INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Mengenal Penyakit Anemia dan Cara Mencegahnya

  • By
  • In Lihat
  • Posted 23 July 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Penyakit anemia merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah lebih rendah dari jumlah normal. Selain itu, anemia terjadi ketika hemoglobin di dalam sel-sel darah merah tidak cukup, seperti protein kaya zat besi yang memberikan warna merah darah. Protein ini membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Oleh karena itu, tubuh yang tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen akan mengalami anemia. Akibatnya, seseorang mungkin akan merasa lelah atau lemah. Selain itu, gejala lain mungkin muncul adalah sesak napas, pusing, atau sakit kepala.

Faktor Risiko Anemia

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami anemia, sehingga perlu menghindarinya. Berikut adalah faktor-faktor yang meningkatkan risiko dari masalah ini:
- Stimulasi produksi sel darah merah yang tidak memadai dipengaruhi oleh hormon.
- Hipotiroidisme
- Beberapa gangguan yang dapat meningkatkan kerusakan sel darah merah.
- Kekurangan vitamin dan nutrisi seperti rendah zat besi, vitamin B12, dan folat.
- Gangguan usus, sehingga kemampuan menyerap nutrisi dan vitamin berkurang.
- Memiliki penyakit kronis.
- Penyakit keturunan atau diturunkan dari orangtua.
- Faktor lain, seperti paparan zat beracun, kondisi imun tubuh, dan sebagainya.

Penyebab Anemia

Kemungkinan penyebab anemia meliputi:
- Konsumsi obat-obatan tertentu.
- Adanya eliminasi yang terjadi lebih awal dari biasanya pada sel darah merah yang disebabkan oleh masalah kekebalan tubuh.
- Memiliki riwayat penyakit kronis, seperti kanker, ginjal, rheumatoid arthritis, atau ulcerative colitis.
- Mengidap beberapa bentuk anemia, seperti talasemia atau anemia sel sabit, yang bisa diturunkan.
- Sedang hamil.
- Memiliki masalah kesehatan dengan sumsum tulang, seperti limfoma, leukemia, anemia aplastik atau myelodysplasia, dan multiple myeloma.

Gejala Anemia

Gejala anemia yang paling umum adalah tubuh cepat merasa lelah dan terlihat pucat serta sering mengeluh kedinginan. Beberapa gejala umum lainnya, antara lain:
- Selalu merasa mudah marah.
- Sakit kepala.
- Mengalami masalah sulit berkonsentrasi atau berpikir.
- Sembelit.
Akan muncul kondisi ini apabila penyakit semakin parah:
- Warna biru hingga putih pada mata.
- Kuku menjadi rapuh.
- Muncul keinginan untuk makan es batu, tanah, atau hal-hal lain yang bukan makanan (kondisi ini disebut juga “pica”).
- Pusing ketika berdiri.
- Warna kulit pucat.
- Sesak napas.
- Lidah terasa sakit.

Selain itu, beberapa jenis anemia yang dapat menyebabkan gejala spesifik, termasuk:
- Anemia aplastik: Penyakit ini dapat menyebabkan demam, sering mengalami infeksi, dan ruam kulit.
- Anemia defisiensi asam folat: Gangguan ini dapat menyebabkan iritabilitas, diare, dan tidak nyaman pada lidah.
- Anemia hemolitik: Jenis anemia ini dapat menyebabkan penyakit kuning, urine berwarna gelap, demam, hingga sakit perut.
- Anemia sel sabit: Penyakit ini dapat menyebabkan pembengkakan yang menyakitkan di kaki dan tangan, serta kelelahan hingga penyakit kuning.

Cara Mencegah Anemia
1. Sayuran berdaun hijau
Jenis sayuran dengan warna daun hijau gelap merupakan sumber zat besi non heme terbaik. Contohnya adalah bayam, kale, collard green, Swiss chard, dan juga dandelion greens. Selain itu, ingat bahwa sayuran kaya zat besi seperti bayam dan kale juga tinggi senyawa oksalat. Ini dapat mengikat zat besi sehingga justru mencegah penyerapan zat besi non heme. Jadi, sebaiknya jangan hanya mengandalkan makanan ini untuk mengatasi anemia, namun kombinasikan juga dengan jenis makanan lain.Tambahkan asupan vitamin C seperti jeruk, paprika, dan stroberi sembari mengonsumsi sayuran hijau. Dengan demikian, penyerapan zat besi pun bisa jadi makin optimal.
2. Daging
Sumber protein hewani seperti daging unggas dan daging sapi juga kaya zat besi. Contoh terbaik adalah daging merah dan daging domba. Sementara daging unggas seperti ayam mengandung kadar zat besi lebih rendah.
3. Daging organ
Jangan ragu mengonsumsi daging organ seperti ati, lidah sapi, dan juga ampela. Banyak orang yang berpikir dua kali sebelum mengonsumsinya karena ada miskonsepsi seputar daging organ. Padahal, ini merupakan sumber zat besi sekaligus folat yang sangat baik.
4. Makanan laut
Beberapa makanan laut juga kaya akan zat besi. Bukan hanya ikan, namun juga hewan laut bercangkang seperti kerang, kepiting, udang, tiram, dan juga kerang kampak. Sementara untuk ikan, rekomendasinya yang kaya zat besi adalah tuna, mahi-mahi, salmon, dan makarel. Menariknya, sarden meski kaya akan zat besi juga tinggi kalsium. Adanya kalsium ini bisa mengikat zat besi dan menghambat tubuh dalam penyerapannya. Jadi, sebaiknya jangan konsumsi zat besi bersamaan dengan kalsium.Contoh makanan dan minuman tinggi kalsium seperti susu, yogurt, keju, dan tahu.
5. Kacang-kacangan
Penyakit anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan seperti kacang-kacangan. Ini juga bisa jadi alternatif bagi mereka yang vegetarian. Contohnya bisa berupa kacang kedelai, kacang garbanzo, kacang merah, kacang tunggak, dan kacang polong.
6. Biji-bijian
Anda juga bisa menambahkan asupan zat besi dengan mengonsumsi kacang atau sebagai taburan di salad dan yogurt. Beberapa jenis biji-bijian yang kaya zat besi adalah:
- Biji labu kuning
- Pistachio
- Biji bunga matahari
- Hempseed
- Kacang pinus
Sementara almond sebaiknya tidak dikonsumsi khusus untuk meningkatkan kadar zat besi karena kandungan kalsiumnya juga tinggi. Artinya, proses penyerapan zat besi pun menjadi kurang optimal. Tak kalah penting, sebaiknya hindari konsumsi makanan tinggi zat besi dengan jenis makanan atau minuman yang justru menahan penyerapannya. Ini termasuk kopi, teh, telur, makanan tinggi kalsium dan oksalat. Di sisi lain, untuk memaksimalkan penyerapan bisa dengan mengonsumsi makanan tinggi beta karoten seperti buah bit, makanan kaya vitamin C, atau mengonsumsi zat besi heme dan non heme secara bersamaan.

Referensi :
Fadli, R. (2021) Penyakit Anemia - Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati. Available at: https://www.halodoc.com/kesehatan/anemia (Accessed: 3 July 2021).
Trifiana, A. (2021) Cara Mencegah Anemia, Ini Kombinasi Makanan yang Direkomendasikan dan Tidak. Available at: https://www.sehatq.com/artikel/cara-mencegah-anemia-lewat-makanan (Accessed: 3 July 2021).

Penulis: Muchamad Naufal Falakhi
Editor: Naili Raudiatus Zahra

Pin It
Hits 1612