INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

BENARKAH KOPI SEBABKAN OSTEOPOROSIS?

  • By
  • In Lihat
  • Posted 21 December 2020
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Kopi telah menjadi salah satu minuman yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tradisi minum kopi terutama di pagi hari sangatlah khas di masyarakat setiap harinya. Namun, saat ini tidak hanya di pagi hari di saat semua orang akan memulai harinya melainkan juga di saat istirahat siang ataupun bersantai sore banyak orang telah memilih kopi untuk menjadi teman untuk menghabiskan waktu. Tradisi minum kopi tidak hanya sekedar untuk menjadi teman bersantai, tetapi juga untuk menemani aktivitas kehidupan masyarakat seperti mengerjakan tugas, rapat, pertemuan bisnis, reuni, kencan, dan lain-lain. Hal inilah yang membuat tren peminum kopi terus meningkat tajam dan secara tidak disadari, tradisi minum kopi ini telah menjadi bagian dari gaya hidup di masyarakat. Berbagai macam jenis kopi yang ditawarkan dengan penampilan yang menarik juga membuat minat masyarakat terhadap konsumsi kopi meningkat.

Kontroversi Kopi dengan Osteoporosis ?
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kopi dapat menyebakan timbulnya osteoporosis (pengereposan tulang). Sebelum membahas lebih lanjut mengenai kontroversi tersebut alangkah baiknya kita mengenal tentang osteoporosis terlebih dahulu. Apasih osteoporosis itu? Osteoporosis adalah kondisi dimana kepadatan tulang menurun secara keseluruhan akibat tubuh yang tidak mampu mengatur mineral dalam tulang sehingga kekuatan tulang tidak seperti sebelumnya yang pada akhirnya akan keropos. Pengeroposan tulang ini dapat terjadi pada bagian tulang manapun.

Namun osteoporosis ini paling banyak ditemukan pada area tulang belakang, panggul dan pergelangan tangan. Bisa dibayangkan bila tulang – tulang belakang yang salah satu fungsinya sebagi penopang tubuh mulai keropos dan sudah tidak kuat lagi seperti sebelumnya, hal yang terjadi berikutnya kemungkinan adalah terjadinya patah tulang pada area tersebut.

Osteoporosis ini dikategorikan sebagai “silent disease” atau penyakit yang gejalanya tidak spesifik (jelas). Orang dengan Osteoporosis mungkin tidak mengalami gejala apapun namun dapat pula mengalami nyeri pada tulang dan otot terutama pada area punggung dapat pula terjadi penurunan tinggi badan dan tulang punggung semakin membungkuk. Walaupun penyakit ini kebanyakan terjadi pada wanita yang sudah menopause (sudah tidak haid lagi) tetapi pada kasus tertentu dapat pula terjadi pada laki-laki di segala usia mulai dari anak- anak, remaja, dewasa maupun lansia.

Beberapa ahli berpendapat bahwa kopi berpengaruh pada kesehatan tulang karena beberapa mekanisme tubuh yang berubah pada orang yang mengkonsumsi kopi, seperti:
1.Kopi memiliki efek merusak osteoblas (pembentukan tulang baru),
2.Meningkatkan pengeluaran kalsium melalui urin (air kencing)
3.Menurunkan kemampuan usus untuk mengabsorbsi makanan
4.Rendahnya pemasukan kalsium bagi pencinta kopi.

Namun berapa penelitian terbaru justru mengatakan bahwa konsumsi kopi dapat mengurangi resiko dimasa yang akan datang. Beberapa hasil penelitian tersebut diantaranya;
1.Tidak adanya hubungan yang konsisten antara konsumsi kopi dengan kejadian penurunan tingkat Bone Mineral Dencity /BMD (kepadatan tulang) pada 200 orang wanita postmanepause (usia 40’an) di Turki,
2.Tidak adanya hubungan antara konsumsi kopi dengan kejadian penurunan BMD (kepadatan tulang) pada 1.761 orang wanita premanepause (usia 36 tahunan) di Korea Selatan,
3.Terjadi penurunan tingkat BMD namun tidak meningkatkan resiko terjadinya patah tulang pada osteoporosis pada 5.022 wanita usia 40 tahun ke atas yang mengkonsumsi kopi dalam kadar tinggi di Swedia.
4.Kosumsi kopi dalam jumlah sedang dapat meningkatkan kadar BMD pada 4.066 wanita usia 62 tahunan di Korea Selatan.

Selain itu beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat membantu mengurangi risiko beberapa penyakit: diabetes tipe 2, penyakit parkinsin, penyakit Alzheimer, dan penyakit kardiovaskular.

Lalu Berapa Anjuran Konsumsi Kopi?
Belum adanya teori yang menjelaskan secara pasti mengenai hubun gan kopi dengan kejadian osteoporosis. Apakah kopi dapat meningkatkan kejadian osteoporosis atau malah dapat mengurangi resiko terjadinya osteoporosis/ Sehingga alangkah baiknya kita konsumsi kopi sesuai dengan anjuran yang ada yakni maksimal dua cangkir saja setiap hari atau konsumsilah kopi yang kandungan kafein dalam minuman sebesar 50 mg per sajian.

Cegah Osteoporosis dengan Perilaku CERDIK !
Osteoporosis dapat dicegah dengan perilaku cerdik, menurut (Kemenkes RI, 2012) Cerdik merupakan singkatan yang berisi beberapa tips dan trik agar terhindar dari osteoporosis yang meliputi:
1.Cek kesehatan secara berkala
Tujuan cek kesehatan berkala yaitu untuk mengetahui riwayat kesehatan dan memastikan seberapa besar risiko terkena patah tulang, pemeriksaan fisik bagian tubuh meliputi tulang panggul, tulang punggung, leher dan lengan. Selain itu, banyak manfaat yang didapat yakni, mengetahui kadar kalsium dan fosfor, mengetahui penyerapan kalsium pada ginjal, dan pengukuran kepadatan tulang yang akan membantu dalam proses perawatan dan pencegahan yang dapat dilakukan.
2.Enyahkan asap rokok
Asap rokok memiliki efek terhadap aktivitas osteoblast (pembentukan tulang) sehingga menganggu proses pembentukan kepadatan tulang sehingga tulang akan mengalami penurunan fungsi dan kekuatan.
3.Rangsang Aktifitas Fisik
Rangsang aktifitas fisik dengan melakukan olahraga yang rutin minimal 30 menit 3 kali dalam seminggu atau dapat melakukan gerakan berjalan 10.000 langkah kaki setiap hari seperti jogging, lari, lompat tali, naik turun tangga, dan jalan cepat.
4.Diet Sehat dan Seimbang
Tulang terdiri dari protein, kalsium, kalium, dan mineral, makanan yang mengandung protein juga dapat mencegah pengeroposan tulang seperti daging tanpa lemak dan telur. Kebutuhan kalsium yang tinggi dapat mengurangi risiko osteoporosis, terdapat banyak makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi seperti susu sapi segar, yoghurt, keju, kacang-kacangan, sayuran hijau(bayam, labu), ikan sarden, salmon dan udang. Buah-buahan yang mengandung kalium juuga sangat dianjurkan seperti pisang dan tomat. Selain itu, menghindari asupan natrium yang berlebihan karena akan menganggu fungsi penyerapan zat untuk tulang dengan mengurangi konsumsi makanan dan minuman bersoda dalam kaleng, batasi minum minuman yang mengandung kafein dan alkohol karena dapat menganggu metabolisme dan mempengaruhi masa tulang.
Penuhi konsumsi vitamin D dengan berjemur pada pagi hari dibawah sinar matahari sekitar pukul 09.00-10.00 untuk membantu penyerapan kalsium dan fosfor serta membantu pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi.
5.Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup akan membantu menjaga kesehatan tubuh, jam tidur yang kurang akan mempengaruhi kerja organ dan meningkatan risiko penyakit lain seperti gagal ginjal, stroke, tekanan darah tinggi dan lainya. Manfaat yang didapat dari istirahat yang cukup yaitu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan suasana hati untuk beraktifitas sesuai kebutuhan.
6.Kelola Stres
Menjaga stabilitas emosi, tekanan, dan pengaruh yang dapat menimbulkan stres akan mengurangi risiko osteoporosis. Apabila stres berkepanjangan maka akan mempengaruhi pengeluaran hormon kortisol yang berlebih dalam tubuh hal ini akan mengakibatkan penghancuran protein dalam tubuh sehingga kalsium tulang keluar secara berlebihan yang memicu pengeroposan tulang. Kelola stres dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan yang kita sukai seperti menyalurkan hobi, travelling, dan aktifitas lain yang memicu perasaan senang dalam tubuh.

Penulis Kelompok 18 PKK II Minggu II, Clarita Maharani (131811133013), Syafira Dhea Fitra Ningtyas (131811133019), Arinie Sabela (131811133109), Shania Rofidah Khansa (131811133115), Nisa Anindya Nismara (131811133137), Dewi Retno Ningsih (131811133139)
Fasilitator Lingga Curnia Dewi, S.Kep., Ns., M.Kep
Editor : Titis Nurmalita Dianti (Airlangga Nursing Journalist)

Daftar Pustaka
Choi E, Choi K-H, Park SM, Shin D, Joh H-K, Cho E. The benefit of bone health by drinking coffee among Korean postmenopausal women: a cross-sectional analysis of the fourth & fifth Korea national health and nutrition examination surveys. PLoS One. 2016;11(1):e0147762
Choi E-J, Kim K-H, Koh Y-J, Lee J-S, Lee D-R, Park SM. Coffee consumption and bone mineral density in Korean premenopausal women. Korean J Fam Med. 2014;35(1):11–8.
Coronado-Zarco, R., & de León, A. O. G. (2020). Reply on" Coffee consumption and bone health: A risk assessment". Osteoporosis and Sarcopenia, 6(1), 34.
Demirbag D, Ozdemir F, Ture M. Effects of coffee consumption and smoking habit on bone mineral density. Rheumatol Int. 2006;26(6):530–5.
Hallström H, Byberg L, Glynn A, Lemming EW, Wolk A, Michaëlsson K. Long-term coffee consumption in relation to fracture risk and bone mineral density in women. Am J Epidemiol. 2013;178(6):898–909
Infodatin. (2015). Data dan kondisi Penyakit Osteoporosis di Indonesia. Jakarta: kementrian Kesehatan RI Pusat data dan Informasi.
Kawada, T. (2020). Metabolisme serum darikonsumsi kopi dan hubungannyadengankepadatan mineral tulang: Studi osteoporosis Hong Kong. Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, 105(4), pp. E1932.
Kemenkes RI, 2012. Pencegahan Osteoporosis, Jakarta: Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jendral Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.00.05.23.3644 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Suplemen Makanan (http://www.pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf/final%20kep_lampiran

Pin It
Hits 11724

Berita Terbaru