Sampai saat ini masih banyak kasus yang membahas tentang covid-19. Kasus pasien positif pun juga semakin meningkat di setiap daerah. Kasus-kasusnya pun berbeda setiap orang. Gejala-gejalanya yang sering terjadi, antara lain:
• Demam (suhu tubuh di atas 38oC)
• Batuk kering
• Sesak napas
Covid-19 ini menyerang pada system perna pasan yang dapat menyebabkan salah satunya pneumonia. Pneumonia merupakan peradangan paru-paru. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada orang-orang yang memiliki penyakit bawaan, seperti penyakit paru-paru, penyakit jantung, hipertensi, diabetes, Demam Berdarah Dengue (DBD).
Saat ini juga sedang banyak kasus OTG (Orang Tanpa Gejala) kondisi tersebut dimana seseorang dalam keadaan sehat tetapi bisa positif, mereka dapat terlihat sehat karena imunitas tubuh mereka baik.
Baru-baru ini ditemukan kasus baru yang pertama kali ditemukan di Amerika Serikat tentang covid-19 yaitu silent hypoxia. Silent hypoxia merupakan sebuah keadaan perburukan kadar oksigen yang tidak sesuai dengan keluhan pasien.
Dokter di Amerika Serikat menemukan beberapa pasien Corona COVID-19 mengalami silent hypoxia, kondisi saat mereka kekurangan pasokan oksigen tanpa disadari. Kondisi ini disebut menyebabkan sel dan jaringan tubuh terganggu dalam menjalankan fungsi normalnya dan bisa merusak beberapa organ tubuh.
"Dan inilah yang benar-benar mengejutkan kami. Pasien-pasien ini tidak melaporkan sensasi masalah pernapasan, meskipun hasil rontgen dada mereka menunjukkan pneumonia dan oksigen mereka di bawah normal. Bagaimana mungkin?" kata dr Levitan, dikutip dari The Sun dan ditulis Sabtu (25/4/2020).
Silent hypoxia tidak menunjukkan gejala apa pun pada pasien. Sebagian besar pasien yang mengalami silent hypoxia ini mengakibatkan kematian secara mendadak karena pasien yang mengalami kasus ini tidak menimbulkan gela apa pun, terlihat sehat tetapi di dalam darahnya tidak dapat mengangkut oksigen.
