INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Peran Faktor Neonatal dan Faktor Maternal Terhadap Kejadian Osteopenia Of Prematurity (Ofp) pada Bayi Prematur

  • By
  • In Lihat
  • Posted 23 July 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

Angka kelahiran prematur di Indonesia adalah 15 per 100 kelahiran hidup. Indonesia menempati urutan kelima dunia dalam jumlah kelahiran prematur. Tingginya jumlah bayi prematur menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara berkembang memerlukan strategi untuk meningkatkan kelangsungan hidup pada bayi prematur termasuk pencegahan terjadinya OFP. Osteopenia of Prematurity (OFP) adalah penurunan konten mineral pada tulang yaitu kalsium dan fosfor. Penurunan mineralisasi tulang ini dapat dilihat melalui radiografi ketika terjadi penurunan mineral sebesar 40% pada tulang, namun masih terdapat tantangan dalam mendiagnosis OFP. Insiden OFP sebagian besar terjadi pada bayi prematur sebagai konsekuensi dari transplacental interruption dari transfer mineral yang terjadi pada trimester pertama. Meskipun sudah ada kemajuan teknologi dalam perawatan bayi prematur, kejadian OFP pada bayi prematur masih sering ditemukan.

OFP dapat menyebabkan patah tulang, perburukan pernafasan, penambahan berat badan yang tidak memadai, gangguan pertumbuhan, dan predisposisi risiko osteoporosis di masa dewasa. Oleh karena itu OFP harus dideteksi sejak dini sehingga strategi manajemen yang tepat dapat diterapkan untuk menghindari komplikasi jangka panjang yang serius. Etiologi OFP multifaktorial dan kompleks, namun patogenesis utama OFP adalah menyebabkan defisiensi mineral (kalsium dan fosfor) dan atau kadar vitamin D. Oleh karena itu, identifikasi faktor risiko OFP dapat membantu memberikan intervensi terapeutik khusus untuk bayi prematur dengan OFP. Penelitian ini adalah studi pertama di Indonesia yang menyelidiki faktor neonatal dan faktor maternal yang berkaitan dengan kejadian OFP. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan faktor neonatal dan faktor maternal yang berhubungan dengan kejadian OFP.

Sampel penelitian ini adalah bayi prematur dengan berat lahir35 tahun.

Mayoritas bayi prematur dengan OFP pada penelitian ini (85%) memiliki berat lahir > 1000 g. Durasi nutrisi parenteral >15 hari merupakan faktor risiko yang signifikan untuk peningkatan insiden OFP. Morbiditas neonatal seperti NEC berdampak pada durasi yang lebih lama dari nutrisi parenteral karena terdapat korelasi positif antara NEC dengan peningkatan penyerapan ulang oleh tulang. Oleh karena itu, penelitian ini menduga bahwa intake fosfat yang kurang pada nutrisi parenteral menyebabkan peningkatan insiden OFP. Onset dari suplementasi vitamin D pada grup OFP secara signifikan dapat memperlambat kejadian OFP daripada non-grup OFP. Suplementasi vitamin D awal yang diinisiasi pada 14 hari setelah lahir meningkatkan status vitamin D dan mineralisasi tulang pada bayi prematur. PROM teridentifikasi sebagai faktor yang signifikan dalam meningkatkan kejadian OFP. Chorioamnionitis dari PROM berhubungan dengan insufisiensi plasenta yang menyebabkan transfer transplasenta mineral terganggu. Untuk temuan-temuan laboratorium, penelitian ini menemukan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada level serum ALP didalam grup OFP dibandingkan dengan yang non-grup OFP. Berdasarkan studi sebelumnya mengungkapkan bahwa fraktur tulang rusuk ditemukan pada bayi prematur dengan level ALP tertinggi yaitu 394 U/L, namun bayi-bayi tersebut memiliki faktor-faktor risiko seperti broncho-pulmonary dysplasia dan NEC.

Penelitian ini menemukan tingginya kejadian OFP pada bayi prematur dengan berat lahir di bawah 1500 g. Intake fosfat yang kurang, nutrisi parenteral yang berkepanjangan, level ALP >500 U/L, onset suplementasi vitamin D, dan rupturnya membran prematur berhubungan dengan kejadian OFP. Selebihnya, studi lanjut tetap diperlukan untuk menentukan kejadian OFP pada bayi prematur di negara berkembang seperti peran faktor obat-obatan tertentu dan digunakannya absorptiometri sinar-X energi ganda dan ultrasound kuantitatif untuk mendiagnosis OFP secara akurat. Dengan demikian penyebab OFP dapat diselidiki lebih jauh untuk membantu peningkatan pencegahan OFP.

 

Sumber: http://news.unair.ac.id/2021/07/23/peran-faktor-neonatal-dan-faktor-maternal-terhadap-kejadian-osteopenia-of-prematurity-ofp-pada-bayi-prematur/

Sumber gambar: Halodoc

Penulis: Dr. Risa Etika, dr., SpA(K)

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

https://doi.org/10.1016/j.amsu.2021.102235

Angelika D, Etika R, Mapindra MP, Utomo MT, Rahardjo P, dan Ugrasena IDE. Associated Neonatal and Maternal Factors of Osteopenia of Prematurity in Low Resource Setting: A Cross Sectional Study. Annals of Medicine and Surgery, 2021. Published 26 March 2021. Doi: doi.org/10.1016/j.amsu.2021.102235

 

Pin It
Hits 642