INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Jenis Nutrient yang Tepat bagi ODHA

  • By
  • In Lihat
  • Posted 04 October 2020
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 734

Human immunodeficiency virus (HIV) adalah sebuah virus yang menyerang sistem imun tubuh sehingga menurunkan kekebalan tubuh manusia.  Sementara itu acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah kumpulan penyakit yang terakumulasi karena menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat terserang HIV (Siddik, 2017). Obat dan vaksin untuk mengatasi masalah tersebut belum ditemukan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  Melaporkan pada tahun 2014 terdata 35 juta ODHA di seluruh dunia (Mamuly, 2018).

Studi preliminary yang dilakukan oleh Aprilistari (2011) dalam Siddik (2017) menunjukkan bahwa respon ketika seorang individu mendapat diagnosa terkena HIV/AIDS adalah merasa tertekan, tidak mampu menerima keadaan, merasa tidak berdaya, dan mengalami ketakutan akan masa depan. Selain itu, pandangan masyarakat yang negatif tentang penderita HIV/AIDS membuat ODHA menarik diri dan jarang berinteraksi degan lingkungan sekitarnya.

Infeksi HIV/AIDS juga mempunyai efek yang sangat besar terhadap bidang kesehatan dan nutrisi pada individu yang terkena. Efek HIV pada bidang kesehatan dapat dilihat dari bagaimana HIV melemahkan sistem imun sehingga memudahkan seseorang terkena infeksi. Infeksi HIV mempunyai implikasi bermakna terhadap status nutrisi ODHA. Infeksi HIV di antaranya menyebabkan ketidakmampuan mengabsorpsi zat gizi dan makanan, perubahan metabolisme, serta berkurangnya asupan makanan akibat gejala-gejala yang terkait HIV. Nutrisi yang buruk bagi penderita HIV/AIDS akan meningkatkan kerentanan dan derajat berat infeksi oportunistik ini. Nutrisi yang buruk juga akan mengurangi efikasi mengobatan dan kepatuhan minum obat, dan dapat.

Menurut kepatuhan adalah derajat dimana pasien mengikuti anjuran klinis dari dokter yang mengobatinya, semakin tinggi tingkat kepatuhan maka dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup ODHA. Berdasarkan penelitian     Semakin patuh seorang pasien akan baik baik pula kualitas hidupnya. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk terus memberikan dukungan pada pasien, serta memberikan edukasi secara kontinu tentang pentingnya menjalankan semua arahan dari tenaga kesehatan. Khususnya terkait perbaikan nutrisi dalam mengoptimalkan kebutuhan energy dari ODHA. Pemilihan jenis nutrien sangat penting bagi ODHA. Karena imunitasnya berbeda dengan pasien biasa. Pasien ODHA memiliki kebutuhan energy yang cukup tinggi.

Jenis-jenis nutrient bagi ODHA

1. Protein

Kebutuhan protein bagi ODHA berdasarkan dari proporsi energi yaitu sekitar 12-15%. Tingkat kecukupan yang dianjurkan dilihat berdasar BB ideal yaitu 0,8 - 1,0 g/kg BB per hari. Jika terdapat demam, luka, maka akan meningkatkan kebutuhan protein sampai 1,5 - 2,0 g/kg BB

2. Lemak

Dilihat dari proporsi energi, kebutuhan lemak ODHA yaitu 20-25%. Kebutuhan lemak ada 2 yakni lemak sedang dan lemak rendah. Lemak sedang yang perlu dikonsumsi 15-20% dari kebutuhan energi total. Selanjutnya untuk lemak rendah dibutuhkan <10% dari energi total .

3. Karbohidrat

Berdasarkan proporsi energi, kebutuhan karbohidrat untuk ODHA yaitu 60-75% dari energi total. Pada keadaan tertentu seperti konstipasi, kebutuhan serat meningkat yaitu sekitar 30-50%, dan kondisi diare yaitu kebutuhan serat <10 g/hari .

4. Mineral dan Vitamin

Kebutuhan mineral dan vitamin didasarkan pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan. Mineral yang perlu dikonsumsi oleh ODHA yaitu zinc, zat besi, dan selenium. Mineral berfungsi untuk mencegah dan mengatasi defisiensi zat mikro dan adanya zat besi mencegah terjadinya anemia. Kemudian untuk kebutuhan vitamin yaitu vitamin A, vitamin B, vitamin B12  vitamin C, vitamin E, dan betakaroten. Vitamin-vitamin tersebut berperan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sebagai antiradikal bebas akibat perusakan dari penyakit HIV, dan sebagai pembentuk CD4. Pemenuhan mineral dan vitamin dapat ditambahkan dengan suplemen untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan .

Bahan makanan yang sangat dianjurkan menurut :

Tempe dan produknya: 
Tempe sebagai sumber protein nabati dan vitamin B12 juga mengandung bakterisida yang dapat mencegah dan mengobati diare.

Kelapa dan produknya: 
Kelapa sebagai sumber lemak nabati sekalai sebagai sumber energy yang  mengandung MCT (Medium Chain Triglyceride) yang mudah untuk dicerna dan dapat berfungsi sebagai pembentukan sel.

Wortel: 
Kandungan gizi yang terdapat dalam wortel yaitu Beta-karoten berfungsi sebagai peningkatan daya tahan tubuh, antiradikal bebas, wortel juga sebagai pembentuk vitamin E bersama dengan vitamin C.

Brokoli: 
Tinggi kandungan Zn, Fe, Mn, Se berfungsi mengatasi dan mencegah defisiensi zat gizi mikro dan sebagai pembentukan CD4 (limfosit).

Sayuran hijau dan kacang-kacangan: 
>Sayuran hijau dan kacag-kacangan mengandung vitamin neurotropik B1, B6, B12 dan zat gizi mikro sebagai pembentukan CD4 serat untuk mencegah terjadinya anemia.

Buah alpukat: 
Alpukat dapat dikonsumsi sebagai makanan tambahan, karena memiliki kandungan lemak yang tinggi berfungsi sebagai antioksidan dan dapat menurunkan LDL (kolesterol jahat). Kandungan glutathion yang tinggi pada alpukat berfungsi untuk menghambat replika HIV.

Rekomendasi  bagi ODHA sebaiknya mengkonsumsi kacang-kacangan, daging, buah-buahan sesering mungkin serta gula, garam, dan minyak seperlunya saja

Penulis: Kiki Damasari M, Mega Ayu L, Safira Nur A, Selsza Pramesti C Kelompok 4

Referensi:

Dewi, Agusanna. (2017). Hubungan Karakteristik dan Konsumsi Antiretroviral dengan Status Nutrisi pada ODHA di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2017. Wahana Inovasi, Vol. 6 No.1, 2017.

Kaplan H.I. (2010). Sosial support Surupy. Journal of social science anda medicine.

Kemenkes RI. (2014). Pedoman Pelayanan Gizi Bagi ODHA. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Mamuly, WF. (2018). Stigma dan Diskriminasi Serta Strategi Koping pada Orang HIV dan AIDS di Kota Ambon. Global Health Science, Vol.3 No.2, Juni 2018.

Siddik, I.N., Oclaudya, K., Ramiza, K., Nashori, F. (2017). Kebermaknaan Hidup ODHA Ditinjau dari Keikhlasan dan Dukungan Sosial. Psikoislamedia Jurnal Psikologi, Vol.2 No.2, 2017

Triani Banna, I. A. (2019). Kualitas Hidup Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Ditinjau dari Kepatuhan Minum Obat Antiretroviral (ARV). WELLNESS AND HEALTHY MAGAZINE, 1-6.

.

Pin It
Hits 7689

Berita Terbaru