INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

PENGARUH IMUNITAS TERHADAP PENDERITA DIABETES MELITUS

  • By
  • In Lihat
  • Posted 29 March 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 738

DiabetesMelitus(DM) merupakan penyakit metabolik yang terutama ditandai dengan hiperglikemia, polidipsi, poliuria, polifagia, dan penurunan berat badan. Berdasarkan penyebabnya, Diabetes Melitus dibagi menjadi DM tipe 1 dan DM tipe 2.

DM tipe 1 adalah DM yang terjadi karena sel beta pankreas tidak dapat memproduksi insulin karena penyakit autoimun, jadi sistem imun tubuh membuat antibodi yang menyerang dan merusak sel beta pankreas. DM tipe 1 ini tidak bisa disembuhkan namun bisa dikontrol. Sementara DM Tipe 2 adalah DM yang terjadi karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan oleh sel beta pankreas dengan baik.

Laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC)2017, menyebutkan sebanyak 30,3 juta penduduk di Amerika Serikat mengalami DM. Laporan dari International Diabetes Federation (IDF)2017,memprediksi adanya kenaikan jumlah penderita DM di dunia dari 425 juta jiwa pada tahun 2017, menjadi 629 juta jiwa pada tahun2045. Sedangkan di Asia Tenggara, dari 82 juta pada tahun2017, menjadi 151 juta pada tahun 2045. Indonesia merupakan negara ke-7 dari 10 besar negara yang diperkirakan memiliki jumlah penderita DM sebesar 5,4 juta pada tahun 2045 serta memiliki angka kendali kadar gula darah yang rendah.

Sistem imunitas tubuh memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kondisi tubuh penderita diabetes melitus. Apabila imunitas tubuh penderita mengalami penurunan karena suatu hal, maka bertambah pula infeksi yang ditimbulkan dalam tubuh penderita diabetes melitus. Sistem imun yang menurun dan rentannya penderita terhadap terjadinya kerusakan jaringan dianggap berperan penting dalam masalah infeksi pada DM.

Sel imun membantu tubuh dalam menyingkirkan patogen atau benda asing yang akan masuk ke tubuh. Hal ini berarti apabila sistem imunitas tubuh tidak dapat bekerja dengan semestinya, maka yang terjadi infeksi akan menyebar bahkan ke seluruh tubuh penderita Diabetes Melitus. Penderita DM akut, jika terindikasi bahwa sistem imun tubuh sudah tidak bisa bekerja dengan baik, hal tersebut dapat menyebabkan kematian dari penderita.

Penurunan sistem imun penderita dapat diakibatkan oleh beberapa faktor dari dalam maupun luar tubuh. Contohnya faktor stress penderita mengenai suatu hal atau bisa juga faktorlingkungan. Otak akan mengirimkan sinyal-sinyal ketidakmampuan tubuh dalam adaptasi faktor-faktor tersebut. Sehingga keseimbangan tubuh akan terganggu dan berdampak pula pada imunitas tubuh penderita. Oleh karena itu, penderita Diabetes Melitus wajib untuk mempertahankan tubuhnya dalam kondisi yang dikatakan baik, baik dari segi pikiran maupun fisiknya. Jika tidak demikian, maka penderita akan mengalami infeksi lanjut dan berakibat pada timbulnya penyakit lain.

Penulis: Pradanis Yanuarinda Imkasari
Daftar Pustaka:
Manaf Asman,2008,GeneticalAbnormalityandGlucotoxicityinDiabetesMellitus:TheBackgroundofTissueDamageandInfection, akultas Kedokteran Universitas Andalas Padang.Dalam http://repository.unand.ac.id/107/1/DM_dan_TB1.pdf
I Gede Restu Mahendra Sugiarta, I Gusti Ketut Darmita, 2020, Profil Penderita Diabetes Mellitus Tipe-2(DM-2) dengan komplikasi angn menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Klungkung, Bali tahun2018.Dalam https://isainsmedis.id/index.php/ism/article/viewFile/515/442
https://media.neliti.com/media/publications/138831-ID-hubungan-lamanya-menderita-diabetes-meli.pdf

Pin It
Hits 15285