INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Stroke dan Gaya Hidup

  • By
  • In Lihat
  • Posted 30 March 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 738

Stroke merupakan salah satu penyakit non infeksi yang dapat menjadi penyebab cacat nomor satu dan kematian nomor dua 1 dunia. Berdasarkan data WHO, penderita stroke berjumlah 15 juta orang di dunia, dengan jumlah kematian sebanyak 5 juta orang dan 5 juta orang lainnya mengalami 2 kecacatan yang permanen setiap tahunnya. Stroke mrupakan penyakit serebrovaskular yang banyak ditemukan tidak hanya pada negara-negara maju tapi juga pada negara-negara berkembang. Stroke merupakan penyebab utama kecacatan di negara-negara barat. Di Belanda, stroke menduduki peringkat ketiga sebagai penyebab DALY's (Disability Adjusted Life Years = kehilangan bertahun3 tahun usia produktif). Penyakit stroke belakangan ini tidak hanya menyerang kelompok usia tua saja, melainkan juga terjadi pada kelompok usia muda yang masih produktif. Jumlah penderita stroke di seluruh dunia yang berusia dibawah 45 tahun terus meningkat.

Di Indonesia, jumlah penduduk terkena serangan stroke mencapai 500.000 orang dalam setiap tahun, di antaranya 2,5% atau 125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat. Daerah yang memiliki prevalensi stroke tertinggi adalah Nanggroe Aceh Darussalam (16,6 per 1.000 penduduk) dan yang terendah adalah Papua (3,8 per 1.000 penduduk). Penyebab tingginya angka kejadian stroke di Aceh disebabkan karena pola hidup masyarakat yang tidak sehat, seperti malas bergerak, makanan berlemak dan kolesterol tinggi, sehingga banyak di antara mereka mengidap penyakit yang menjadi pemicu timbulnya serangan stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya hidup yang berpengaruh terhadap kejadian stroke iskemik pada usia kurang dari 45 tahun.

Berikut adalah beberapa kesimpulan dari gaya hidup tidak baik yang dapat menyebabkan stroke

1. Kebiasaan mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi lemak dan kolesterol.
Makanan yang mengandung tinggi lemak bila dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol total mencakup kolesterol LDL dan HDL serta lemak lain di dalam darah dengan kadar tidak boleh lebih dari 200 mg/dl. Semakin tinggi kolesterol di dalam darah akan memperbesar kemungkinan terjadi penimbunan pada dinding pembuluh darah, sehingga menyebabkan saluran pembuluh darah menjadi sempit dan suplai 13 darah ke otak terganggu. Kolesterol membentuk bekuan darah dan plak yang menyumbat arteri dan akhirnya memutuskan aliran darah ke jantung dan ke otak. Hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung dan stroke.

2. Kebiasaan merokok.
Merokok menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri di seluruh tubuh (termasuk yang ada di otak, jantung, dan tungkai), sehingga merokok mendorong terjadinya arterosklerosis, mengurangi aliran darah, dan menyebabkan darah mulai menggumpal.

Kita bisa mengubah gaya hidup kita untuk mengurangi risiko terkena stroke dengan melakukan hal hal dibawah ini

1. Jangan merokok dan hindari menjadi perokok pasif
2. Perbaiki kebiasaan makan, dengan mengurangi lemak, garam, dan gula 3. Aktif beraktivitas fisik
4. Lakukan cek tekanan darah secara teratur dan bekerja sama dengan dokter untuk menurunkan bila nilainya di atas normal
5. Capailah dan pertahankan berat badan ideal
6. Kurangi tingkat stres
Penulis: Aisya Shofwatunnida
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas 3 (2), 2018, 54-62

Pin It
Hits 2990