INFORMASI TEST ELPT (KLIK DISINI)

Simulasi Efek Antiretroviral dari Teh Hitam dengan Mekanisme Dual Inhibitor

  • By
  • In Lihat
  • Posted 30 July 2021
×

Warning

JUser: :_load: Unable to load user with ID: 735

HIV adalah virus golongan retrovirus yang memiliki material genetik berupa RNA, virus ini memiliki beberapa gen pengkode seperti gag dan pol, gen pengkode protein struktural disebut gag dan pol untuk replikasi virus. Gen pol terdiri atas reverse trancriptase (RT), protease (PR), dan integrase (INT). Namun dalam penelitian ini hanya membahas terkait RT dan PR, RT HIV-1 berperan untuk merubah RNA menjadi DNA agar dapat dikenali oleh enzim ligase pada sel inang, sedangkan PR memotong polipeptida hasil translasi sehingga menjadi potongan lebih kecil yang mengalami proses modifikasi menjadi bagian puzzle dari virus HIV-1. Hal tersebut mendorong beberapa peneliti sebelumnya untuk mendesain obat HIV-1, karena telah mengetahui peranan penting dari protein target yaitu RT dan PR terhadap mekanisme replikasi virus.

Sebelumnya telah ditemukan obat untuk infeksi HIV-1 yang disebut dengan antiretroviral (ARV), obat ini merupakan tipe inhibitor non-nucleoside (NNs) karena menggunakan senyawa kimia dengan struktur sederhana. NNs pada RT disebut nevirapine dan darunavir pada PR, kedua obat tersebut dikonsumsi secara bersamaan oleh pasien HIV-1, yang mana memiliki kinerja dengan cara berikatan pada protein target dengan menghasilkan interaksi ikatan lemah untuk menghasilkan aktivitas biologi berupa penghambatan aktivitas protein target. Interaksi molekuler yang dimaksud adalah adanya tipe ikatan hirogen dan hidrofobik yang seringkali digunakan sebagai parameter dalam mendesain obat secara bioinformatika.

Namun, hasil penelitian di suatu daerah menjelaskan banyak masyarakat khususnya penderita HIV-1 di Indonesia kurang mengenali keberadaan obat tersebut, karena sekitar 46% peran petugas kesehatan di suatu daerah kurang melakukan sosialisasi meskipun masih terdapat faktor lainnya seperti kesadaran ODHA, dan faktor lingkungan. Sehingga terdapat masyarakat yang enggang mengonsumsi ARV karena tidak mengenali, namun masyarakat di Indonesia lebih memilih pengobatan berbasis herbal, misalnya yang digunakan dalam penelitian ini berupa teh hitam. Penelitian Martia et al., menggunakan solusi pengobatan herbal berdasarkan kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam teh hitam untuk menghasilkan prediksi awal terkait penggunaan teh hitam dalam penanganan kasus infeksi HIV-1. Jadi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan sosial secara umum terkait teh hitam sebagai pengobatan tradisional di Indonesia dan potensi senyawa bioaktif pada teh hitam sebagai dual inhibitor serta memprediksi interaksi kimia antara ligan dengan domain protein target yang memungkinkan menghasilkan efek penghambatan replikasi HIV-1.

Pada penelitian Kharisma et al., memprediksi mekanisme molekuler potensi senyawa kimia dari Camellia sinensis atau teh hitam sebagai kandidat antiretroviral HIV-1 melalui pendekatan in silico dan pandangan sosial masyarakat Indonesia terkait hal tersebut. Metode penelitian secara in silico menggunakan skrining komputasi, interaksi protein-ligan, dan visualisasi molekuler, sedangkan untuk pendekatan sosial dilakukan melalui studi literatur yang berkaitan dengan tujuan penelitian tersebut,

Pandangan sosial terkait pengobatan HIV-1 diprediksi akan lebih banyak memilih solusi alternatif atau tradisional dibandingkan dari penggunaan ARV, pengobatan berbasis tradisional melalui teh hitam kedepannya mungkin akan diminati oleh kalangan masyarakat yang luas. Senyawa kimia yang terkandung dalam teh hitam hampir semuanya dapat menghambat terjadinya replikasi virus HIV-1, namun terdapat dua senyawa yang berperan penting dalam proses tersebut karena diprediksi dapat menghambat aktivitas biologis PR maupun RT pada HIV-1, yaitu (-)-Epicatechin-gallate dan Epigallocatechin-gallate yang disebut bersifat dual inhibitor.

 

Sumber: http://news.unair.ac.id/2021/07/29/simulasi-efek-antiretroviral-dari-teh-hitam-dengan-mekanisme-dual-inhibitor/

Sumber gambar: Eventkampus

Penulis: Martia Rani Tacharina

Link Artikel: https://rjptonline.org/AbstractView.aspx?PID=2021-14-1-83

 

Pin It
Hits 463