INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Mengenal Efek Gula Fruktosa yang Dekat dengan Keseharian

  • By
  • In Lihat
  • Posted 23 July 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Fruktosa merupakan salah satu jenis gula yang banyak ditemukan pada makanan atau minuman sehari-hari, termasuk minuman kemasan, roti atau kue manis. Meskipun manfaatnya sebagai pemanis di lidah, tetapi efek fruktosa tidak selamanya baik untuk tubuh.

Fruktosa alami dapat ditemukan dari beberapa jenis buah, sayur dan juga madu. Sedangkan fruktosa untuk keperluan komersial biasa diperoleh dari tebu, bit, dan jagung. Fruktosa yang sudah melalui proses kimia, memiliki tekstur seperti kristal padat, berwarna putih, tidak berbau, sangat manis, dan larut air.

Apa itu Fruktosa?

Fruktosa adalah jenis gula sederhana dalam gula pasir yang biasa kita konsumsi sehari-hari. Terdapat beberapa fungsi fruktosa bagi tubuh, di antaranya membantu menghasilkan energi, menyimpan energi dalam bentuk glikogen, dan membentuk lemak dalam tubuh. Fruktosa juga dapat ditemukan pada berbagai pemanis, seperti sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS). Fruktosa telah lama digunakan sebagai pemanis dalam industri makan dan minuman, misalnya minuman ringan, permen, cookies, pastry, dan jeli. Jika Anda menemukan keterangan “gula tambahan” dalam kemasan sebuah produk, biasanya produk tersebut tinggi fruktosa. Sebetulnya gula fruktosa juga terkandung dalam buah-buahan dan segelintir sayur-mayur, seperti apel, pir, buah prem, asparagus, daun bawang, dan bawang merah. Namun, kadarnya relatif rendah sehingga aman dikonsumsi.

Benarkah Fruktosa Berbahaya untuk Kesehatan?

Konsumsi fruktosa secara berlebihan disinyalir dapat memicu obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker. Namun, klaim ini masih menuai pro dan kontra. Walaupun begitu, Anda tetap perlu waspada terhadap risiko bahaya fruktosa dalam gula tambahan berikut ini.
- Perlemakan Hati Nonalkoholik
Sebelum bisa digunakan tubuh, fruktosa harus diubah menjadi glukosa oleh hati supaya bisa dikonversi menjadi energi. Namun, jika Anda mengonsumsi makanan tinggi fruktosa secara berlebihan, hati akan memiliki beban berlebih dan malah mengubahnya menjadi kumpulan lemak. Kondisi ini dapat memicu terjadinya perlemakan hati nonalkoholik. Jika tidak ditangani dengan tepat, perlemakan hati nonalkoholik dapat menyebabkan peradangan hati berat, sirosis hati, dan gagal hati.
- Meningkatkan Kolesterol Jahat
Fruktosa dapat meningkatkan kadar kolesterol very low-density lipoprotein (VLDL) yang umumnya membawa trigliserida. Kolesterol ini diproduksi oleh hati dan dilepaskan melalui aliran darah. Ketika kadarnya meningkat, penumpukan lemak di sekitar organ bisa terjadi sehingga berpotensi memicu penyakit jantung.
- Meningkatkan Kadar Asam Urat
Salah satu risiko bahaya fruktosa adalah meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Kondisi ini bisa terjadi jika Anda mengonsumsi minuman ringan dengan gula tambahan secara berlebihan. Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan sendi terasa nyeri, kemerahan, dan meradang.
- Menyebabkan Resistensi Insulin
Terlalu banyak fruktosa yang diproses hati juga bisa menyebabkan penumpukan lemak dan penumpukan trigliserida dengan cepat. Kondisi ini dapat mendorong terjadinya resistensi insulin yang memicu penyakit diabetes tipe 2.
- Meningkatkan Risiko Obesitas
Fruktosa dapat menyebabkan resistensi leptin yang mengganggu regulasi lapar-kenyang dan dapat meningkatkan risiko obesitas. Selain itu, gula fruktosa tidak memberikan rasa kenyang yang lama sehingga Anda bisa saja menjadi lebih banyak makan setelah mengonsumsinya.

Walaupun fruktosa dianggap aman untuk dikonsumsi, tidak ada salahnya membatasi asupan gula tambahan untuk menghindari risikonya. Anda juga bisa mendapatkan sumber fruktosa yang lebih sehat dari buah-buahan, beberapa jenis sayur-mayur, madu, tetes tebu, dan lainnya. Buah dan sayur umumnya kaya akan serat dan berbagai vitamin lainnya yang baik untuk kesehatan.

Membatasi Asupan Fruktosa

Jika Anda yang mengalami malabsorbsi fruktosa, maka penting untuk membatasi asupan yang mengandung fruktosa. Beberapa jenis buah dan sayur yang tinggi kandungan fruktosa antara lain:
- Apel
- Anggur
- Semangka
- Pisang
- Stroberi
- Bluberi
- Alpukat
- Asparagus
- Wortel
- Buncis
- Selada

Untuk makanan atau minuman yang diproses, dianjurkan membaca label kemasan terlebih dahulu. Selain ditulis fruktosa pada kemasan, pemanis ini juga bisa ditemukan pada sirup jagung tinggi fruktosa, sirup agave, madu, gula invert, sirup maple, molase, gula palem atau gula kelapa.

Namun, jangan buru-buru menganggap diri Anda mengalami malabsorbsi fruktosa ketika mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi makanan di atas. Untuk memastikan, Anda perlu menemui dokter untuk menjalani pemeriksaan. Konsultasikan dengan dokter gizi untuk informasi lebih lanjut mengenai pemanis buatan dan alami, apabila Anda berisiko menderita diabetes.

Referensi :
Adrian, K. (2018) Efek Fruktosa Tidak Semanis Rasanya. Available at: https://www.alodokter.com/efek-fruktosa-tidak-semanis-rasanya (Accessed: 3 July 2021).
Rahmawati, D. (2021) Mengenal Gula Fruktosa, Benarkah Berbahaya untuk Kesehatan? Available at: https://www.sehatq.com/artikel/seputar-gula-fruktosa-dan-risiko-bahayanya-untuk-kesehatan (Accessed: 3 July 2021).

Pin It
Hits 21774