INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

CEGAH KECEMASAN SELAMA PANDEMI COVID-19

  • By
  • In Lihat
  • Posted 07 September 2020
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Selama pandemi Covid-19, berbagai aturan dan kebiasaan baru diterapkan untuk menekan angka kasus positif Covid-19. Social distancing, selalu memakai masker saat keluar rumah, hingga anjuran untuk tetap di rumah saja, membuat kita banyak melakukan aktivitas sehari-hari di dalam rumah.

Hal ini tentu menimbulkan dampak positif dan negatif. Salah satu dampak positif yang bisa kita rasakan yaitu dapat menyalurkan hobi yang sebelumnya belum sempat dilakukan. Negatifnya, kita terkadang memiliki rasa kesepian akibat kurangnya berinteraksi dengan orang lain. Perasaan sedih, khawatir, bingung, atau marah adalah hal yang wajar saat kita menghadapi masa pandemi ini. Namun, hal ini juga dapat mengakibatkan timbulnya stress dalam diri kita.

Menurut WHO, stress yang muncul saat pandemi Covid-19 dapat berupa ketakutan dan kecemasan mengenai kesehatan diri maupun kesehatan orang lain yang disayangi, perubahan pola tidur dan/atau pola makan, konsentrasi menurun, serta penyalahgunaan obat-obatan terlarang untuk menghilangkan stress. Masa pandemi juga dapat memperparah kondisi fisik seseorang yang memiliki riwayat penyakit kronis dan/atau gangguan psikologis sebelumnya. Gangguan mental bisa bermula dari stress yang diabaikan. Oleh karenanya, stress harus ditanggulangi agar tidak berlarut-larut. Peduli dengan kesehatan mental kita masing- masing merupakan hal yang penting. Menurut WHO, sehat mental diartikan sebagai kondisi individu yang yang berada dalam keadaan sejahtera, mampu mengenal potensi dirinya, mampu menghadapi tekanan sehari-hari, dan mampu berkontribusi di lingkungan sosialnya.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan agar terhindar dari kecemasan selama pandemi Covid- 19, yaitu :
1) Self Healing
Self healing adalah sebuah proses untuk menyembuhkan diri dari luka batin. Untuk yang belum selesai dengan masalah emosinya sendiri, beberapa cara dibawah ini diharapkan bisa membantu menyembuhkan diri sendiri dari dalam.
a. Mindfullness
Mindfulness adalah suatu kondisi di mana pikiran, perasaan, dan tubuh kita berada pada saat ini, tidak mengembara ke masa lalu maupun masa depan.
b. Guided Imagery
Pejamkam mata, lalu bayangkan sesuatu yang menyenangkan. Meskipun kenyamanan ini bersifat jangka pendek, namun Guided Imagery bisa menjadi pertolongan pertama psikologis dalam menanggulangi kecemasan berlebih.
c. Self-Talk
Bicaralah kepada diri sendiri dengan kalimat positif. Perlu diketahui bahwa emosi cenderung dipengaruhi oleh pikiran kita, yang mana pikiran kita sangat tergantung dari bagaimana kita menafsirkan suatu peristiwa. Penting untuk kita memperbaiki kembali apa yang menjadi isi pikiran, karena pikiran yang positif akan meningkatkan kualitas emosi dan perasaan.
d. Expressive Writing
Refleksikan pikiran dan perasaan yang Anda alami selama masa pandemi ke dalam bentuk tulisan.

2) Pendekatan Spiritualisme
Meningkatkan spiritualisme bisa diterapkan dengan menulis jurnal kebersyukuran, entah nikmat sehat sampai hari ini, nikmat bekerja dari rumah, atau nikmat kebersamaan dengan keluarga. Penting bagi kita untuk tetap bersyukur, meningkatkan kesabaran, berlapang dada, serta tetap melakukan ikhtiar terbaik untuk menjaga diri dan orang lain untuk terhindar dari virus Covid-19.

3) Bijak dalam menyaring informasi atau berita seputar Covid-19
Pastikan bahwa kita hanya mempercayai informasi mengenai Covid-19 yang dapat dipercayai, misalnya WHO. Tetapkan berapa kali dalam sehari kita mengakses berita, misalnya sekali di padi atau sore hari, atau dua hari sekali. Tidak semua informasi harus kita ketahui sampai-sampai waktu yang kita miliki habis hanya untuk update berita terkini, serta bijak dalam memberikan informasi ke orang lain agar tidak menimbulkan kepanikan kolektif.

4) Selalu menerapkan hidup bersih dan sehat
Selalu mencuci tangan sebelum mententuh area wajah, mata, hidung, atau ketika akan makan, gunakan masker dan sedia hand sanitizer bila terpaksa harus keluar rumah, bersihkan benda-benda yang disentuh dengan menggunakan desinfektan, serta pastikan asupan gizi tercukupi dan istirahat teratur.

5) Olahraga teratur
Usahakan selalu berolahraga setiap hari, minimal dengan latihan peregangan sekitar 20 menit setiap hari. Aktivitas otot mampu menurunkan jumlah hormon kortisol yang menjadi pemicu stres dalam tubuh.

6) Berfikir positif
Berfikir positif dapat menjadi cara yang efektif untuk menanggulangi rasa cemas berlebihan. Imbangi pikiran positif dengan tetap bersikap realistis, yaitu menjalankan anjuran WHO untuk physical distancing, menggunakan masker jika memang terpaksa harus keluar untuk memenuhi kebutuhan pokok, dan hidup bersih.

7) Tetap terhubung pada social support
Tetap rutin menghubingi keluarga (bagi yang sedang rantau) dan teman sekaligus saling mengingatkan satu sama lain untuk taat pada himbauan pemerintah. Bila dirasa dukungan social belum mampu menanggulangi kecemasan akibat Covid-19, jangan ragu untuk meminta bantuan profesioal (konsultasi psikologis).

8) Stop stigma
Menghadapi situasi pandemi Covid-19 ini tentu bukan dengan panik, apalagi hingga memunculkan stigma negatif terhadap tenaga medis dan pasien yang menderita Covid-19. Kepanikan justru membuat pikiran kita tidak jernih, muncul perasaan cemas tidak terkendali, dan juga tindakan yang menjauhkan kita dari solusi. Jangan sampai kepanikan kita justru menimbulkan permasalahan kesehatan mental bagi orang lain. Penting bagi kita semua untuk menghentikan stigma untuk sama-sama menjadi mesyarakat yang tangguh dan sehat mental.

Sumber Referensi :
Galderisi, S., Heinz, A., Kastrup, M., Beezhold, J., & Sartorius, N. (2015). Toward a new definition of mental health.World psychiatry: official journal of the World Psychiatric Association (WPA), 14(2), 231–233. https://doi.org/10.1002/wps.20231

WHO. (2020). Mental Health and Psychosocial Considerations During the Covid-19 Outbreak. Diakses tanggal 26 Agustus 2020. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/daily-life-coping/managing-stress anxiety.html

 

Penulis : Kelompok 1.3 PKK III
Editor : Risky Nur Marcelina (Airlangga Nursing Journalist)

Pin It
Hits 962

Berita Terbaru