INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

ANYANG-ANYANGAN, APAKAH SUATU KEADAAN YANG BIASA SAJA ?

  • By
  • In Lihat
  • Posted 21 December 2020
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Anyang-anyangan mungkin familiar bagi sebagian orang tetapi, di beberapa lapisan masyarakat masih belum mengenal istilah ini. Bahkan belum mengenal tanda dan gejalanya. Pernahkan kita membayangkan suatu keadaan yang sudah biasa terjadi dan kita masih menganggap hal tersebut suatu hal yang normal tanpa tindakan yang segera kita lakukan? Hal yang paling berbahaya adalah tatkala kita mengalami suatu perubahan bentuk dan fungsi tubuh tapi masih menganggapnya hal yang biasa-biasa saja.

Anyang-anyangan atau dalam istilah medisnya disuria merupakan gejala nyeri, rasa terbakar, perih, atau gatal pada uretra saat buang air kecil. Ketika berkemih, pancaran urine menyebabkan rongga saluran kemih yang meradang tertekan sehingga menimbulkan gejala seperti nyeri (Pardede, 2018). Selain itu disuria biasanya terjadi karena kontraksi otot kandung kemih dan gerak peristaltik uretra, yang pada akhirnya menyebabkan urine bersentuhan dengan lapisan mukosa yang meradang, yang pada gilirannya merangsang reseptor rasa sakit dan menyebabkan seseorang merasakan sakit dan terbakar. Setelah mengetahui akibatnya wajib nih kalian intip penyebab dari disuria apa aja sih.

Menurut (Hadi, 2016) Penyebab dari Disuria sebagai berikut:
1.Aliran balik urine dari uretra ke dalam kandung kemih
2.Kontaminasi fekal
3.Pemakaian kateteratai sistoslop.

Penyebab dari disuria sendiri yakni karena infeksi bakteri,
1.Eschericia coli (90% pasien rawat jalan, 50% rawat inap),
2.Proteus dan Klebsiella sp. (5% pasien rawat jalan, 20% rawat inap),
3.Enterokokus (2% pasien rawat jalam, 7% rawat inap),
4.Pseudomonas sp. (0,5% pasien rawat jalan, 6% rawat inap).

Selain karena infeksi bakteri pada saluran kemih, penyebab lain yaitu batu kandung kemih, tumor kandung kemih, infeksi prostat, maupun kista ovarium, maka dampaknya akan terasa nyeri pada waktu buang air kecil. Saluran kemih adalah suatu organ untuk membuang zat-zat sisa hasil proses alami tubuh. Saluran kemih dapat terinfeksi karena beberapa hal termasuk sering menahan ataupun terlalu sering kencing loh. Jika hal ini terus dibiarkan maka bisa menyebabkan masalah serius pada ginjal (Davey, 2005).

Menurut (Mehta, 2020) Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya disuria, pada dasarnya langkah ini dilakukan juga untuk mencegah terjadinya infeksi pada sistem kemih, yaitu :
1.Minum air putih yang cukup
2.Buang air kecil setelah berhubungan seksual.
3.Jangan pernah menahan kencing dalam jangka waktu lama.
4.Menjaga kebersihan daerah genital.

Berbeda jika anyang-anyangan sudah terjadi. Kita perlu mengetahui pengobatannya seperti apa. Pengobatan disuria dipengaruhi oleh penyebabnya. Jika penyebabnya karena infeksi maka penanganannya dengan antibiotik. Apabila disuria disebabkan oleh peradangan maka obatnya adalah antiinflamasi. Untuk mengobati disuria secara alami anda bisa rutin meminum air putih. Menurut National Institue of Diabetes and Digestive and Kidney Disease (NIDDK) rutin meminum air putih ternyata bisa membantu membuang bakteri-bakteri penyebab infeksi loh. Selain konsumsi air putih, bagi orang yang mengalami infeksi penting sekali merawat dan menjaga kebersihan daerah genital. Selalu berhati-hati saat membersihkannya. Anjurannya menggunakan air bersih dan sedikit hangat diusap dari depan kebelakang.

Berkaca dari banyak masalah kesehatan yang ternyata memiliki gejala yang normal maka maka mau tidak mau, kita lah yang mesti waspada sendiri. Paling tidak, selalu konsultasi kepada ahlinya jika mengalami gejala-gejala yang tidak normal dan banyak membaca update informasi kesehatan.

“Jika bukan kita siapa lagi? jika bukan sekarang kapan lagi?”

Penulis : Kelompok 7, poli Urologi
Editor : Titis Nurmalita Dianti (Airlangga Nursing Journallist)

Referensi :
Davey, Patrick. At a glance Medicine / Patrick Davey; alih Bahasa, Annisa Rahmalia, Cut Novianty; editor, Amalia Safitri.- Jakarta : Erlangga, 2005.
Pardede, S. O. (2018). Infeksi pada Ginjal dan Saluran Kemih Anak: Manifestasi Klinis dan Tata Laksana. Sari Pediatri, 19(6), 364-74
Parth Mehta; Anil Kumar Reddy Reddivari. 2020. Dysuria. StatPearls. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549918/
Urwanto, Hadi.2016. Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta Selatan : Kementerian Republik Indonesia.

Pin It
Hits 2233

Berita Terbaru