INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Jika Nyeri Haid Hebat Perlu Waspada Endometriosis

  • By Alina Ramadani
  • In Lihat
  • Posted 06 September 2020

Setiap perempuan di dunia ini pastinya akan mengalami menstruasi. Menstruasi adalah keadaan dimana meluruhnya dinding rahim yang telah menebal. Pada dasarnya, dinding rahim ini akan mengalami penebalan yang berisi pembuluh darah untuk persiapan kehamilan. Namun, apabila tidak terjadi kehamilan maka dinding rahim ini akan luruh dan keluar melalui vagina sebagai darah menstruasi. Pastinya tidak semua perempuan memiliki siklus menstruasi yang lancar. Ada beberapa gangguan dalam siklus menstruasi salah satunya yaitu endometriosis.

Apa sih endometriosis itu? endometriosis merupakan radang karena pertumbuhan lapisan dinding rahim yang terjadi di luar dinding rahim. Lapisan yang tidak normal ini memiliki siklus yang sama dengan siklus menstruasi, yaitu akan terus menebal dan dapat luruh dalam waktu yang sama dengan luruhnya darah menstruasi. Karena lapisan tidak normal ini berada diluar dinding rahim, maka darah yang luruh ini tidak bisa keluar dan akan mengendap. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan.

Setiap perempuan dapat menderita endometriosis. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena endometriosis. Beberapa faktor tersebut meliputi usia 30-40 tahun, tidak pernah melahirkan, genetik, konsumsi kafein, alkohol, dan kurang olahraga, wanita dengan siklus menstruasi yang pendek, usia pertama menstruasi yang terlalu dini, terlambat menopause, obesitas, terpapar toksin dari lingkungan serta peningkatan jumlah estrogen dari darah.

Perempuan yang mengalami endometriosis kebanyakan akan mengeluh nyeri hebat ketika sedang menstruasi. Namun ada juga gangguan lain yang dirasakan diantaranya yaitu adanya bercak darah diluar siklus menstruasi, sakit punggung bagian bawah, pendarahan mestruasi yang sangat banyak, menstruasi yang lebih dari 7 hari dan nyeri saat berhubungan intim. Akibat yang paling parah dari penyakit ini yaitu dapat menimbulkan komplikasi berupa infertilitas, peningkatan risiko terkena kanker ovarium, kista, inflamasi, dan komplikasi usus serta kandung kemih.

Untuk penanganan endometriosis terdiri dari 2 jenis, yaitu terapi obat-obatan dan pembedahan. Penyakit endometriosis ini tak bisa disembuhkan. Jadi, penanganan yang diberikan hanya bersifat untuk menekan perkembangan penyakit. Untuk keluhan nyeri ringan dapat dilakukan penanganan dengan diberi obat-obatan. Sedangkan, penderita endometriosis yang sudah komplikasi mengalami infertilitas, lebih baik dilakukan pembedahan. Operasi juga dapat dilakukan jika obat tak bisa bekerja. Kehamilan juga disebut dapat meringankan gejala.

Oleh karena itu, kita sebagai perempuan sangat penting untuk menjaga kesehatan reproduksi kita. Kita harus tetap memiliki pola hidup yang sehat, dan tetap rutin ber-olahraga. Selain itu, jangan malu-malu untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit atau dokter jika terdapat keluhan terkait sistem reproduksi yang dirasakan, agar dapat segera diatasi secara dini dan tidak semakin parah.

Referensi:

1. Hidayat, A., & Hendry, D. (2019). Karakteristik Penderita Endometriosis Dan Adenomiosis Di RSUP DR. M. Djamil Padang Periode Januari 2017 – Oktober 2018. Andalas Obstetrics and Gynecology Journal, 3(1), 28–41.

2. Musyarrofah, A., & Primariawan, R. Y. (2015). Penurunan Skala Nyeri Penderita Endometriosis Sebelum dan Sesudah Pembedahan Laparoskopi Konservatif dengan atau Tanpa Diikuti Terapi Medikamentosa di RSUD Dr. Soetomo. Majalah Obstetri & Ginekologi, 23(1), 10–16. https://doi.org/10.20473/mog.v23i1.2097

3. Parasar, P., Ozcan, P., & Terry, K. L. (2017). Endometriosis: Epidemiology, Diagnosis and Clinical Management. Current Obstetrics and Gynecology Reports, 6(1), 34–41. https://doi.org/10.1007/s13669-017-0187-1

4. Zondervan, K. T., Becker, C. M., & Missmer, S. A. (2020). Endometriosis. New England Journal of Medicine, 382(13), 1244–1256. https://doi.org/10.1056/NEJMra1810764

Kontributor : Kelompok 3.3 PKK 3
Editor : Ida SholihatunNisa’(Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 4220

Berita Terbaru