INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Hubungan Antara HIV dan TBC yang Perlu Anda Tahu

  • By
  • In Lihat
  • Posted 04 November 2020
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 738

Mengapa perlu mengetahui hubungan antara HIV dan TBC?

Pentingnya hubungan antara HIV dan TBC untuk anda ketahui adalah karena adanya kaitan antara TBC dan HIV yang sangat erat, dapat dilihat dari masih banyaknya kasus TBC pada negara-negara yang memiliki angka HIV tinggi, padahal program-program TBC sudah sangat digalakkan, sehingga timbul pertanyaan mengapa ini dapat terjadi? Ini dapat disebabkan karena, jika anda terpapar salah satu dari kedua penyakit ini maka anda juga rentan terhadap yang lainnya. Maka hubungan dari keduanya dapat kita lihat dari penjelasan berikut:

Apa itu HIV-AIDS? Apa itu TBC?

Pasien dengan HIV- AIDS, adalah pasien yang memiliki kemampuan daya tahan tubuh yang tidak sama dengan orang lain. Hal ini terjadi karena lemahnya daya tahan tubuh mereka, sehingga tidak mampu untuk melawan jenis penyakit yang datang, dengan masalah kesehatan yang timbul biasanya memiliki gejala seperti diare yang dapat terjadi terus-menerus, batuk dan demam. Adanya gabungan gejala akibat lemahnya sistem kekebalan tubuh inilah yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Akibat dari infeksi HIV menyebabkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kuman menjadi rusak karena membunuh CD4 ( salah satu jenis sel darah putih), jika CD4 turun jumlahnya dibawah 200 dapat menyebabkan kuman lain dengan mudah masuk dan menyerang tubuh kita.

Sedangkan TBC sendiri adalah penyakit yang biasanya menyerang paru-paru dan penyebabnya disebut kuman Mycobacterium tuberculosi, kuman ini dapat menular melalui udara pada saat kita menghirup udara dari orang yang aktif TB, prosesnya adalah kumannya keluar ke udara dan dapat bertahan di udara selama beberapa jam karena penderita TB yang bersin , batuk, bernyanyi atau tertawa lalu terhirup oleh kita. Akan tetapi kuman ini tidak menular lewat makanan, air, juga tidak dapat menular melalui gigitan nyamuk, transfusi darah, dan hubungan sex. Kuman TB mudah mati jika terkena sinar matahari.

Kejadian atau gejala yang dapat dirasakan oleh pasien jika terserang TBC
• Batuk, dapat berlangsung selama 3 minggu bahkan lebih.
• Terjadinya penurunan berat badan
• Demam (dialami pada sore hari)
• Keringat berlebihan pada saat tidur malam.
• Membengkaknya kelenjer pada leher.

Apa perbedaan dari TBC aktif dengan TBC laten?

Penderita TBC aktif artinya penderita yang menunjukkan atau mengalami gejala seperti demam, batuk dll dan dapat menularkan TBC ke orang lain sedangkan laten artinya diam atau tidak bekerja, penderita TB laten terjadi karena kuman TBC yang aktif dalam tubuhnya berjumlah sangat banyak, meskipun penderita TBC laten lebih terlihat tidak sakit dan tidak dapat menularkan ke orang lain karena kuman tersebut masih berdiam diri, tetapi dalam tubuh penderitanya tetap memiliki bakteri yang menyebabkan TBC aktif, yang kelak juga dapat menjadi aktif, terutama jika penderita mengidap HIV positif (Chris W Green, 2016).

Apa hubungan pasien TB dengan HIV?

Dampak TBC pada HIV iyalah ketika kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis) menyerang pasien dengan HIV, jumlah CD4 menjadi turun yang menyebabkan kemampuan sistem kekebalan ODHA dalam menyerang virus HIV menjadi berkurang, hal ini diakibatkan karena sistem kekebalan tersebut harus bekerja juga untuk melawan infeksi TBC. Sedangkan dampak HIV pada TB ini menyebabkan infeksi menjadi lebih aktif dan lebih cepat, ODHA yang terserang TBC dapat menyebabkan berbagai penyakit pada bagian tubuh yang lain diluar paru-paru misalnya kuman TB menyerang sistem persarafan, pada getah bening dan pada tulang.

Pengobatan apa bila kita positif TBC?

Jika penderita TBC sudah terinveksi oleh HIV maka harus dilakukan pengobatan TB dengan segera, terlepas dari status sebagai penderita HIV, yaitu dengan memberikan terapi anti TB:
• Isoniazid (INH atau H)
• Pirazinamid (Z)
• Etambutol (E)
• Rifampisin (R)
• Streptomisin (S)

Pengobatan untuk HIV sendiri dengan pemberian ARV(Anti Retroviral) dapat diberikan setelah pengobatan TBC (Antara 2 hingga 8 minggu). Kemudian pemberian terapi HIV-TBC ini adalah sebagia berikut:
1. Jika penderita TBC belum mendapatkan pengobatan ARV : maka penderita harus segera diberikan OAT hingga mencapai batas toleransi lalu diberikan pengobatan ARV.
2. Jika penderita TBC bagi ODHA yang sudah mendapatkan pengobatan ARV maka pengobatan harus direncanakan terlebih dahulu oleh petugas TBC-HIV yang sudah terlatih agar tidak tidak terjadi interaksi obat yang dapat menyebabkan gagalnya pengobatan ARV yang biasa disebut IRIS (immune reconstitution inflammatory syndrome.

Pentingkah untuk mengetahui TBC jika kita positif HIV?

Jika kita adalah penderita HIV maka penting untuk mengetahui kondisi TBC dengan melakukan test, dan begitu juga sebaliknya, agar kita dapat segera menjalani perawatan dan mematuhi terapi yang diberikan yaitu minum obat yang benar, dengan takaran yang benar, pada waktu yang benar dan dengan cara yang benar, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup kita.


Penulis:
Dosen Pembimbing: Dr. Ninuk Dian K.,S.Kep.Ns.,MANP
Kelompok 4 AJ-1 B22: Zulfatin, Ninin H, Dwi A, Ridwan S. A, Dewi S. R, Gita N, Mastifa, Wiwin S. S. W, Umi M, Ferina D. T, Rayi L.
Editor: Ida Sholihatun Nisa’ (Airlangga Nursing Journalist)
Referensi:
Chris W Green (2016) ‘HIV dan TB’, in HIV dan TB. 2nd edn. Yogyakarta: Yayasan Spiritia.

Pin It
Hits 5746

Berita Terbaru