INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

4 HAL TAK TERDUGA JADI PEMICU CA COLON

  • By
  • In Lihat
  • Posted 20 December 2020
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Kanker kolon adalah keganasan yang berasal dari jaringan usus besar, terdiri dari kolon (bagian terpanjang dari usus besar). Menurut American Cancer Society, kanker kolon adalah kanker ketiga terbanyak dan merupakan kanker penyebab kematian kedua terbanyak pada pria dan wanita di Amerika Serikat. Telah diprediksi bahwa pada tahun 2014 ada 96.830 kasus baru kanker kolon.

Gejala umum dari kanker kolon ditandai oleh perubahan kebiasaan buang air besar. Gejala tersebut meliputi: diare atau sembelit, perut terasa penuh, ditemukannya darah (baik merah terang atau sangat gelap) di feses, feses yang dikeluarkan lebih sedikit dari biasanya, sering mengalami sakit perut, kram perut, atau perasaan penuh atau kembung, kehilangan berat badan tanpa alasan yang diketahui, merasa sangat lelah sepanjang waktu, dan yang terakhir mual atau muntah.

Kesadaran dan kepedulian akan kanker terus digalakkan termasuk kanker kolon. Mengutip dari CNN Indonesia, berdasarkan Global Burden of Cancer (Globcan) sebuah organisasi di bawah WHO, insiden ca colon di Indonesia mencapai 12,8 per 100 ribu penduduk usia dewasa, dari beberapa literatur mengungkapkan ada hubungan erat antara gaya hidup dengan kanker kolon.

Berikut 4 hal tak terduga yang perlu diperbaiki demi menjauh dari risiko kanker kolon
1.Pola Diet dan Nutrisi
Diet berpengaruh kuat terhadap risiko ca colon, dan perubahan pola makan dapat mengurangi risiko kanker ini hingga 70%. Insidens kanker kolon meningkat pada orang-orang yang mengonsumsi daging merah dan/atau daging yang telah diproses. Konsumsi daging merah dilaporkan memiliki hubungan lebih erat dengan insidens kanker rektum, sedangkan konsumsi daging yang diproses dalam jumlah besar berhubungan dengan kanker kolon bagian distal. Melalui studi prospektif menyarankan pembatasan konsumsi daging merah dan daging yang diproses untuk mencegah kanker kolon.
2.Aktivitas Fisik dan Obesitas
Dua faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan saling berhubungan, aktivitas fisik dan kelebihan berat badan, dilaporkan berpengaruh pada sepertiga kasus Ca Colon. Kelebihan berat badan dan obesitas meningkatkan sirkulasi estrogen dan menurunkan sensitivitas insulin, juga dipercaya mempengaruhi risiko kanker, dan berhubungan dengan penimbunan adipositas abdomen.
3.Merokok
Bicara soal kanker mau tak mau membuat orang bicara pula soal rokok. Sebagian orang pun tak percaya bahwa kebiasaan merokok merupakan salah satu pemicu kanker termasuk kanker kolorektal. Namun ternyata sebesar 12% kematian Kanker Kolon berhubungan dengan kebiasaan merokok. Karsinogen rokok meningkatkan pertumbuhan Kanker Kolon, dan meningkatkan risiko terdiagnosis kanker. Merokok menyebabkan pembentukan dan pertumbuhan polip adenomatosa, lesi prekursor Kanker Kolon.
4.Alkohol
Kebiasaan minum minuman beralkohol semakin memperbesar risiko terkena berbagai macam kanker termasuk kanker kolorektal. Dilansir dari Livescience, American Society of Clinical Oncology (ASCO) disertai laporan dari World Cancer Research Fund dan American Institute for Cancer Research menyebut minum minuman beralkohol bisa menyebabkan tujuh jenis kanker yakni kanker payudara, kanker kolorektal, kanker esofagus, kanker hati, dan kanker yang berhubungan dengan mulut.
Konsumsi alkohol reguler berhubungan dengan perkembangan Kanker Kolon. Konsumsi alkohol merupakan faktor risiko Kanker Kolon pada usia muda, juga meningkatnya insidens kanker kolon distal. Metabolit reaktif pada alkohol seperti asetaldehid bersifat karsinogenik.

Peningkatan insiden kanker kolon menjadi perhatian bersama. Gaya hidup yang tidak sehat menjadi faktor risiko pemicu kanker kolon. Faktor risiko ini dapat dimodifikasi, tenaga kesehatan perlu memahami faktor yang mempengaruhi sehingga mampu memberikan edukasi serta promosi gaya hidup sehat ada masyarakat.

Penyusun
Amanda Apriliya, An Nisa’u Sholeha, Wendi Genta Perkasa, Dewi Anggraeni, Atikah Nuraini, Alfiansyah Noor .M
Editor : Titis Nurmalita Dianti (Airlangga Nursing Journalist)

Dosen Pembimbing
Erna Dwi W, S.Kep., Ns., M.Kep

Sumber:
IKABDI. Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal. Jakarta: IKABDI; 2014.
Khosama, Y. (2015). Faktor risiko kanker kolorektal. Cermin Dunia Kedokteran, 42(11), 829-832.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/406/2018 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Kanker Kolorektal.

Pin It
Hits 2901

Berita Terbaru