Di masa pandemi ini semua kegiatan kita tidak bisa berjalan dengan normal. Banyak aturan - aturan baru yang membuat kita mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan keadaan saat ini. Terlebih lagi pemerintah menerapkan aturan untuk tetap di rumah saja. Hal ini tentunya memberikan dampak positif maupun negatif bagi kita semua.
Dampak positif yang bisa kita rasakan tentunya kita bisa lebih dekat dengan keluarga di rumah, lebih dekat dengan Tuhan dengan beribadah, dan lebih mengenali diri kita dengan mengasah bakat atau minat. Selain itu, terdapat pula dampak negatif yang pastinya kita hadapi, seperti timbulnya rasa bosan, gelisah, dan sedih karena kurangnya interaksi dengan orang - orang yang sebelumnya tiap hari bisa kita temui. Kondisi ini bisa memicu timbulnya stress pada diri kita.
Rasa stress yang demikian tidak boleh dibiarkan berlarut - larut karena bisa mempengaruhi kesehatan fisik kita. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya, yaitu dengan melakukan hal - hal berikut :
1. Berolah raga secara teratur
Meluangkan waktu untuk berolah raga sangat penting untuk menjaga kebugaran fisik kita.
2. Memakan makanan yang sehat dengan waktu yang tepat
Asupan gizi yang seimbang, yaitu 4 sehat 5 sempurna harus tetap kita jaga. Selain itu, waktu makan yang teratur juga perlu diperhatikan.
3. Beristirahat dengan cukup
Pola tidur sangat mempengaruhi tingkat stress dalam diri kita. Usahakan untuk tidur dengan cukup sekitar 7 hingga 8 jam setiap malam.
4. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Menjaga kebersihan diri bisa dilakukan dengan mandi 2 kali sehari, memperhatikan kebersihan kuku, dan juga rambut. Untuk menjaga kebersihan lingkungan, kita bisa melakukannya dengan rutin membersihkan ruangan - ruangan di rumah dan juga lingkungan sekitar rumah.
5. Selalu berpikir positif
Berpikir positif bisa kita lakukan dengan selalu bersyukur kepada Tuhan atas hidup kita yang aman, sehat, dan tercukupi setiap harinya. Kita juga bisa berpikir bahwa pandemi ini pasti segera berakhir dan aktivitas kita bisa normal kembali. Dengan demikian, akan timbul rasa semangat dan rasa stress dalam diri kita berkurang.
6. Melakukan hal - hal kesukaan
Sesekali kita juga butuh untuk melakukan hal yang kita sukai, seperti menulis, melukis, atau menonton film. Hal ini bisa mengurangi rasa bosan di tengah kesibukan kita.
7. Menggunakan sosial media dengan bijak
Media sosial selalu menampilkan berita - berita dengan cepat. Namun bukan berarti kita langsung menerimanya begitu saja. Pilih berita yang terjamin kebenarannya supaya tidak menimbulkan ketakutan atau kepanikan dalam diri kita. Gunakan pula media sosial kita sebagai sarana menyebarkan cerita atau semangat yang positif.
8. Menjaga komunikasi dengan orang lain
Tetap jaga hubungan atau komunikasi yang baik dengan orang - orang terdekat meskipun itu secara online. Dengan demikian kita bisa menghilangkan rasa gelisah dalam diri kita. 9. Menghindari penggunaan alkohol atau obat - obatan terlarang
Jangan konsumsi alkohol atau narkoba sebagai penghilang rasa takut, gelisah, ataupun bosan dalam diri kita. Karena jika kita mengonsumsinya maka akan semakin berdampak buruk terhadap kesehatan fisik maupun psikis kita.
10. Menghentikan stigma terhadap seseorang
Di masa pandemi ini kita tentu merasakan takut dan panic terhadap situasi yang tidak pasti ini. Namun, kita harusnya tidak mendeskriminasi seseorang dengan rasa itu. Sangat penting bagi kita untuk menghentikan stigma buruk terhadap petugas kesehatan, penderita, ataupun pihak tertentu. Kita harus bisa saling mendukung sebagai sesama manusia.
Itulah beberapa hal yang bisa kita terapkan untuk menjaga kesehatan mental kita. Kesehatan mental sangat berhubungan erat dengan kesehatan fisik. Jika mental kita sehat, maka fisik kita juga sehat. Begitu pula sebaliknya. Jadi, marilah kita mulai terapkan hal - hal sederhana tersebut untuk menjaga kesehatan kita !
Sumber Referensi :
WHO. (2020). Looking After Our Mental Health. (Diakses tanggal 14 Oktober 2020). https://www.who.int/campaigns/connecting-the-world-to-combat- coronavirus/healthyathome/healthyathome---mental-health
Penulis :
Tiffani Nur Widya Andari
