INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Dampak Pembelajaran Daring Bagi Kesehatan Mata pada Masa Pandemi COVID 19

  • By
  • In Lihat
  • Posted 22 December 2020
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Kesehatan mata merupakan hal yang penting bagi seorang manusia karena mata merupakan salah satu organ indera yang paling sering digunakan di antara kelima indera lainnya. Indera penglihatan merupakan sarana utama untuk mengumpulkan informasi dari sekitar kita. Perlu diketahui, sekitar 75% informasi yang kita terima berupa informasi visual. US National Library of Medicine. Medline Plus (2017). Eye Care. Durasi waktu harian yang dihabiskan untuk menatap layar disebut screen time. Beberapa panduan merekomendasikan durasi screentime sebanyak ≤2 jam/hari pada anak dan remaja. Rekomendasi yang ada, ternyata tidak sesuai dengan kebiasaan remaja. Di China terdapat 36,8% anak sekolah usia 9 -17 tahun menggunakan media elektronik ≥2 jam per hari, sedangkan di Vietnam sebanyak 56% -64% remaja usia 13-14 tahun menggunakan media elektronik ≥2 jam/hari.

Di Indonesia sendiri, terdapat 60% anak usia sekolah menggunakan media elektronik >2 jam. Sisi negatif lainnya dari penggunaan gadget yang berlebihan pada remaja berkaitan dengan status gizi. Screen-time yang tinggi, tingkat aktivitas fisik rendah, membuat pola makan menjadi kurang sesuai sehingga dalam jangka panjang dapat mempengaruhi status gizi. Bermain gadget merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik tidak aktif atau biasa disebut sedentary lifestyle yang dapat meningkatkan asupan kalori selama penggunaan gadget. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian di Brazil pada remaja usia 11 – 14 tahun ditemukan bahwa tingginya screen-time berkaitan dengan peningkatan berat badan dan pola makan yang tidak sehat. Selain itu, penelitian di Kanada pada anak sekolah menunjukkan bahwa 64% anak-anak memiliki minimal 1 buah Electronic Entertainment and Communication Devices (EECDs) dan penggunaan EECDs di malam hari berhubungan dengan peningkatan berat badan, penurunan kualitas asupan, dan penurunan aktivitas fisik secara signifikan. (Kumala,dkk 2019).

Salah satu jenis PJJ adalah pembelajaran daring. Sistem pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antarguru dan peserta didik, melainkan secara online yang menggunakan jaringan internet. Guru dan peserta didik melakukan pembelajaran bersama, waktu yang sama, dengan menggunakan berbagai aplikasi, seperti WhatsApp, telegram, Zoom meeting, google meet, google classroom, quiepper school, ruang guru dan aplikasi lainnya. (Asmuni, 2020)

Tanda dan gejala kesehatan mata terganggu antara lain gejala yang paling sering dijumpai yaitu kelelahan mata. Kelelahan pada mata juga ditandai oleh adanya iritasi pada mata atau konjungtivitis (konjungtiva berwarna merah dapat mengeluarkan air mata), penglihatan ganda, sakit kepala, daya akomodasi dan konvergensi menurun, ketajaman penglihatan kepekaan kontras dan kecepatan persepsi (Kurnia, 2009). Persepsi visual yang mengalami stress hebat tanpa disertai efek lokal pada otot akomodasi atau retina maka keadaan ini akan menimbulkan kelelahan syaraf. Gejala umum lainnya yang dapat timbul akibat dari mata lelah adalah sakit punggung dan vertigo. Penglihatan yang kabur pada penggunaan gadget seperti laptop, notebook ini dapat bermanifestasi menjadi myopia, hipermetropi dan astigmat (Kurnia, 2009).

Menurut P2PTM Kemenkes RI, ada beberapa cara untuk menjaga mata tetap sehat di era daring seperti saat ini, seperti berikut :
1.Gunakan gadget maksimal 2 jam dan jaga jarak minimal 40-50 cm. Batasi waktu dalam menggunakan gadget atau device lainnya dan atur jarak sehingga mata tidak dalam jarak dekat dan jangka waktu lama menatap layar.
2.Kurangi tingkat kecerahan layar. Usahakan kecerahan layar tidak mengganggu pandangan dan tidak terlalu terang ataupun terlalu gelap.
3.Konsumsi sayur dan buah-buahan yang mengandung vitamin A untuk menjaga kesehatan mata,
4.Jangan lupa untuk melakukan aktivitas fisik lain seperti olahraga atau bermain,
5.Bila menggunakan gadget lebih dari 2 jam secara terus menerus maka terapkan:
- rumus 20-20-20 dengan cara jika setiap 20 menit menatap layar, istirahatkan mata selama 20 detik dengan cara ubah pandangan kearah lain atau benda yang berjarak 20 kaki atau sekitar 6 m.
- atau dengan relaksasi mata dengan cara menggosok-gosok kedua telapak tangan lalu meletakkan telapak tangan yang hangat diatas kelopak mata yang dipejam atau dengan memijat pelan kedua pelipis. (Kemenkes RI, 2020).

Oleh :
Praba Diyan Rachmawati, S.Kep., Ns., M.Kep, Amira Diniya Raushanfikri, Anna Berliana Timur, Dony Megapratama, Mellisa Dwi Mustika, Rofiqa Dwi Febriyanti, Selsza Pramesti Cintara.
Editor : Titis Nurmalita Dianti (Airlangga Nursing Journalist)

Sumber Bacaan:
Asmuni, A. (2020). Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 dan Solusi Pemecahannya. Jurnal Paedagogy, 7(4), 281. https://doi.org/10.33394/jp.v7i4.2941
Caesarie, K. N. S. (2011). Pengaruh Penggunaan Komputer Terhadap Gejala Asthenopia Pada Mahasiswa Emetropia Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2008-2009 (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).
Kemenkes RI. 2020. Menjaga Kesehatan Mata di Era Daring. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/
Kumala, A. M., Margawati, A., & Rahadiyanti, A. (2019). Hubungan antara durasi penggunaan alat elektronik (gadget), aktivitas fisik dan pola makan dengan status gizi pada remaja usia 13-15 tahun. Journal of Nutrition College, 8(2), 73-80.
US National Library of Medicine. Medline Plus (2017). Eye Care.

Pin It
Hits 3197

Berita Terbaru