INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

WASPADAI MUAL MUNTAH BERLEBIH SELAMA HAMIL

  • By
  • In Lihat
  • Posted 23 July 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan selama masa hamil. Keluhan mual dan muntah lebih dari 10 kali sehari dalam masa kehamilan yang berlangsung selama trimester pertama kehamilan dialami sebagian besar ibu hamil. Kondisi ini merupakan hal umum yang terjadi pada awal masa kehamilan (Ning, 2020).

Penyebab dari Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti, namun faktor risiko dari penyakitnya adalah multipara, usia muda, riwayat diabetes, gangguan kejiwaan, penyakit hati, atau hipertiroid. Selain itu, ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil lebih berisiko mengalami hiperemesis gravidarum, antara lain : Anemia, Primigravida (seorang wanita hamil untuk pertama kalinya), Faktor usia (

Menurut (Efrizal, 2021) Hiperemisis Gravidarum terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu : Tingkat I (Ringan) dimana rasa mual muntah terus menerus terjadi sehingga mempengaruhi keadaan umum ibu merasa lemah, lidah mengering , nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan rasa nyeri pada epigastrum, sedangkan pada Tingkat II (Sedang) masih mengalami rasa mual muntah yang hebat sehingga berakibat keadaan umum ibu lebih parah, merasa lemah dan apatis, konstipasi, elastisitas kulit lebih berkurang, nadi kecil dan cepat, tensi turun, mata sedikit ikteris dan mata cekung, suhu kadang-kadang naik, hemokonsentrasi, volume buang air kecil sedikit, dapat juga asetonuria (terdapat aseton dalam urin), napas tercium bau aseton, sedangkan pada Tingkat III (Berat) rasa muntah sudah berhenti, keadaan umum ibu lebih parah, kesadaran menurun dari somnolen (sangat mengantuk) sampai koma, nadi kecil dan cepat, dehidrasi berat, suhu meningkat tensi menurun.

Untuk langkah pencegahan dari hiperemesis gravidarum pada saat ini belum diketahui secara jelas. Meski begitu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan Morning Sickness sehingga tidak berkembang menjadi hiperemesis gravidarum, yaitu : Menghindari makanan yang berminyak, pedas, dan berbau menyengat, Memperbanyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi akibat muntah, Memperbanyak istirahat untuk meredakan stress yang berlebih, Mengonsumsi makanan tinggi protein dan rendah lemak. Dengan cara memberikan makanan selingan seperti biskuit atau roti kering dengan teh hangat saat bangun pagi dan sebelum tidur, Menghindari asap rokok atau parfum yang berbau menyengat, Hindari minum kopi, alkohol karena hal ini dapat menghalangi penyerapan zat besi, Konsultasi ke dokter kandungan jika mual muntah masih berlanjut.

Menurut Organisasi Nasional untuk Gangguan Langka (NORD) yang harus dilakukan yaitu, klien yang di diagnosis hiperemesis gravidarum harus segera ke rumah sakit untuk mengembalikan cairan dan mengganti elektrolit dengan menanamkan obat dan cairan melalui vena (intravena), Makanan tidak boleh diberikan melalui mulut sampai muntah berhenti dan dehidrasi telah diperbaiki. Sebagai gantinya, makanan dapat disuplai melalui usus (makanan enteral) atau dengan rute lain (makanan parenteral), Suplementasi vitamin (terutama vitamin B6, C dan tiamin) juga dapat direkomendasikan. Suplementasi tiamin secara khusus direkomendasikan untuk mencegah perkembangan ensefalopati Wernicke. Dengan perawatan ini, dalam banyak kasus muntah bisa berhenti. Jika muntah berlanjut, terapi obat antiemetik direkomendasikan (NORD, 2020).

Penulis : Susana Manggombo, Yohana Tri Pangesthi, Amalia Bella Fernanda, Lidia Lestiawati, Ardhiyeni Hesti Oktavia, Shania Rofidah Khansa, Irfani Zukhrufatul Maulida (Kelompok 2.2 - A2018)

Dosen Pembimbing : Dr. Mira Triharini, S.Kp., M.Kep.

Sumber :
Efrizal, W. (2021). ASUHAN GIZI PADA IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM. Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal), 6(1), 15-27.
Inthan Atika, D. (2016). Hubungan Hiperemesis Gravidarum dengan Usia Ibu, Usia Gestasi, Paritas, dan Pekerjaan pada Pasien Rawat Inap di RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang.  . Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan : Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Ning, R. S. (2020). Kupas Tuntas Hiperemesis Gravidum (Mual Muntah Berlebih Dalam Kehamilan). Jakarta Barat: One Peach Media. NORD. (2020). Synonyms of Hyperemesis Gravidarum.
Patimah, S. d. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Kebidanaan : Prakik Klinik Kebidanan III. Jakarta: KEMENKES RI.
Rahmi, F. (2017). Pengalaman Ibu dengan Hiperemesis Gravidarum di Rumah Bersalin Sehat Bondar Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Maternity and Neonatal, Vol (2), No (2).

Pin It
Hits 14850