INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

SELAYANG PANDANG KANKER PADA ANAK

  • By
  • In Lihat
  • Posted 25 July 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 737

Pernahkah anda melihat seorang anak yang ceria ternyata mengalami penyakit kanker? Meski lebih sering terjadi pada orang dewasa atau lansia, kanker dapat menyerang semua kelompok umur, termasuk anak-anak. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa prevalensi kanker pada anak usia 0-14 tahun sebesar 20.126. Faktanya, 50% kanker pada anak yang sudah berobat ke fasilitas kesehatan biasanya sudah berada pada stadium lanjut yang sulit untuk diobati secara optimal (Iskandar, 2021).

Kanker adalah kelompok penyakit yang ditandai dengan adanya pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal yang tidak terkontrol yang bisa mengakibatkan kematian (American Cancer Society, 2017). Dalam keadaan normal, sel hanya akan bertumbuh jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya, sel kanker akan tumbuh terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya. (Fitrianda, 2013)

Apa saja yang dapat menjadi penyebab kanker pada anak?

Kanker pada orang dewasa umumnya disebabkan oleh pola konsumsi dan gaya hidup, sedangkan pada anak, kanker disebabkan oleh mutasi genetik. Mutasi genetik atau perubahan DNA pada sel tubuh terjadi setelah anak lahir, bahkan saat anak masih dalam kandungan. Hal ini juga bisa disebabkan oleh paparan radiasi atau merokok saat anak mengandung. Menurut Kementerian Kesehatan RI, selain faktor genetik, faktor lingkungan juga menjadi faktor utama penyebab kanker pada anak. Tidak hanya karena paparan radiasi atau rokok, anak juga dapat terkena kanker akibat paparan bahan kimia dan penyakit menular seperti hepatitis B dan HIV (Iskandar, 2021).

Apa saja jenis kanker yang sering menyerang anak-anak?

Terdapat 6 jenis kanker yang sering menyerang anak-anak. Kanker tersebut adalah leukemia, retinoblastoma, osteosarkoma, neuroblastoma, limfoma maligna, dan karsinoma nasofaring. Leukemia merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang dan merupakan kanker tertinggi pada anak (2,8 per 100.000), dilanjutkan oleh retinoblastoma dimana merupakan tumor ganas primer pada mata yang sering dijumpai pada anak usia di bawah 5 tahun (2,4 per 100.000), osteosarkoma atau kanker tulang adalah keganasan yang timbul di tulang (0,97 per 100.000), limfoma maligna adalah keganasan primer jaringan getah bening yang bersifat padat (0,75 per 100.000), karsinoma nasofaring adalah tumor ganas pada daerah antara hidung dan tenggorokan (0,43 per 100.000), dan neuroblastoma yaitu tumor embrional dari sistem saraf simpatis yang berasal dari cikal bakal jaringan saraf (10,5 per 1.000.000) (Pangribowo, 2019).

Apa saja tanda dan gejala awal kanker pada anak?

Secara umum tanda dan gejalanya menurut Indonesia Cancer Care Community sebagai berikut :
•Anak terlihat pucat, terdapat memar/pendarahan dan nyeri tulang.
•Ada benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri dan tanpa demam. Atau adanya tanda-tanda infeksi lain.
•Berat badan menurun tiba-tiba atau demam tanpa sebab yang jelas, batuk tak kunjung sembuh maupun sesak napas dan berkeringat di malam hari.
•Pada mata muncul manik putih, juling, hilangnya penglihatan dan memar/bengkak di sekitar mata.
•Perut yang membuncit.
•Pusing atau sakit kepala yang menetap atau terasa berat. Kemudian muntah, yang biasanya terjadi pada pagi hari atau dapat memburuk dari hari ke hari.
•Nyeri pada tangan, kaki atau tulang, sehingga mengalami pembengkakan tanpa riwayat trauma atau infeksi

Bagaimana cara mencegah berkembangnya kanker pada anak?

Menerapkan dan mengajarkan perilaku CERDIK pada keluarga termasuk bisa menjadi salah satu tindakan preventif untuk mencegah penyakit kanker. Penanaman CERDIK sedini mungkin penting agar terhindar dari berbagai jenis kanker. CERDIK adalah singkatan dari:
•C : cek kesehatan secara berkala
•E : enyahkan asap rokok dengan menghindari paparan asap rokok
•R : rajin melakukan aktivitas fisik
•D : diet sehat dan seimbang
•I : istirahat cukup
•K : kelola stres

Jika sudah mengalami beberapa gejala jenis kanker tertentu, segera bawa ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan menerima pengobatan yang tepat.

Selain itu deteksi dini kanker bisa dilakukan dengan cara edukasi/penyuluhan mengenai deteksi dini kanker. Melalui slogan “WASPADA” yakni terkait tanda bahaya kanker pada umumnya, terutama kanker-kanker yang termasuk dalam 10 jenis kanker terbanyak dan yang mudah untuk dideteksi, khususnya kanker serviks dan kanker payudara, yang merupakan 2 jenis kanker tersering di Indonesia.

Slogan WASPADA merupakan singkatan dari :
W : Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan.
A : Alat pencernaan terganggu dan susah menelan
S : Suara serak dan batuk yang tidak sembuh-sembuh
P : Payudara. atau tempat lain ada benjolan atau tumor.
A : Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya, menjadi makin besar dan gatal.
D : Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh.
A : Adanya koreng atau borok yang tidak kunjung sembuh

Penulis : Putri Alifian S, Melynia Purwatiningrum, Cindy Nanda Giatin MP, Mediani Wahyu P, Cynthia Jessica M, Marthalia Oktavianty Dwi Cahyani, Victoria Putri Pratama, Nisa Anindya Nismara

Referensi :
American Cancer Society. (2017). Cancer Treatment and Survivorship Facts and Figures 2016-2017
Fitrianda, M. I. (2013). Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Kanker Dengan Kemoterapi di RS Tingkat III Jember.
ICCC . Kanker pada Aanak. https://iccc.id/kanker-pada-anak
Iskandar. (2021). Ini yang Perlu Diketahui Terkait Kanker pada Anak. https://www.emc.id/id/care-plus/ini-yang-perlu-diketahui-terkait-kanker-pada anak
Pangribowo, S. (2019). Beban Kanker di Indonesia. Pusat Data Dan Informasi Kemeterian Kesehatan RI, 1–16.

Pin It
Hits 788