INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Pertolongan Pertama Cedera Kepala dan Mencegah Cedera Kepala

  • By
  • In Lihat
  • Posted 06 September 2020
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 738

Cedera Kepala

Cedera kepala adalah trauma pada kepala yang terjadi baik secara langsung atau tidak langsung yang kemudian dapat berakibat pada gangguan fungsi saraf, fungsi fisik, kognitif dan psikososial, yang dapat bersifat temporer ataupun permanent. Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama pada kelompok usia produktif (15-64 tahun) dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas. Hal ini diakibatkan karena mobilitas yang tinggi di kalangan usia produktif sedangkan kesadaran untuk menjaga keselamatan di jalan masih rendah.

Gejala Cedera Kepala:
• Tidak sadar
• Muntah dan mual
• Sakit kepala
• Pupil tidak merespons
• Kejang
• Kelumpuhan
• Konfusi dan hilang ingatan
• Shock
• Ansietas atau gelisah
• Mudah lelah dan mengantuk
• Sulit tidur
• Sensitif terhadap cahaya
• Gangguan persepsi sensori
• Perubahan perilaku dan suasana hati (Krapp, 2002)

Komplikasi Cedera Kepala

Penderita cedera kepala biasanya rentan mengalami komplikasi, baik komplikasi langsung setelah terjadi kecelakaan maupun tidak langsung yang terjadi beberapa minggu setelah setelah kejadian. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi adalah sebagai berikut :

1. Infeksi otak
Infeksi otak terjadi karena patah tulang tengkorak bisa merobek lapisan lapisan tipis pelindung otak, sehingga bakteri bisa masuk ke dalam luka dan menyebabkan infeksi. Infeksi pada selaput otak (meningitis) bisa menyebar ke seluruh sistem saraf dan berdampak negatif pada kondisi tubuh jika tidak segera terobati.
2. Gangguan kesadaran
Seperti koma, yaitu kondisi ketika pengidap trauma kepala berat tidak resnponsif meskipun dalam keadaan sadar. Ketidaksadaran ini disebabkan oleh penurunan aktivitas dalam otak.
3. Cedera otak
Ditandai dengan meningkatnya resiko epilepsi, tergangguanya keseimbangan dan koordinasi tubuh, berkurangnya produksi hormon, disfusi indra pengecap dan penciuman, perubahan prilaku dan emosional,serta kesulitan dalam memproses informasi dan memecahkan masalah.

Pertolongan Pertama Pada Cedera Kepala Dengan Komplikasi

a. Primary Survey
1. Airway (Cek Jalan Napas)
Lakukan dengan teknik “Lihat Dengar Rasakan” selama 5-10 detik
Waspadai masalah yang muncul seperti sumbatan jalan napas
2. Breathing (Cek Pernapasan)
Hitung frekuensi napas, lihat pergerakan dada, berikan bantuan resusitasi jika perlu
3. Circulation (Cek Sirkulasi Nadi)
Identifikasi tingkat kesadaran, warna kulit dan frekuensi nadi
4. Disability (Cek Kesadaran)
Periksa skala GCS (hanya untuk orang terlatih), dan refleks cahaya pada pupil

b. Secondary Survey
1. Lakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Hati-hati saat pemeriksaan bagian kepala
2. Periksa apakah ada perdarahan dan fraktur (patah tulang)
3. Tekan daerah perdarahan dengan kain bersih, jangan lepaskan sampai perdarahan berhenti
4. Waspada jika terdapat fraktur atau cedera spinal (cedera pada saraf tulang belakang)
5. Jangan beri makan dan minum
6. Pindahkan korban dengan posisi sejajar, perhatian penuh daerah kepala
7. Hubungi tenaga medis segera untuk penanganan lebih lanjut

Cara Aman Lalu Lintas

Tips untuk mencegah cedera kepala yaitu dengan cara aman berlalu lintas.
1. Rutin cek kendaraan
Rutin cek kendaraan secara berskala merupakan langkah pertama agar terhindar dari kecelakaan lalu lintas. Jika tidak diberi perawatan yang optimal kendaraan juga akan terkendala saat dalam perjalanan sehingga bisa membahayakan diri sendiri dan pengemudi lainnya.
2. Jaga Kecepatan
Jaga kecepatan, jangan tergesa gesa dalam berkendara. Selalu jaga kecepatan dan patuhi rambu rambu lalu lintas.
3. Menggunakan alat pelindung diri
Menggunakan helm atau sabuk pengaman ketika sedang mengendarai kendaraan sangat penting yang dapat menyelamatkan nyawa saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan. Seperti hal nya di rumah sakit seorang Tenaga Kesehatan menggunakaan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan sedangkan kita dijalan sebagai pengemudi kita juga harus menggunakan helm atau sabuk pengaman sebagai pelindung diri.
4. Hindari Menggunakan Telepon Genggam
Menggunakan telpon genggam harus dihindari saat mengendarai kendaraan karena bisa mengalihkan pandangan pada jalan sehingga risiko terjadinya kecelakaan, sebaiknya menepi terlebih dahulu untuk menghindarkan kecelakaan.
5. Jaga Jarak Aman
Agar terhindar dari hal yang tidak diinginan seperti mobil didepannya berhenti secara tiba- tiba sehingga mengakibatkan kecelakaan, sebaiknya selalu memperhatikan jarak aman saat berkendara.

Referensi:

Nasution, Syahrul Hamidi. (2014). MILD HEAD INJURY. Medula. 2(4). hlm 89-96.

Suarjaya, I Putu Pramana. 2012. Manajemen Perioperatif Epidural Hemorrhage Akibat Cedera Otak Traumatik. JNI. 1(1): 10-15.

Santoso, et al. 2015. Hubungan Respond Time Trepanasi Hematoma Epidural pada Cedera Kepala Barat dengan Outcome. MNJ. 2(1): 14-18.

Krapp, K. (2002) The Gale Encyclopedia of Nursing and Allied Health 1st Edition. 1st Edn. Edited by K Krapp. Gale Group.

Hidayati, Afif Nurul, Muhammad Ilham Aldika Akbar, Alfian Nur Rosyid, dkk. 2018. Gawat Darurat Medis dan Bedah. Surabaya: AIRLANGGA UNIVERSITY PRES

 

Kontributor : Kelompok 16 PKK 1
Editor : Ida Sholihatun Nisa’(Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 25716

Berita Terbaru