INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Lindungi Anak dari Pandemi | Penanganan COVID-19 pada Anak

  • By
  • In Lihat
  • Posted 05 September 2020
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 738

(22/5/2020) Baru-baru ini Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan informasi terkait data pasien covid-19 yakni hampir 3.400 anak berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), kematian PDP sebanyak 129 anak, positif sebanyak 584 kasus, dan 14 kematian anak dari kasus positif covid-19. Hal tersebut diperkuat oleh data United Nations Children's Fund (UNICEF) menyatakan bahwasannya sebelum COVID-19, Indonesia sudah menghadapi masalah gizi yang tinggi (30/06/2020). Saat ini, lebih dari dua juta anak menderita gizi buruk dan lebih dari tujuh juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting. Kekurangan gizi akut atau wasting ini dialami oleh anak dibawah 5 tahun. Jumlah ini dapat terus meningkat secara global sekitar 15 persen karena kondisi pandemi COVID-19. Anak-anak yang menderita wasting memiliki kekebalan tubuh yang lemah dan menghadapi hampir 12 kali peningkatan resiko kematian.

Dalam kasus di atas, orangtua dirumah tidak perlu khawatir, karena ada banyak hal yang perlu dicegah dan di lakukan agar anak terhindar dari infeksi COVID-19. Metode 3x3 yang disampaikan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 juga bisa diterapkan oleh para orangtua dirumah:

1. Dukung keluarga memenuhi kebutuhan gizi anak
Konseling gizi untuk ibu, konseling pemberian makan untuk bayi dan balita, selalu memakan biskuit tinggi energi yang diberikan oleh puskesmas keliling saat pandemi, penapisan serta perawatan untuk kasus kurus parah atau severe wasting.
2. Dukung anak agar tetap belajar
Perluas pilihan metode belajar dari rumah agar tersedia pula meotode yang minim atau tanpa teknologi, awasi pembelajaran dan partisipasi muris melalui platform daring.
3. Lindungi anak dari kekerasan, eksploitasi, dan pelecehan
Perlindungan ini bertujuan untuk memberikan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial kepada anak yang rentan.

Secara umum, penanganan COVID-19 ditentukan berdasarkan faktor risiko kontak erat dengan penderita positif COVID-19, atau tinggal/bepergian ke wilayah terjangkit COVID-19, gejala terkait COVID-19 (demam dan atau batuk/pilek/sakit tenggorokan) dan penyakit penyerta/komorbid. Bila terdapat penyakit penyerta/komorbid (seperti Kanker, Diabetes, TB, HIV, Ginjal, Konsumsi Obat Imunosupresan, dll) segera koordinasikan petugas terkait. Anak dengan penyakit penyerta dianjurkan untuk tetap melanjutkan pengobatan yang rutin dikonsumsi, dengan mengupayakan pembatasan pertemuan/kontak (frekuensi pengambilan obat lebih jarang atau dapat diwakili orang tua jika tidak ada keluhan).

Anak yang ditentukan sebagai OTG/ ODP/ PDP gejala ringan diwajibkan untuk melakukan karantina mandiri/ isolasi diri di rumah selama 14 hari. Saat di rumah, orang tua atau pengasuh anak harus mengukur suhu tubuh anak 2-3 kali sehari. Segera beri informasi ke petugas pemantau/FKTP jika terjadi peningkatan suhu tubuh ≥ 38°C. Turunkan demam pada anak apabila anak demam dan berikan antibiotik sesusai resep dokter. Berikan anak gizi seimbang dan asupan air yang cukup. Kemudian lakukan Test Swab / Rapid test secara berkala sesuai anjuran yang berlaku. Apabila anak berstatus PDP dengan gejala yang berat, langsung rujuk ke RS rujukan dan lapor ke Dinas Kesehatan setempat

Penerapan PHBS menjadi kunci penting untuk menangani COVID-19 pada Anak saat Karantina Mandiri

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS adalah upaya untuk memperkuat kebiasaan dalam mengutamakan kesehatan yang lebih berkualitas pada seseorang, kelompok maupun masyarakat. PHBS merupakan perilaku yang harus dipraktikkan secara terus menerus agar menjadi suatu pola kebiasaan. Keterlibatan seluruh anggota keluarga akan mempermudah terbentuknya pola perilaku hidup bersih dan sehat. Anak-anak lebih berpotensi meniru perilaku orang dewasa, daripada melakukan perintah (suara) ataupun instruksi dari orang dewasa. Orang dewasa harus mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat secara terus-menerus (konsisten) dan benar baik saat di rumah maupun di luar rumah. Dengan begitu, anak-anak akan mempunyai pola perilaku hidup bersih dan sehat yang akan dipraktikkan sepanjang hidupnya.

Berikut adalah PHBS dan prosedur yang harus dilakukan untuk pengendalian infeksi COVID-19:

• Rajin mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
• Lakukan setiap memegang anak atau menyentuh benda disekitarnya, saat sebelum makan, setelah BAK/BAB, setelah bermain, sebelum ibu menyusui, sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyuapi makanan dan kapanpun setelah memegang suatu benda yang tidak diyakini kebersihannya.
• Konsumsi gizi seimbang sesuai umur dan asupan cairan yang cukup.
• Konsumsi gizi untuk anak yang tepat yakni dengan metode 4 sehat 5 sempurna. Minimal anak bisa mengkonsumsi protein setiap harinya. Protein yang dimaksud meliput; hewan laut (protein tinggi yang sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak), dan hewan darat (telur, ayam, dan daging sapi).
• Berikan asi eksklusif.
• Seorang ibu perlu memberikan ASI Eksklusif pada bayi, yaitu pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain, sejak kelahiran hingga usia enam bulan.
• Lakukan aktifitas fisik ringan (anak dapat mengacu kegiatan stimulasi perkembangan pada Buku KIA).
• Istirahat yang cukup.
• Konsumsi suplemen vitamin bila perlu.
• Dapatkan sinar matahari pagi.
• Tempatkan anak dan pengasuh dalam ruangan tersendiri yang memiliki ventilasi yang baik.
• Anggota keluarga yang lain sebaiknya tidur di kamar yang berbeda, dan jika tidak memungkinkan maka jaga jarak minimal 1 meter (tidur di tempat tidur berbeda).
• Orang tua/pengasuh dengan anak yang dirawat, tinggal di ruangan setiap saat sampai hasil tes negatif. • Untuk mencegah penularan melalui droplet, anak umur > 2 tahun sesering mungkin memakai masker bedah. (Jika tidak tersedia memaikai masker kain). Baik anak dan orang tua harus mengenakan masker bedah saat pergi keluar ruangan dengan alasan apapun.

Sumber Referensi:

3x3 Ala Satgas Penangana COVID-19 Lindungi Anak dari Pandemi. 2020. Satuan Tugas Penangan COVID-19.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2020. Data Kasus COVID-19 pada Anak Indonesia.

Kementrian Kesehatan RI. Panduan Kesehatan Balita Pada Masa Pandemi Covid-19. 2020, pp. 1–60.

Kemenkes RI. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Penguatan Kapabilitas Anak Dan Keluarga. 2020, pp. 1–14.

Unicef. 2020. Indonesia: Angka Masalah Gizi pada Anak Akibat COVID-19 Dapat Meningkat Tajam

 

Kontributor: Kelompok 11 PKK 1
Editor: Ida Sholihatun Nisa’ (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 1240

Berita Terbaru