ramadani
  • In Lihat
  • Posted 04 September 2020

Setiap orang tua pasti ingin memiliki anak yang sehat, cerdas, berpenampilan menarik, dan berakhlak mulia. Kualitas seorang anak dapat dinilai dari proses tumbuh kembang. Proses tumbuh kembang merupakan hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik/keturunan adalah faktor yang berhubungan dengan gen yang berasal dari ayah dan ibu, sedangkan faktor lingkungan meliputi lingkungan biologis, fisik, psikologis, dan sosial. Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini, yaitu dari 0 sampai 5 tahun. Masa ini sering juga disebut sebagai fase ”Golden Age”.

Pemantauan tumbuh kembang anak meliputi pemantauan dari aspek fisik, psikologi, dan sosial. Sedini mungkin pemantauan dapat dilakukan oleh orang tua. Istilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu. Perkembangan (development) adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.

Pertumbuhan otak pada usia dini sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Sesudah lahir, kegiatan otak dipengaruhi dan tergantung pada kegiatan sel saraf dan cabang-cabangnya dalam membentuk sambungan antarsel saraf. Stimulasi yang diberikan sejak dini akan mempengaruhi perkembangan otak. Otak akan semakin berkembang apabila stimulasi yang diberikan semakin banyak.

Anak perlu mendapat lingkungan yang merangsang pertumbuhan otak dan selalu mendapatkan stimulasi psikososial. Stimulasi sosial secara mudah dapat diberikan dengan cara sentuhan dan mengajak anak bermain. Stimulasi sangat membantu dalam menstimulasi otak untuk menghasilkan hormon-hormon yang diperlukan dalam perkembangannya. Stimulasi dapat diberikan dalam berbagai bentuk yang sederhana dan mudah untuk dilakukan. Stimulasi tersebut dapat berupa kehangatan dan cinta tulus yang diberikan orang tua. Selain itu, orang tua dapat memberikan pengalaman langsung dengan menggunakan panca inderanya. Interaksi anak dan orang tua melalui sentuhan, pelukan, senyuman, nyanyian, dan mendengarkan dengan penuh perhatian juga merupakan bentuk stimulasi secara dini. Ketika anak yang belum dapat berbicara mengoceh, ocehan itu perlu mendapatkan tanggapan sebagai bentuk stimulasi kemampuan bicara anak. Sejak dini orang tua semestinya mengajak bercakap-cakap dengan suara lembut dan memberikan rasa aman kepada anak.

Otak manusia mempunyai dua belahan, yaitu otak kanan dan otak kiri. Kedua belahan otak tersebut mempunyai fungsi dalam proses berpikir. Otak kiri mempunyai kemampuan dalam mengatur proses berpikir analitis dan logis, fungsi bahasa serta kemampuan sains dan matematika. Selain itu, otak kiri juga berfungsi untuk mengatur kerja organ yang ada di sebelah kiri. Sedangkan otak kanan di samping mengatur kerja organ yang berada di sisi kiri, bagian ini juga mengambil peran dalam mengatur proses berpikir global dan lebih mengutamakan intuisi. Selain itu, kemampuan seni, musik, dan kreativitas juga dikendalikan oleh otak kanan.

Adapun ciri-ciri anak yang didominasi oleh salah satu belahan otak menurut Joan Freeman dan Utami Munandar, yaitu :
a. Otak Kanan senang belajar kelompok, tidak senang duduk dan kurang giat belajar, senang bergerak, memegang, menyentuh, dan mengerjakan sesuatu, prestasi di sekolah tidak cemerlang dan menyenangi cahaya yang temaram dan kehangatan.
b. Otak Kiri  senang belajar sendiri, mandiri, gigih, keras hati, duduk tenang ketika belajar, prestasi di sekolah baik dan senang pengajaran formal.

Gizi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang anak. Pemenuhan gizi yang baik sangat berperan dalam pencapaian pertumbuhan badan yang optimal, termasuk di dalamnya pertumbuhan otak anak. Perkembangan otak anak paling cepat terjadi pada trimester ketiga kehamilan sampai bayi berusia delapan belas bulan. Sebagai orang tua harus memastikan bahwa pada masa tersebut kebutuhan gizi anak harus terpenuhi dengan lengkap. Kekurangan salah satu nutrisi dapat mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu. Makanan yang disediakan untuk anak sebaiknya memenuhi kecukupan energy dan semua zat gizi yang meliputi karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan lemak. Susunan hidangan disesuaikan dengan selera dan pola makan anak sehingga dapat meningkatkan nafsu makannya.

Porsi makanan diberikan sesuai kebutuhan dan makanan dihidangkan dalam keadaan higienis. Adapun bebarapa zat penting yang dibutuhkan otak untuk pertumbuhan dan perkembangan, yaitu : Zat tenaga diperoleh dari makan yang mengandung karbohidrat (beras, ubi, kentang, makaroni, mi, jagung). Sedangkan zat pengatur diperoleh dari makanan yang mengandung protein (susu, keju, ikan, daging, telur, ayam, tahu, tempe). Vitamin berfungsi untuk pertumbuhan sel-sel otak. Mineral, khususnya zat besi (Fe) diperlukan untuk pembentukan myelin yang akan mempengaruhi kecepatan hantar saraf sehingga mempercepat proses penyampaian informasi dan berdampak pada kecerdasan. Kalium dapat diperoleh dengan cara mengkonsumsi buah yang kaya kalium, yaitu alpukat, pisang, jeruk, dan melon. Natrium terdapat hampir di semua bahan makanan. Asam lemak ini penting untuk pertumbuhan otak dan mata anak. DHA dan ARA dapat diperoleh dari pemberian air susu ibu (ASI) yang optimal.

Referensi : Talk Show “Tumbuh Kembang dan Kesehatan Anak” oleh dr. Atien Nur Chamidah Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan UNY, Staf Unit Pelayanan Kesehatan UNY.

Penulis : Kelompok 2.6 PKK 3
Editor : Risky Nur Marcelina (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 1866

Berita Terbaru